2. janji

9.9K 1.1K 165
                                    

5 tahun kemudian

Waktu begitu cepat berlalu, bahkan sekarang buah hati mereka sudah besar. Winwin berumur 5 tahun dan yuta 7 tahun, perbedaan umur merekalah membuat kedua orang tuanya kesusahan, karena winwin tidak ingin berpisah dengan yuta.

"ayo winwin sayang, saat berangkat!" ucap kun tetapi pemuda kecil ini menggelengkan kepalanya.

"ndak mau! Mau cama yuta hyung!" tolak winwin dia berlari ke rumah yuta berada seberangnya.

"YUTA HYUNG!! TOLONG WINWIN!" teriak winwin langsung memeluk yuta yang masih mengunyah sarapannya.

"winwinnie, hyung lagi sarapan" ucap yuta sambil meminum susunya.

"ada apa?" tanya yuta lembut

"winwinnie ndak mau belangkat cekolah cendili, mau cama yuta hyung." ucap winwin sambil mempoutkan bibirnya.

"aigo, kau ini lucu sekali winwinnie" ucap taeyong langsung mencubit pipi winwin.

Yuta hanya melihat saja dengan tatapan cemburu, taeyong yang mengetahui hal itu langsung mencubit pipi yuta juga.

"aigo, ternyata anakku cemburu saat ibunya mendekati kesayangannya" goda taeyong dan yuta tersenyum.

"aku cemburu sama winwin dan bunda, kalian mencuekiku" ucap yuta
"aigo, maaf ya sayang"

Mereka bertiga tertawa dan ada satu tamu yang datang ke rumah keluarga seo.

"maaf ya taeyong hyung, winwin merepotkanmu" ucap kun penuh rasa bersalah.

"tidak apa apa kun, toh mereka berdua tidak bisa di pisahkan"

Taeyong dan kun tertawa, memang kenyataannya mereka berdua tidak bisa di pisahkan.

"nah winwin, ayo kita berangkat"

"ndak mau! Winwinnie mau berangkat baleng yuta hyung" tolak winwin lagi, kini matanya berkaca kaca.

"winwinnie, sekarang kamu berangkat duluan ya. Nanti hyung jemput ok?" ucap yuta sambil mengulurkan tangannya dan mengacungkan jari kelingkingnya yang berarti janji.

Winwin mengacungkan jari kelingkingnya juga dan jari mereka saling berkaitan.

"janji ya hyung, nanti winwinnie tinggu"

"iya iya, sudah sana berangkat"

"oke"

Jam pulang sudah lewat 30 menit tadi dan winwin masih di sekolahnya, kenapa? Karena dia menunggu yuta.

30 menit itu pun winwin hanya di temani hujan deras, winwin sebenarnya takut jika petir datang, jadi dia menutupi mukanya dengan jaket. Winwin sudah mengeluarkan air matanya, dia tahu pasti yuta sudah pulang duluan karena hujan.

"yuta hyung..." panggil winwin walau orangnya tidak ada dimana pun.

"yuta hyung, mama, papa... Winnie takut... Hiks..." isak winwin dia benar benar sangat takut karena suara petir terdengar walau sedikit.

"WINWINIE!!" teriak seseorang membuat winwin spontan membuka jaketnya.

"YUTA HYUNG!!" teriak winwin langsung memeluk yuta.

Winwin tidak memedulikan baju yuta yang basah dan ia juga kehujanan. Yuta langsung mengarahkan payungnya ke tubuh winwin.

"yuta hyung jahat! Winnie udah nunggu dali tadi!" ucap winwin sambil memukul dada yuta.

"maaf ya, tadi hyung pulang kerumah dulu buat ambil payung. Terus juga hyung hujan hujanan"

"hyung hujan hujanan?! Nanti hyung cakit!" ujar winwin terlihat raut wajahnya antara kesal dan khawatir.

"tidak apa apa, asalkan hyung bisa menjemput winwin sesuai janji hyung" jawab yuta sambih terkekeh.

"yaudah yuk pulang, nanti winwinnie sakit" ajak yuta sambil menggandeng tangan winwin.

"ayo!" ucap winwin mengeratkan genggaman tangannya.

Sesampai di rumah, yuta di omeli taeyong karena hujan hujanan. Sebenarnya taeyong kagum dengan perjuangan yuta yang menepati janjinya menjemput winwin, tapi dia juga kesal anak itu hujan hujanan saat menjemput winwin, padahal dia membawa payung.

Dasar yuta, mirip sekali dengan ayahnya.

Childhood Friends (Yuwin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang