Hari ini pas sekali yuta untuk mengurus winwin yang sakit karena kun dan lucas harus pergi ke kerabatnya karena urusan penting. Soal obat dan yang lain sudah kun siapkan di meja belajar winwin agar yuta mudah mengambilnya dan juga bebas dari rengekan winwin untuk tetap bersamanya, maklum jika winwin sakit dia akan menjadi manja.
Awalnya kun bingung karena dia tidak bisa meninggalkan winwin yang sedang sakit, untung yuta bersedia menemani winwin sampai kun dan lucas kembali dan itu membuat kun lega.
Sekarang kun dan lucas memasuki koper kedalam mobil dan yuta ikut membantu selagi winwin tidur.
"yuta, ahjumma sudah menyimpan obat dan kompres dan juga sudah memasak bubur, yuta tinggal memberi winwin bubur lalu beri dia obat juga ya setelah makan"
"iya ahjumma, yuta akan mengurus winwin sepenuh hati" ujar yuta percaya diri.
"maaf ya yuta, ahjumma jadi merepotkanmu"
"nggak apa apa kok, lagian yuta mau ngurus winwin"
"kalau begitu ahjumma pergi dulu ya, titip salam pada keluargamu"
"iya"
Kun memasuki mobil dan mereka pergi meninggalkan yuta yang masih berada diluar.
Saat hendak memasuki rumah, yuta mendengar suara jatuh dari lantai atas.
Kamar winwin.
"winwin!" yuta berlari secepat cepatnya ke kamar winwin dan mendapati winwin yang terjatuh dari kasur
"astaga winwin! Kau kenapa?!" tanya yuta khawatir sambil membantu winwin bangkit
"aku mau minum..."
"tunggu sebentar, aku akan membaringkanmu ke kasur" yuta menggendong winwin ala bridal style, dan membaringkannya.
"tunggu ya, kau tidak boleh bangun dari kasur sekali pun sebelum kau sembuh!" ucap yuta dan ia berlari ke dapur.
Saat sudah mengambil minum untuk winwin, dia memberinya pada winwin dan satu gelas itu habis.
"winnie makan dulu ya? Biar hyung suapin" winwin menggeleng, dia sama sekali tidak nafsu makan.
"aku tidak nafsu makan..."
"tapi kau harus makan agar sembuh winnie"
"tapi hyung..."
"winwin"
Winwin hanya terdiam dan ia menganggukkan kepalanya artinya ia mau makan, jika yuta sudah memanggil namanya 'winwin' artinya ia serius atau kesal, bisa juga saat khawatir.
Yuta tersenyum dan mengecup pipi winwin.
"itu hadiah untuk anak baik sepertimu, tunggu sebentar ya" yuta kembali ke dapur untuk mengambil bubur yang dibuat kun sebelum pergi, yuta juga dibuatkan.
Selama yuta di dapur, hati winwin berteriak senang karena pipinya di cium oleh yuta.
Tentu saja senang, ciuman dari orang disukai.
"bubur sudah datang! Ayo makan!" yuta menyodorkan satu sendok bubur kepada winwin dan ia melahapnya.
"enak"
"iyalah, bubur masakan kun ahjumma memang paling top"
"hyung, aku mau makan sendiri"
"boleh"
Winwin melahap bubur dengan perlahan, yuta menatap winwin yang makan dengan lahap.
"hyung nggak makan?" tanya winwin melihat yuta yang dari tadi hanya menatapnya.
"tidak, hyung masih kenyang dengan makan malam" yuta tersenyum dan ia mengelus surai winwin.
Winwin hanya mengangguk dan melanjutkan makannya lagi.
Tengah malam tubuh winwin semakin panas. Karena hal itu, yuta begadang untuk mengurus winwin, untung dia kuat bangun sampai tengah malam.
"hyung..."
"ada apa winnie? Ada yang sakit?" tanya yuta khawatir tetapi winwin menggeleng.
"maaf ya aku merepotkan hyung... Harusnya aku menjaga kesehatanku agar yuta hyung tidak begadang hanya karena mengurusku...hiks...maafkan aku..." winwin menangis, sungguh ia sangat menyesal karena tidak menjaga kesehatannya.
Yuta hanya terdiam dan ia tidur di sebelah winwin. Memeluk tubuh yang kecil darinya dan mengecup keningnya.
"jangan menangis...jika kau menangis itu membuat hyung sedih"
"........."
"cukup hyung sedih karena kau sakit, jangan menambah sedih karena kau menangis" yuta mengelus surai winwin dengan lembut.
Winwin memeluk tubuh yuta, entah kenapa dia merasa nyaman dengan posisi seperti ini. Karena nyaman dengan posisi seperti ini winwin tertidur dan itu membuat yuta menghela nafas lega.
"sweet dream dan cepat sembuh ya"
Esoknya
"eung..." lenguh winwin ia terbangun karena sinar matahari dan ia memegang dahinya.
"wah sudah tidak panas"
Winwin mengambil termometer di meja belajarnya, winwin mengukur suhu dan suhunya kembali normal.
"HYUNG! HYUNG!" panggil winwin sambil menggoyangkan tubuh yuta.
"eung...apa winnie?" tanya yuta belum membuka matanya
"AKU SUDAH SEMBUH!"
"SUNGGUH??" yuta yang mendengar kabar baik itu langsung membuka matanya dan menoleh ke winwin, tapi...
"ASTAGA WINWIN! KAU LUPA MENGANCINGI BAJUMU!" yuta menutup matanya dengan tangan.
"KYAA!!" winwin langsung mengancingi bajunya cepat cepat.
Kun yang baru saja pulang ia mau menghampiri kedua pemuda yang sedang berada di kamar anaknya pun tidak jadi karena teriakan heboh itu.
"mungkin untuk saat ini, aku biarkan dulu. Yang terpenting syukurlah winwin sudah sembuh" ujar kun ia menahan tawanya saat teriakan yuta.
"ternyata yuta polos ya, ia tidak mau melihat tubuh winwin, benar benar calon menantu idamanku"
Hayoloh yuta dapet restu dari mama mertua (hehe)
Btw aku ngerasa part ini kurang, soalnya idenya baru segitu hiks :'(
Tapi ada work baru loh, humor tapi kayaknya kurang lucu hehe.
Ayo dibaca, tapi kalo nggak mau aku nggak maksa kok.
Thank you and see you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Childhood Friends (Yuwin)
Storie d'amoreMenceritakan kisah winwin dan yuta sedari kecil sampai ke ajang pernikahan. Warning! Yaoi