Tentang Reno 2

71 9 3
                                    

Ketika acara cosplay anime sudah selesai Reno menghampiri Regi dan Rendi yang sedang asyik makan cireng.

"Lapar banget ya?"tanya Reno sambil tersenyum.

Mereka berdua hanya planga-plongo saja melihat sikap Reno ini.

"Apa?"tanya Regi balik.

"Maaf ya kalau lo merasa gua ngerebut Gire,"ucapnya.

"Nggak papa."sahut Rendi.

Ucapannya itu diiringi tatapan tajam Regi yang siap menyembelih lehernya dengan pisau yang tumpul.Tapi,tatapannya saat itu mengatakan bahwa dia tak suka ada yang ikut campur.

"Sebenarnya gua itu temennya Gire waktu kecil.Disaat itu,cuma dia yang mau temenan sama gua,dan gua merasa kalau ketemu dia saat udah dewasa gua bisa berteman sama dia.Tapi,setelah kami beda sekolah semuanya berubah.Dia nampak agak cuek sekarang.Mungkin,gua terlalu membebaninya waktu dulu.Tapi,gua sangat berterima kasih karena,berkatnya gua bisa jadi seperti sekarang,tidak penakut dan juga percaya diri,"jelasnya.

"Waktu gua kenal juga,dia agak cuek sedikit dan suka marah sendiri."ucap Regi.

Reno terus menceritakan cerita masa dimana dia dekat dengan Gire.Dia sekarang terlihat baik-baik saja dengan mobil dan pekerjaan sebagai direktur perusahaan ternama.
Namun,dia tak menyukai pekerjaan seperti itu,dia merasa terbebani dia lebih memilih ikut menjadi cosplay anime kesayangannya daripada harus hadir rapat diperusahaan ayahnya.

"Terus alasan lo deketin pacar gua itu apa?"tanya Regi dengan wajah masam.

"Sebenarnya gua penasaran sama Gire,siapa tau dia udah punya pacar,ternyata udah punya lu dan gua pikir siapa pria paling beruntung yang bisa menakhlukan hati elang itu,"terangnya.

"Oh."sahut Rendi.

Seketika itu Regi menampol wajah imut Rendi yang dari tadi mengganggu pembicaraannya.
Tapi,berkat sahabatnya Rendi dia bisa mencari kebenaran dari peristiwa yang hampir membawanya kedalam perkelahian.Namun,Regi juga tidak bakal berani untuk berkelahi dengan Reno yang tinggi dan berotot itu.

"Gua harap kita bisa berteman dengan baik,"ucap Reno.

"Yoi,"sahut Rendi.

"Lu mulu,"kesalnya sambik menampol wajah Rendi.

"Sory."ucapnya sambil menggaruk kepala yang tak gatal.

Karena acara cosplay sudah selesai dan hanya tersisa beberapa orang,mereka memutuskan untuk pulang saja.Reno melambai kearah mereka sebagai ucapan bye.

"Coba dari dulu gua nggak terlalu negativ thinking,"ucapnya.

"Hmm,"sahut Rendi.

"Lu kok nyahutnya gitu sih?"tanyanya kesal.

"Tadi gua ngomong lu tampol mulu."jawabnya kesal.

Untuk ketiga kalinya Rendi ditampol oleh Regi yang sudah berapi-api.Entah mengapa temannya itu terlihat seperti bayi yang baru lahir,muka tanpa dosa,dan membuat Regi ingin melemparnya ke kolam buaya.

"Sory gua bercanda kok,"ucap Regi sambil mengacak rambut Rendi.

"Nggak papa,gua nggak terlalu masuk kehati kok."jawabnya.

Mereka mencari angkot untuk pulang ke rumah dan sekitar menunggu tigapuluh menit akhirnya angkot baru datang.

Next-->
Vote dan komennya dari kalian ya ^-^

Silly Love In Campus(revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang