Mengenalmu💕

22 2 0
                                    

Tanpa pikir panjang kevin pun menuruni anak tangga untuk menuju halaman rumahnya.

"Kak kevin mau kemana.."ucap raisa.Raisa adalah adiknya kevin.

"Nanti kalau mama nanya,bilang aku ketemu teman"ucapku.

"Iya tapi jangan lama lama"ucap raisa.

Kevin pun menancapkan gas mobilnya menuju pesantren dimana tempat sahabatnya kini berada.Tak membutuhkan waktu  lama kevin pun sampai di pesantren.

"Waduh ini pesantren pagarnya tinggi amat"gumamnya.Tak pikir panjang kevin pun memanjat pagar tersebut.

Tiba tiba ada yang menepuk pundak kevin dengan sapu lidi,otomatis kevin pun kesakitan.

"Aduh... siapa sih lo main pukul gue"ucapku.

"Nah ini dia maling kerudung para santri.Pak kyai malingnya ketemu.."ucap seorang gadis.

"Heh bisa diam nggak lo,gue bukan maling"ucapku.

"Maling mana ada yang ngaku"ucap gadis itu.

"Eh gue berani sumpah,gue bukan maling"ucapku membela diri.

"Pak kyai...pak.. cepat sini pak,nanti malingnya kabur"ucap gadis itu.Aku pun mendekap mulut gadis itu agar tidak banyak bicara.

"Emm..emmm"erangnya berusaha berteriak dan berusaha menarik tanganku dari mulutnya.

"Bisa diem nggak lo"ucapku dengan nada mengancam.Gila nih gadis masa aku dibilang maling,bisa bisa aku dikeroyok warga terus mati.

Setelah mendapat sedikit ancaman dariku dia pun mau diam.

"Gue jelasin ya sama lo,gue bukan maling,gue kesini nyusul teman gue namanya farhan dan rendy,jelas kan?ucapku menjelaskan.Gadis itu hanya mengangguk diam.

"Gue lepasin nih,tapi lo jangan teriak teriak lagi,pengik telinga gue dengar suara lo kaya toa mesjid"ucapku.

Jika dilihat dari dekat ini gadis menggemaskan.Wajahnya bulat,matanya lebar,hidungnya kecil,bibirnya mungil.Aku pun perlahan melepas tanganku dari mulutnya.

"Pak kyai.. pak kyai malingnya mau kabur.."teriak gadis itu lagi.

"Buset.. nih anak minta di karongin napa"ucapku.Aku pun langsung mendekap mulutnya dan menenggelamkan kepalanya ke ketiakku.Rasain lo.

Gadis itu memberontak memukulku berkali kali untuk melarikan diri.

"Eh apa apan kalian,bukan muhrim peluk pelukan"suara pak kyai menghampiri."eh lepas lepas,astagfirullah"lanjutnya.

Aku pun langsung melepas gadis itu,gadis itu menuju pak kyai itu.

"Pak kyai nabila dilecehkan sama orang itu"ucap gadis itu."dia juga maling kerudung pak,nabila liat sendiri tadi dia manjat pagar"lanjutnya.

"Bukan pak saya bukan maling.Demi tuhan saya bukan maling"ucapku membela diri."saya juga tidak melecehkan dia pak"lanjutku.

Aku melihat mata gadis yang bernama nabila itu memandangku sengit.

"Kalau bukan maling ngapain manjat pagar"ucap gadis itu lagi.

"Nggak gue bukan maling kok"ucapku.

"Sekali maling tetap maling"ucap gadis itu.

"Nabila.. jangan tuduh sembarangan,kamu punya bukti"tanya pak kyai.

"Tadi nabila liat dia manjat pagar pak"ucap gadis itu.

"Woyyy lo pikir yang manjat pagar itu maling ngapa,kalau tupai manjat pagar berarti juga maling"ucapku.

"Sudah sudah kita bicarakan baik baik didalam.Nabila sama siapa nama kamu nak"tanya pak kyai.

"Kevin pak"ucapku.

"Nabila sama kevin ikut saya ke pondok"ucap pak kyai.

Setelah itu aku dan nabila,cewek toa mesjid itu ikut ke pondok.Di dalam pondok kami masih berdebat untung saja farhan dan rendy datang menyelamatkanku.

Mereka mengakuiku sebagai teman dan sialnya mereka mengatakan kalau aku akan ikut mondok selama tiga hari di pesantren kilat ini.

Dan aku juga harus bertemu cewek toa mesjid itu.Setiap kali bertemu dia selalu memandangku sinis,dan lebih parahnya lagi dia menjulurkan lidahnya kearahku seolah olah meledekku.Tapi anehnya aku selalu senang melihat mulutnya yang mungil itu ketika bicara.

Ketika penutupan pesantren kilat,dia menemuiku di depan pondok diantar temannya namanya nazwa.Saat itu aku sedang duduk bareng rendy.

"Ehkmmm .."dehemnya.

Sontak aku dan rendy pun menoleh ke arahnya.Aku melihat nabila ragu ragu melihatku sambil memilin ujung jilbabnya.

"Kevin... aku minta maaf"ucapnya.

Aku terbelalak kaget,nggak salah denger?aku dan rendy sontak saling pandang.Aneh saja kemarin sangat sinis menatapku sekarang malah minta maaf.Sepertinya aku harus ngerjain dia.

"Maaf lo telat,jadi nggak bisa lagi"ucapku dengan nada sinis.

Dia hanya diam.Rasanya sekaramg aku ingin tertawa terbahak bahak.

Aku melihatnya hanya diam menundukka  kepala sambil memikin ujung jilbabnya.Terdengar suara isakan.

"Bil lo nangis"tanyaku.

"Tuh kan wa,apa aku bilang dia nggak mau maafin aku"ucapnya.

Buset... suaranya cungkreng banget bikin telinga sakit.Selain wajahnya yang kaya anak kecil,sifat dan tingkahnya juga masih kaya anak kecil.

"Udah udah cup cup cup jangan nangis"ucap nazwa."kevin kamu maafin nabila dong,kasihan nabila"ucap nazwa.

"Iya wa nggak papa,kevin udah maafin nabila kok"sahut rendy.

Eh kenapa rendy yang jawab.Aku melirik ke rendy dan dia memberi kode untuk mengiyakan.

"Iya gue cuma bercanda kok,gue udah maafin lo kok bil"lanjutku.

"Kamu juga"ucapnya.

"Apanya?"tanyaku.

"Minta maaf lah ke aku"ucapnya.

"Buat apa"ucapku.

"Apa kamu nggak inget aku hampir sesak napas gara gara bau ketek kamu"ucapnya polos.

Aku langsung tertawa terbahak bahak mengingat hal itu.Tawaku terhenti ketika jarinya menempel di mulutku.

"Lihat saja nanti,suatu saat akan kubalas"ucapnya dengan mata tajam.

"Oke kutunggu pembalasanmu"ucapku santai.

Hari ini adalah hari terakhir aku melihatnya,terakhir melihat bibirnya mengerucut kesal padaku.Terakhir kali melihat sorotan matanya serta suaranya yang cengkreng.

Aku sempat menulis namanya dibalik foto bersama di pesantren kilat.Dan berharap suatu hari nanti bertemu dengannya lagi.

Nabila izzati rahmah si gadis toa mesjid.


Syukron  buat ukhty & akhy yang baca cerita yang gaje dan dipenuhi dengan typo.Maafkanlah saya..hehe

Jangan lupa untuk bahagia.

Jangan lupa komen & kasih bintangnya😄

Love you all💖

Me Waiting You🌷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang