1. Ignored

1.3K 92 6
                                    

-👼🌞

Charessa menatap kue yang tertata rapi dengan wadahnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Charessa menatap kue yang tertata rapi dengan wadahnya itu. Sekarang sudah jam 8 pagi. Baru saja Charessa ingin bersenang senang di rumah Adimas, tiba tiba dibatalkan begitu saja oleh si pria.

Entah firasat darimana, Adimas memberitahu Charessa bahwa dirinya tak bisa merayakan ulang tahunnya sendiri, bahkan jika itu bersama Charessa ataupun keluarganya.

Alasannya pun masih logis, Adimas berkata bahwa dirinya ada kelas hari ini, dan itu full dari pagi hingga malam. Memang susah mencari celah untuk menang saat berdebat dengan seorang Adimas Pramana.

Adimas pun berkata bahwa ulang tahunnya itu bisa dirayakan lain hari. Ia tak tahu saja, Charessa sudah menyiapkan banyak hal untuk dilakukan di hari spesialnya ini.

Baru saja Charessa ingin memulai argumentasi-nya yang panjang nan lebar, Adimas lagi lagi berhasil membuat Charessa bungkam dengan mengatakan bahwa kelasnya akan segera dimulai. Tak ingin memperpanjang masalah, Charessa hanya mengiyakan pesan Adimas tadi.

Charessa meletakkan ponselnya diatas meja, lalu kembali menatap kue yang ia buat kemarin sore itu. Charessa menghela nafasnya berat, kemudian mengambil kue itu untuk diletakkan kembali di dalam kulkas.

"Kita pesta lain hari, ya?"

Dengan berat hati, Charessa harus pergi menonton film bersama temannya kali ini. Ia sudah terlanjur membeli 2 tiket untuknya dan Adimas. Sayangnya, ekspektasi Charessa begitu jauh.

"kenapa? dibatalin lagi sama dia?" itulah kalimat pertama yang dilontarkan oleh teman Charessa, yaitu Adel.

Charessa hanya mengangguk lemas, lalu menghela nafasnya.

"kan udah biasa sibuk, calon anak kantoran"

"udah tau sih gue"

"jadi nonton gak? ayok masuk, keburu film nya dimulai"

Charessa yang sedari tadi melamun pun mengikuti Adel di belakangnya.

"nanti anterin gue liat liat sepatu, ya?" sela Adel di tengah-tengah perjalanan mereka.

"ayok aja gue, anterin gue juga beli lipstick, sekalian bantu milihin, ya?"

Adel nampak kaget, terlihat dari raut wajahnya dengan dahinya yang berkerut.

"lipstick lo udah banyak loh, Cha! masa mau beli lagi?"

"udah abis, Del. makanya mau beli lagi sama milih warna baru"

"beli banyak tapi yang dipake itu-itu mulu!"

"jangan kesel ah, lo kaya gatau gue aja"

"udah setahun dua bulan pacaran sama Adimas tapi dicuekin mulu, jadi kurbel ya lo?"

"jangan bawa bawa dia deh! ah males kan jadinya!"

"baguslah, lo jadi ga bacot lagi"

Adel pun tertawa kencang, dan berhenti saat Charessa menepuk nepuk pundaknya sambil menahan malu.

Mereka lanjut berjalan dengan keadaan yang sama, Charessa di belakang Adel. Namun tiba-tiba Adel berhenti, membuat Charessa refleks menabraknya.

Charessa menatap punggung Adel bingung, dan berjalan ke sebelah Adel. Charessa dibuat semakin bingung dengan raut wajah Adel yang terlihat terkejut.

"kenapa, Del?"

"lo liat cowo itu?"

Charessa mengikuti arah pandang Adel tadi. Memangnya ada apa? Charessa hanya melihat seorang pria dengan setelan cokelat rapi dan baret cokelat di kepalanya. Apa yang membuat Adel sampai terkejut begitu?

Namun sesaat kemudian, Charessa mengerti mengapa Adel terkejut seperti itu. Bahkan jika didramatiskan, Charessa juga ikut terkejut.

"loh? Adimas? Kenapa bisa disini?"


-fairysun diary-

fairysun diary • chaewon sunwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang