PROLOG: SQUARE ONE

12K 280 2
                                    

di bagian square one and square two itu pengenalan sifat tokoh jadi bisa diskip kalo mau langsung ke Kiss and Kiss

***

lisa berlari ketika bis yang seharusnya ia naiki telah pergi, ia terlambat bangun dan sialnya bis itu tidak ada rasa sedikitpun. lisa memutuskan berjalan sambil mencari ojek. hari ini ia benar sial hpnya lobet karena semalam casnya terjyata tak masuk sehingga alarm pun tidak berbunyi hingga ia tak bisa memesan ojek online, sedangkan bajunya untung saja ia sudah menstrikanya semalam tepat haru minggu. ia sudah yakin kalau hari ini akan terlambat. akh dia takut jika ia akan dihukum atau bisa bisa dipermalukan didepan umum. memantapkan pikiranya ia berniat untuk pulang toh waktu juga sudah menunjukkan pukul 07.30 otomatis upacara telah berlangsung dan pagar sudah dikunci, nanti biar ayahnya yang menelpon guru untuk alasan sakit ataupun izin, selesaikan?

langkah kaki lisa pun menuju arah pulang, dengan suasana hati yang kacau untung saja orang tuanya berada diluar kota jika tidak omelan pedas dari ibunya akan terdengar panas ditelinganya hari ini juga. lisa memasuki rumah yang memiliki 2 lantai itu. kemana pembantu disana? sayangnya pembantunya sedang pulang karena ibunya meninggal kasian sekali jika tidak diizinkan untuk pulang.

~Tok Tok Tok

suara pintu itu membuat lisa murka, dia lagi enak enakan baring dikasur ketokan itu mengacaunya. ia bangkit dari kasur berjalan dengan muka yang mengesalkan. ingin ia bunuh orang yang menggangunya itu.

~cklek

suara pintu terbuka berbunyi lisa sudah membukanya dan melihat sesosok orang dengan celana hitam dan baju putih kini berada dihadapannya, dia tampan pikirnya.

"ada apa? kau menggangguku,"ujar lisa.
"maafkan saya nona, saya disuruh seseorang untuk membawakan ini,"ujarnya.

sepaket bunga dan coklatpun berada ditangan lelaki itu, apa apaan ini siapa yang mengirimnya pikir lisa.

"aku tidak mau menerimanya karena aku takut dia berbahaya,"ujar lisa.
"katanya kau gebetannya,"ucapnya.

lelaki itu memberikan coklat dan bunga ketangan lisa sedangkan lisa masih bingung dan sedikit terkejut serta masih memikirkan hal yang sama. lelaki itu berjalan hingga punggungnya mulai hilang. lisa kembali kekamar ia tak sabar mengubrak ubrak barang ini.

lisa membuka barang itu karena ia sudah sampai dikamar tempat rahasianya dan tempat kesukaannya. dia membuka isi coklatnya tersebut dan menemukan sebuah surat.

Terima kasih telah mau menerimanya kau tahu aku adalah orang yang pernah melihatmu disuatu tempat dimana tempat kau menunggu, aku mencintaimu Lisa

Ohh S.

lisa ingin teriak siapa yang mengirim pesan ini, dan apa itu dia pernah berjumpa sebelumnya dan siapa ooh s. itu. pertanyaan demi pertanyaan muncul diotak lisa. Lisa mulai bingung dan kini ia membuka bunga itu harum seperti harum parfum namun ia lupa namanya. lisa memakan satu biji coklatnya, enak pikirnya. pertama mencoba satu namun kelamaan isinya sudah habis ia habiskan pada saat itu juga. dasar lisa katanya tak mau menerima dari orang yang tak dikenal, namun memang coklat ini merupakan coklat mahal. lisa melanjutkan kegiatannya yang tadi menscrol instagramnya.

***

lisa bangun ketika pagi telah datang dan membangunkannya hpnya sudah tercas penuh dan itu harus diutamakan dia tak mau seperti semalam dimana hari tersialnya namun sedikit ada kebahagiaan. lisabmasih menyimpan surat yang diberikan oleh lelaki tak kasat mata itu. agrrr dia mulai pusing dan memutuskan untuk mandi bersiap diri untuk sekolah.

***

lisa sudah sampai menggunakan ojek mobil karena ia kurang suka memakai motor apa lagi jika masih pagi pasti rambutnya akan berantakan kecuali saat... lupakan ia tak mau mengingat kejadian semalam.

perasaan senang karena semalam diabsennya tertulis bahwa ia sakit meskipun kenyataannya salah yang penting tidak ada alpa diabsennya. lisa memiliki kawan dia bernama jennie teman seperjuangannya, ketika semalam ia tak datang jennie langsung mengechatnya ia takut jika lisa kenapa kenapa karena lisa sudah dianggap adiknya jennie. hp lisa berbunyi lantas dia melihat notifikasinya

uknow name

kau masih mengenaliku
aku yang memberikan
hadiah semalam.

dari mana kau tahu namaku
aku tidak mengenalimu.

kau memang tak mengenaliku
namun aku yang mengenalmu

lalu kau dapat dari
mana nomorku

kau tak perlu tahu sayang

hei aku bukan pacarmu
jadi stop katakan sayang

sudah ya sayang aku
sedang sibuk

lisa langsung meletakan tas dengan kasar. ia sudah sampai dikelas walaupun rasa heran terus menggema dipikirannya. dasar siapa dia pikirnya.

~dorr

lisa terkejut dasar temen kurang ajar bagaimana mungkin ketika lisa lagi enak duduk jennie mengejutinya.

"mikirin apa seyeng kok baru sembuh udah mikirin sesuatu,"ujarnya.

dasad tai padahal jennie sudah tahu bahwa lisa semalam terlambat. kenapa ia membawa hal itu lagi, padahal lisa sudah melupakannya.

"kau belum pernah kesedak mejakan? apa kau ingin merasakannya?"tanya lisa dengan senyum evilnya.
"kau pikir aku rayap pande makan kayu lol,"ujar jennie.

lisa mulai berfikir lagi apa jangan jangan jennie yang memberikan nomornya kepada lelaki misterius itu tapi masa iya, jenniekan tidak bersifak gitu pikirnya.

"kau itu berpikir apa sih lisa masih pagi loh entar kesampok setan,"ujarnya.

lisa mengambil hpnya dan membuka chatan dia dengan lelaki misterius itu lalu menunjukannya ke jennie. jennie malah tertawa dasr teman jahanam temanya lagi was was dia malah bahagia.

"ciah lelaki ini membawamu hadiah, hadiah apa hm sepertinya kau memiliki penggemar misterius,"ujarnya.
"taik kau semakin membuatku takut, bagaimana jika dia punya niat jahat dasar temen bangsat,"ujar lisa.
"jangan marah dong sayang kan bercanda,"ujar jennie sambil melampirkan jari Vnya.
"lalu apa kau yang memberikannya?"tanya lisa.
"ngapain aku memberikan privasi orang toh kita udah berjanji tentang menjaga sesama privasi,"ujar jennie

yak benarkan apa yang dipikirkan lisa mereka sudah membuat janji untuk saling terbuka namun itu privasi jadi tak mungkin jennie memberi tahu lelaki sialan itu.

"sudahlah pusing aku mikirkan lelaki itu sampai tak tidur nyenyak semalam,"ujarnya.
"sabar ya seyeng, ntar malam aku nginap aja dirumahmu ya?"ujar jennie.
"ahhh unnie kau memang temen terbaikku,"ucap lisa sambil memeluk jennie.

lisa melepaskan pelukan berarti itu, jennie memang sering bikin lisa geram namun dia juga bisa bikin bahagia karena dia memang sahabat terbaik lisa. lalu apa yang akan terjadi selanjutnya dan bagaimana dengan lelaki itu lisa hanya bisa berpikir namun kelamaan pikirannya makin membuatnya sakit kepala sampai ia harus memijat kepalanya. dasar lelaki sialan kau begitu misterius pikir lisa. lisa mengeluarkan buku sebagai persiapan untuk pelajaran pertama dan itu adalah pelajaran fisika guru killer disini argh pusing kepala lisa bisa bisa pecah kepalanya gara gara kebanyakan pikiran.

TBC

Typo bertebaran terimakasih yang udah mau baca cerita gaje ini astaga malu gua wkwkwkwk

Love Secret {End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang