13. Tragedi

128 4 0
                                    


Sepulangnya dari rumah tian rencananya aku akan menemani tian ke bank

Tapi ia malah ambil kesempatan dan membawa ku ke sebuah taman ya aku sih nurut saja

Katanya mo ke bank tapi kok malah kesini? - tanyaku saat duduk di kursi taman

Pacaran lah kangen tau romantisan dulu kali - jawab Tian santai

Kangen mulu, tiap hari ktemu juga - ujarku

Ngak papa, umur mah ngak ada yg tau beb siapa tau habis ini kita ngak ktemu lagi - ujar tian sambil menggenggam erat tanganku

Ih paan sih ngomong gitu, ngak boleh tau ngak - ujarku panik, ntah mengapa aku merasa kata kata yg kluar dari mulut pria itu sangat meyakinkan

Tuh kan takut juga kehilangan aku eakkkk, ngak gtu beb aku akan selalu ada buat kamu - ujar tian .

***

Rasanya berat melangkahkan kaki ku di bank ini ntah mengapa aku selalu ingin di gandeng dengan Tian

Kalau masih kangen bilang, habis ini ke ngemall ok - bisik tian

Bukan rasa rindu yg aku rasakan tapi rasa takut kehilangan ntah mengapa

DDDUUUUUUAAARRRRRRR!!!!!!
terdengar suara tembakan di ikutin dengan gerombolan orang2 bertopeng yg masuk ke bank sambil menyodorkan senjata tajam milik mereka

SEMUANYA NUNDUK ATAU SAYA TEMBAK!!! - ujar salah satu perampok bank itu

Semua orang menunduk termasuk aku dan tian . Tian tampak melindungiku ia mendekapku dengan bahu lebarnya

Jangan takut ada aku disini - bisik tian padaku

SERAHIN SEMUA UANGNYA - perintah salah satu perampok ke teller bank

Aku melihat Tian mengeluarkan ponselnya dengan perlahan aku tau ia akan menghubungi polisi

duarrrrrr!!!
Serahin ponsel lo, semua yg ada di sini serahin ponsel kalian lempar ke gue - ujar perampok lainnya dan tian pun menyerahkan ponselnya

Aku dan tian berlindung di balik meja yg terdapat disana

Terdengar suara tangisan balita yg ku lihat balita itu tergeletak di sana

Tian lepasin aku dulu ya tunggu disini - ujarku

Tian menarik tanganku
Kamu mau kemana jangan gila cha, ini bahaya!!! - ujar tian

Kamu jangan egois, kalau ini terus berlanjut bakal banyak korban yg ngak berdosa tian, - ujarku

Tian prov....

Gue ngak tau apa yg dipikirin icha? Sungguh icha memang susah di tebak. Gue terus menahan tangannya supaya ngak pergi. Gue tau niat icha baik tapi gue ngak bakal bisa kehilangan dia,gue lebih baik jadi orang yg egois dari pada gagal membina cinta untuk kedua kalinya dengan dia

Jan pikirin orang lain sekarang, pikirin aku, gimana hidup aku kalau tanpa kamu dan gimana hidup kamu kalau tanpa aku cha?? - ujar gue sambil menatap bola mata coklat dari orang yg gue cintai

Kini dia meluk gue dengan erat dan gue pun membalas pelukannya. Saat gue lengah dan terbawa dalam sendu dia melepas pelukannya dan berlari untuk menggambil bayi yg malang itu

DUAR!!!!!!!!
Satu tembakan melayang tepat ke arah bidadari gue dan bayi itu. gue membeku gue harap ini cuman mimpi buruk air mata gue tak sadar jatuh saat gue melihat dengan mata kepala gue. Orang yg paling gue cintai berlumuran darah dan tergeletak tak sadarkan diri

Iiiiicchhhhhaaaaaaa!!!!!
Gue teriak sekencang2nya dan berlari untuk menemui bidadari gue yg sudah tak membuka matanya itu

Cha Sadar cha, ni gue pacar lo cha harus kuat demi gue cha kuat cha buka mata lo - sesekali gue mengguncang badannya agar matanya kebuka diiringi dengan air mata yg tak hentinya jatuh dari pipi gue

Wwwiiinngggg.... Wwwiiinnnggg.... Wiiinnnnnggg!!!!
Polisi brengsek itu datang, kenapa ngak dari tadi sih sekarang gue ngerasa semuanya sudah telat bagi gue

***

Author prov......

Kini icha berada di ICU dalam keadaan koma, tampak keluarganya, keluarga tian, dan teman2 lainnya ada disana, begitupun dengan mukhlis yg sengaja pulang karna mendengar kabar buruk ini

Tian tampak frustasi ia tak henti2 memukul dinding rumah sakit hingga membuat tangannya lebam

Lo bodoh tian!!!
Lo ngak bisa jaga icha!!
Lo bego!!!!
Aaarrrkkkkkkkkkkkk - tian histeris dan semuanya pun tampak menenangkannya

Jan gini tian, lo harus yakin kalau icha bisa selamat, lo ngak salah itu semua takdir dan gue tau pasti ada jalan keluar - terang mukhlis mencoba menenangkan tian

Permisi - dokter ridho keluar dari ruang icu

Tembakannya cukup kuat dan pas sekali ke jantung pasien, hingga membuat jantung pasien luka. Jika operasi pengangkatan peluru itu di lakukan tetap saja jantungnya tidak berfungsi - terang dokter ridho

Apa ngak ada jalan keluar dok? - tanya bunda Tian

Kita butuh sukarelawan yg mau mendonor kan jantungnya untuk pasien, karna pasien hanya bisa bertahan 2 hari dari sekarang jika lebih dari dua hari kita tidak melakukan operasi jantung maka pasien akan meninggalkan kita semua - ungkap dokter Ridho

Semua orang tampak shock mendengar penjelasan dokter ridho

Ambil jantung saya saja dok - ucap mama icha

Maaf buk, bukannya saya mempersulit tapi kendalanya adalah umur dan kekebalan tubuh ibu - ungkap dokter ridho

Semua tampak sendu mereka membeku. Tian bangkit dari duduk nya dan pergi meninggalkan yg lainnya

Kamu mau kemana nak? - tanya papa icha

Mau cari pendonor om - jawab Tian lalu pergi




###

Jan lupa vote comment and share okay!!!!!......









ME VS PARA MANTAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang