Awal pacaran

98 11 4
                                    

Setelah kejadian kemarin,Regi harus jadi tukang ojek antar jemput Gire.Dia tidak pernah mengeluh.
Karena,gadis yang dia sukai dan sangat dia cintai menerima cintanya dengan berat hati.

"Gire!"teriak Regi.

"Bentar!"sahut Gire.

Gire keluar dengan gaya fashion yang beda.Sekarang rambutnya dikuncir kebelakang dan dia memakai pakaian umumnya seperti wanita.

"Gua udah cantik belum?"tanya Gire.

"Udah sayangku.Kamu tompelan juga cantik,"jawab Regi.

"Oh,jadi kamu ngehina aku ya!"cetus Gire.

"Nggak lah.Kamunya aja kali."ucap Regi takut.

Gire langsung naik motor Regi.Dia duduk di depan,nampaknya ingin menyetir.

"Kamu ngapain?"tanya Regi heran.

"Gua yang bawa motor.Lu dibelakang aja,"pinta Gire.

"Gua takut,"

"Nggak usah takut.Gua udah pernah ikutan balap sebanyak 70 kali.Jadi lo nggak usah khawatiran jadi manusia!"tukas Gire.

Regi mengiyakan dan dia duduk dibelakang.Nampak,Regi ingin sekali memeluk pinggang Gire yang ramping itu.

"Kita berangkat!!"seru Gire.

"Kyaa!!"teriak Regi yang tak tahan dengan laju motor.

Gire menancap gas motor dengan kekuatan penuh dan hampir menerbangakan Regi yang ada di belakang.Mereka hampir beberapa kali menabrak pengguna jalan yang lain.

"Udah sampai,"ucap Gire semangat.

"Kamu bawa motornya kencang banget,"ucapnya hampir pingsan.

"Yaelah.Lebay banget lu jadi cowo.Kalau gua jujur,ternyata motor lu enak juga.Kapan-kapan gua yang bawa ya,"pinta Gire dengan semangat.

"Nggak usah.Besok kita jalan kaki aja,"sahut Regi.

"Yaelah.Kalau gitu kita putus aja,"kesal Gire.

"Aku tadi bercanda sayang,"jelas Regi.

"Gitu dong.Kalau mau jadi pacar gua itu harus nurut,"sahut Gire seperti mak lampir saja.

"Lu ngatain gua mak lampir ya thor?!"kesalnya.

"Nggak lah.Mungkin dia bercanda,"sahut Regi menenangkannya.

Mereka langsung masuk ke dalam kampus dan menemui Leha dan Rendi yang sedang duduk disebuah kursi.Mereka menghampiri Leha dan Rendi yang lagi asyik ngobrol.

"Woy,"kejut Gire.

"Kaget gua.Dasar SEMPAK!"murka Leha.

"Itu pembalasan gua,"ungkap Gire.

"Udah nyet."sela Rendi.

Mereka akhirnya berhenti untuk saling melotot.Nampaknya,sifat Leha dan Gire rada tertukar sekarang.

"Kok aneh ya,"ucap Rendi.

"Aneh kenapa?"tanya Gire.

"Kalian ini kayak orang nggak pacaran aja,"timpal Leha.

"Baru juga mau ngomong gua.lu duluan.Dasar kutu air,"ejek Rendi.

"Terserah gua lah,"cetus Leha.

"Yain.Cewe mah gitu,"ejek Rendi.

"Semua cowok sama aja,"timpal Leha.

"Udah berantemnya?tanya Gire sambil melotot.

Mereka akhirnya berhenti bertengkar.Nampak,pembicaraan ini sangat sunyi semenjak salah satu dari mereka mengungkapkan perasaan cintanya.

"Kok aneh ya,"ucap Gire.

"Aneh kenapa?"tanya Rendi.

"Kalian ini kayak orang yang lagi pacaran aja,"potong Regi.

"Baru juga mau ngomong gua.Lu duluan.Dasar kambing,"ejek Gire.

"Lu ngikutin kami ya?"tanya Leha kesal.

"Hah.Kami?"tanya Regi dan Gire serempak.

"Terserah.Gua mau persiapan buat bikin skripsi.Bye!"ujar Leha.

Dia langsung pergi meninggalkan tiga orang ini.Rendi nampaknya mengikuti Leha dan sekarang Leha moodnya lagi nggak bagus.

"Leha.Lu kenapa sih?"tanya Rendi heran.

Leha tak menjawab sedikitpun.Sepertinya,dia iri kepada Gire yang sudah dapat pacar.Apalagi Regi adalah orang yang dia sukai dulu.Dia tak ingin memaksa Regi untuk mencintainya.Karena,dia tahu bahwa Regi akan menyukai Gire bukan dirinya.

"Gua nggak papa,"jawab Leha lesu.

"Yaudah kalau gitu.Kita makan mie ayam aja ya.Biar mood lo baikan,"pinta Rendi.

"Oke."sahut Leha menerima ajakannya.

Silly Love In Campus(revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang