.
.
Jungkook tersenyum, tak ingin terlihat terlalu kentara, walau gagal total karena begitu Taehyung naik ke atas panggung—sudut bibirnya terasa kian mengembang hingga telinga. Ditambah ramainya pekik nyaring dari arah tamu-tamu pesta yang terkesiap. Hingar bingar musik yang berdentum dari segala penjuru di gedung serbaguna mendadak lenyap, digantikan oleh ramainya pertanyaan beserta desis heran akan keberadaan Jungkook, mantan atlet bisbol kebanggaan sekolah, sekaligus kandidat kuat Raja Prom tahun ini, di panggung utama. Belum lagi ditemani oleh......
"KIM TAEHYUNG???"
"Itu Taehyung kan?"
"Kim? Kim si tukang parkir?"
"Bagaimana bisa dia ada di sini? Dan, brengsek, apa dia baru saja operasi plastik?"
"TIDAK ADA YANG BILANG PADAKU DIA SETAMPAN ITU."
"Damn daddy. I should've asked for a bang earlier."
"Kalau tahu wujudnya seperti ini, harusnya kuminta dia jadi teman promku sejak awal."
"Mau dipoles atau naik helikopter sekalipun, tetap saja tukang parkir!!"
"Ahem, bisa minta perhatiannya sebentar?" sela Jungkook, sengaja batuk tepat di depan mikrofon agar dengung-dengung tak jelas dari para penjilat itu berhenti, "Aku sengaja meminta sedikit waktu pada pemandu acara untuk mengumumkan sesuatu. Tidak terlalu penting, tapi kurasa akan berguna bagi kalian di kemudian hari."
Hening. Tidak ada yang berani berucap barang sepatah kata bila Jungkook sudah bertitah.
"Bicara soal kelulusan, acara perpisahan resminya baru akan dilaksanakan dua minggu lagi. Tapi, er, lusa depan aku sudah harus terbang ke Inggris untuk mengurus administrasi masuk kuliah dan tidak ada waktu untuk bicara pada kalian. Jadi langsung saja ya."
Sambil meringis kecil—ekspresi yang baru pertama kali ditunjukkannya di hadapan siswa-siswa lain, dan otomatis membuat mereka membelalak kaget. Si arogan itu tampak begitu gembira.
"Selama ini kalian mengenalku sebagai rekan yang pendiam dan murid kesayangan para guru. Kalian menganggapku sempurna, populer diantara gadis-gadis, dan selalu mendapat sederet nilai A tanpa berpikir keras. Tapi dibalik banyaknya pujian yang kerap dialamatkan padaku, ada gunjingan beserta omongan jahat yang tak berani kalian sampaikan langsung dan memilih untuk menyebarkan berita palsu. Tidak hanya satu kali, melainkan sejak awal aku memasuki sekolah ini. Mulai dari kebohongan memacari guru agar mendapat nilai bagus, tudingan menyogok panitia seleksi agar masuk tim bisbol nasional, mencelakaiku dan hampir membuat lenganku tak berfungsi akibat rem sepeda yang sengaja dipotong, juga tuduhan keterlibatan pengaturan skor sampai aku harus diinterogasi oleh wakil persatuan atlet, tepat sebelum ujian akhir dimulai. Itu tindakan pengecut, mengerti tidak?"
Senyap. Ratusan penghuni aula bagai terhipnotis untuk bungkam.
"Untuk pelaku utamanya, lima orang di sebelah sana. Ya, sebelah sana. Jangan panik, tidak perlu kabur juga, aku tak akan melaporkan atau memenjarakan kalian dengan pasal pencemaran nama baik. Toh kita masih di bawah umur, membawa masalah ini ke ranah hukum terdengar rumit dan percuma," tukasnya, menggeleng secara dramatis, "Satu hal yang pasti menimbulkan tanda tanya, siapa yang membocorkan dan darimana aku tahu segala hal buruk yang kalian obrolkan di luar sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KE-AI | ADORABLE (TaeKook)
Fanfiction[BTS - TaeKook / Vkook] Taehyung terbentuk dari komposisi ketampanan tak terbatas, pikiran yang lugas, berikut feromon yang ganas. Kehadirannya membuat langit dipenuhi pelangi dan mengubah warna senja menjadi merah ceri. Jungkook, berdiri sebagai p...