09. Sunflower

2K 205 17
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

Berangkat sekolah tak pernah menjadi kegiatan yang terlalu menyenangkan, apalagi kalau harus berjalan menuju halte sepagi ini dan dengan perut belum terisi. Setidaknya begitulah yang dirasakan Jungkook hampir setiap hari. Pikirnya, dengan mengejar sekolah favorit di luar kota dan tinggal di rumah famili, dia akan mampu berkonsentrasi dan belajar hidup mandiri. Tapi setelah setahun menghadapi kenyataan kalau dia harus rajin bebersih dan mengerjakan segala sesuatunya sendirian, Jungkook mulai yakin kalau keputusannya hanya didasari masa labil. Daripada sekedar menumpang, sepertinya lebih tepat jika rumah di salah satu sudut kompleks itu disebut berganti kepemilikan. Kakak sepupunya yang bekerja di periklanan itu sering bepergian hingga nyaris tak pernah pulang. Kadang sekali seminggu, kadang hanya dua kali sebulan. Entah mengerjakan apa, Jungkook kurang begitu mengerti. Toh Yoongi selalu menyediakan cukup uang di rekeningnya dan mau repot-repot mengirim penganan kecil lewat kurir jika sedang berkunjung ke negara lain.

Dan hari ini Jungkook harus rela menyeret tas tanpa sarapan. Cadangan sereal maupun rotinya habis akibat lupa berbelanja. Bukan tak ada dana sih, dia hanya enggan bergerak setelah ambruk ke kasur. Banyak tugas, banyak ulangan, dan lusa depan ada percobaan ujian. Rasanya remuk. Ingin mati. Tapi banyak makanan enak yang belum dinikmati.

Menguap, dirogohnya kantong samping celana untuk meraba dompet, masih tersisa cukup waktu untuk mampir ke supermarket dan membeli satu atau dua bungkus roti. Belanja bisa dilakukan sore-sore. Jungkook cukup memberikan daftar barang yang dibutuhkan pada keponakan pemilik supermarket lalu membayarnya saat kembali nanti.

"SELAMAT PAGI, KOOKIE!"

Jungkook hampir meloncat dari tanah jika tak segera sadar siapa yang baru saja memanggilnya dengan begitu lantang. Seorang pemuda jangkung berkemeja biru tampak bersandar menyangga dagu di pagar sebuah bangunan warna-warni berhias papan jungkat-jungkit serta beberapa ayunan. Kedua lengannya menjadi bantalan kepala selagi bibirnya terangkat membentuk cengir lebar, "Mau pergi ya?"

Urung membalas sapaan setelah mematung akibat terpesona, Jungkook beralih memeriksa baju dan penampilannya. Ah, benar juga, hari ini dia melapisi seragamnya dengan mantel panjang, pantas pemuda itu menanyakan hal yang tidak wajar, "Un, ke sekolah. Udaranya agak dingin."

"Oh ya?!" lagi-lagi nada melengking disertai gerakan menengadah, "Memang agak mendung sih, beberapa muridku juga tidak masuk karena pilek. Kurasa sebaiknya mereka disuruh lebih banyak makan jeruk."

Itu sih bikin sakit perut, tukas Jungkook dalam hati, kalau cuma perlu vitamin C kan tinggal beli di apotik.

"Taehyung-ssi sendiri bagaimana?"

"Aah, sudah kubilang panggil hyung saja, kau membuatku terdengar tua sekali," kekeh pemuda itu, mendadak mengulurkan sebelah lengan melewati pagar lalu mengusap gemas gundukan rambut Jungkook. Yang bersangkutan bergeming menelan ludah, mata bulatnya menatap lurus tanpa berkedip.

KE-AI | ADORABLE (TaeKook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang