Sedih

71 9 1
                                    

Enjoy :)

Regi terus menatap layar handphonenya,dia menunggu Gire mengirim pesan kepadanya. Namun,tidak ada sama sekali.Dia agak sedikit kesal dengan Gire.

"Apa gua putusin aja ya."gumamnya.

Keinginan untuk mengakhiri hubungan dengan Gire. Namun,hatinya berkata untuk tetap bertahan saja.

Hai :)
Lagi ngapain?

Pesan itu dia kirimkan pada Gire.Namun,setelah sepuluh menit tak ada balasan dari Gire dia mulai berpikir negativ.

"Apa dia malas balas SMS gua atau dia habis pulsa."pikirnya.

Sekarang dia mulai agak malas,dia lebih memilih untuk pergi nonton TV saja.Namun,di sofa adiknya sedang duduk menikmati film di K-drama dia terlihat mengusap kedua matanya.

"Kenapa nangis?"tanyanya bingung.

"Apaan lu,"jawab Rena terkejut sambil mengusap matanya dengan tisu "Awas pergi lu,gua mau nonton,kesel gua liat muka lu bang,"tutur Rena.

"Oh,ternyata nontonin drama korea lagi ya.Mending lu nonton azab aja.Siapa tau ada azab seorang adik yang berani sama abangnya kuburannya tertutup lem korea mau lu,"ancam Regi.

"Apaan sih,abang mau nonton apa?"tanya Rena lembut.

"Coba carikan lagu Blackpink,"pinta Regi.

"Yaelah,banci lu bang.Masa nonton Blackpink,"umpat Rena.

"Gua masih mending nonton Blackpink karena gua normal daripada gua nonton EXO,BTS,IKON entar gua dikira homo lagi.Lagian Blackpink juga cantik-cantik apalagi Lisa,"ungkap Regi.

"Serah lu bang."ucap Rena.

Mereka berdua menonton drakor saja dan nampaknya seru juga bagi Regi dia tak dapat menahan air mata melihat film yang sangat sedih itu.Sampai film selesai mata mereka berdua masih bengkak,serasa belum terima dengan ending yang sangat gantung bagi mereka.

"Ahh! Gua laper,"ucap Regi.

"Makan sana!"tegas Rena.

"Iya."sahutnya.

Dia menuju kulkas dan nampak seisi kulkas kosong.

"Hah kosong Astagfirullahalazim."ucapnya sambil nyanyi lagu iklan ramayana.

Terpaksa dia memesan makanan KFC dan diantar go-jek.Dia mengambil HP dari saku celana dan mendapati sebuah pesan.

Apasih! Risih gua liat SMS lu!

Pesan itu membuat hati Regi patah,retak,hancur bertubi-tubi.Dia tak menyangka hanya mengirimkan tiga kata harus mendapat balasan seperti ini.

Iya :(
Maaf ya,aku nggak bakal kirim pesan lagi :)

Dia menghela nafas dan menekan kirim.Dia merasa tak ada gunanya juga mengirim pesan kepada orang yang tak mencintainya.

"Kenapa kayak gini,biasanya juga nggak kaya gini,dia kan seringnya bawel."gumam Gire.

Regi tak seperti biasanya.Dia mulai berpikir apakah perilakunya selama ini keterlaluan atau tidak.Seharusnya dia tidak menjadi pacar Regi daripada menyakitinya lebih dalam.Tapi,sekarang dia merasa sesak ketika Regi seperti berpaling darinya.

follow juga akun ini

Hayo vote dan komen.Cerita ini bakal up setiap harinya.Terus stay ya para readers.Jangan cuma baca tiga part saja harus baca sampai habis :).Kadang juga sedih saat beberapa readers tidak stay pada cerita ini :(
Ane bakal bersyukur banget kalau ada yang baca dan vote juga.

Silly Love In Campus(revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang