.Awalnya dia hanya iseng, sungguh. Siapa sangka lagu bertempo cepat dengan ritme menarik itu cukup memikat minatnya untuk mendengar lebih jauh. Termasuk membeli satu CD di toko musik, mencari situs-situs pemutar daring yang dihitung untuk poin promosi, juga mengunduh aplikasi yang menyediakan lagu-lagu tersebut agar bisa dinikmati selagi menanti datangnya kereta menuju kampus maupun ketika duduk di dalamnya. Kalau ada yang bertanya mengapa mendadak suka, mungkin dia akan menjawab seperti orang kebanyakan.
"Lagunya bagus."
"Musiknya enak didengar."
Atau yang paling sakral, "Penyanyinya manis-manis."
Benar, jamak. Jumlah suara di lagu itu tidak sedikit, dan menurut barisan wajah-wajah imut di sampul CD yang sempat diamati, mereka terdiri dari sepuluh hingga dua belas orang. Di balik kertas liriknya terdapat bonus buku petunjuk berisi nama tiap personel bersama foto separuh badan dengan pose menggoda hati. Entah supaya penggemar lebih mudah menghapal mereka atau hanya strategi pemasaran. Yang jelas, Taehyung sama sekali tak keberatan. Bagi mahasiswa ekonomi tingkat akhir sepertinya yang jarang menonton televisi dan hanya melintas ketika ada berita mengenai seluk beluk perkembangan saham dan beasiswa pascasarjana, hiburan seperti ini terbilang langka. Terima kasih untuk keisengan rekan-rekan magangnya yang memutar lagu tersebut saat jam makan siang, tiga kali seminggu, disertai komentar beragam.
"Pacarku suka sekali dengan grup ini. Bukan hal buruk sih, kadang aku juga ikut menonton. "
"Aku memajang poster mereka di rumah, kostum tartan dan bentuk topinya bagus ya?"
"BTN48? Jangan ditanya lagi, aku bahkan punya tiket jabat tangan untuk tiga anggota besok siang, mau ikut?"
Acara jabat tangan? Apa pula itu?
"Tapi aku penggemar baru, bahkan belum genap sebulan," selorohnya canggung. Pria yang berkomentar di dekatnya pun sontak terkekeh dan menjelaskan jika siapapun bisa berpartisipasi asal memiliki kupon yang diselipkan di tiap kotak CD. Sebuah CD berisi selembar kupon bergambar wajah seorang personel. Satu kupon berarti satu kali jabat tangan dengan durasi berkisar lima detik. Terlalu singkat, tapi mengingat jumlah penggemar yang tidak sedikit, durasi tersebut tentu termasuk rasional. Satu orang diperbolehkan membawa kupon berbeda maksimal untuk empat personel, dengan syarat sanggup mengantri berulang-ulang.
"Tantangannya adalah, tidak adanya jaminan mendapat kartu anggota yang diinginkan di tiap CD. Aku pernah membeli lima keping dan kelima-limanya berisi kartu yang sama. Jalan paling mudah hanyalah saling tukar bonus antar pembeli. Hitung-hitung membantu orang sekaligus tambah teman. Penggemar mereka ada dimana-mana dan proses barternya bisa dilakukan lewat jejaring sosial."
Mengangguk paham, Taehyung memandang kupon yang baru saja dikeluarkan dari dompet. Raut manja seorang remaja berambut kuning terang menyambut ceria, sepasang lengan membentuk genggaman kucing disertai mata minimalis berbentuk sabit. Lucu, sangat lucu. Namun bukan pemuda itu yang dia cari.
KAMU SEDANG MEMBACA
KE-AI | ADORABLE (TaeKook)
Fanfiction[BTS - TaeKook / Vkook] Taehyung terbentuk dari komposisi ketampanan tak terbatas, pikiran yang lugas, berikut feromon yang ganas. Kehadirannya membuat langit dipenuhi pelangi dan mengubah warna senja menjadi merah ceri. Jungkook, berdiri sebagai p...