vomment? chapter lalu sepi ih):
-👼🌞
Adimas menaruh hp-nya setelah mengirim umpatan serta kekesalannya pada sebuah roomchat.
ia memejamkan matanya lalu mendesah pelan, hal itu dibalas tatapan heran oleh kedua teman di sebelahnya ini.
"ga dibales juga?"
"engga, Zel. gila aja, udah 2 minggu ini"
"udah cek ke apartemennya emang?"
"udah, tapi gaada yang nyaut, Ric."
"minum dulu gih"
Hazel—salah satu teman Adimas mengelus punggung Adimas lembut, guna menenangkan sobatnya itu.
mereka terduduk di cafe itu lama, dengan pikiran yang kabut. lonceng pintu cafe yang berbunyi mengalihkan atensi mereka.
"Adel, Dim! tanyain coba"
sesuai perkataan Hazel tadi, Adimas memanggil Adel, yang membuat empunya menoleh kearah mereka bertiga.
"napa, Dim?"
"lo tau Chaca kemana ga? dia 2 minggu ga ngabarin gue sama sekali"
"loh? lo gatau emang?"
Adimas menaikkan alisnya sebelah, menunggu Adel melanjutkan kalimatnya.
"kan bundanya meninggal"
Adimas menatap Adel tak percaya serta terkekeh, terkesan meremehkan.
"lo serius?"
"ngapain juga gue bercanda bawa bawa ajal, gila aja gue"
"kayanya dia baru aja online 5 menit yang lalu. udah ya, gue duluan"
setelah melanjutkan kalimatnya, Adel meninggalkan ketiga pria itu yang masih terdiam.
Adimas meraih hp-nya terburu-buru. ia berusaha menghapus pesan tadi namun nahas,
pesannya sudah dibaca.
Adimas meletakkan hp-nya kasar lalu meremas rambutnya sendiri, ia merutuki perbuatannya.
Hazel yang melihat itu langsung mengambil alih hp Adimas dan membuka roomchat Adimas dan Charessa.
"lo beneran ngirim ginian ke dia?"
Adimas terdiam, rasanya bibirnya itu sudah kelu untuk mengucapkan sesuatu.
"maaf, tapi sekesel apapun lo ke Charessa, lo ga berhak ngomong gini, Dim"
Adimas langsung mengambil ponsel dan kunci mobilnya, lalu pergi dari cafe itu.
"kemana Dim?!"
suara Eric yang keras tadi sudah pasti didengar Adimas, namun ia tetap memilih untuk diam.
-👼🌞
setelah menghadiri pemakaman bundanya serta, mengurus ayahnya yang masuk penjara karena ditangkap di club malam ilegal, Charessa dan dua saudaranya memutuskan untuk tinggal di apartemen Charessa.
setelah membereskan barang mereka, Charessa mengaktifkan hp-nya yang sengaja ia matikan selama kurang lebih 2 minggu itu.
Charessa melebarkan matanya, ia mendapat terlalu banyak notifikasi oleh seseorang, tak lain lagi adalah Adimas. namun pesan terakhir Adimas benar benar menarik perhatiannya.
|lo kenapa sih?
| mau putus? mau break? yaudah
|cewe gatau diri.bohong jika Charessa tak sakit hati. ini pertama kalinya Charessa melihat Adimas menggunakan lo-gue setelah sekian lama.
oke, salahkan Charessa yang sama sekali tak mengabari Adimas, namun selain itu, semua kejadian ini diluar kendali Charessa bukan?
bagaimana Adimas bisa tidak tahu apa itu privasi, atau ruang sendiri? ia bahkan tak tahu seseorang telah menitihkan air matanya karena ucapan semena mena yang ia kirimkan tadi.
Charessa mengusap air matanya pelan, cukup matanya bengkak saat pemakaman bundanya saja, jangan sampai terulang hanya karena Adimas.
Charessa memilih untuk membacanya saja, namun suatu panggilan membuyarkan pikirannya seketika.
A d e l i a a a✨~ incoming voice call
answer | reject
halo? Charessa?
iya? kenapa del?
kangen guee huhuuu
besok ada kelas, lo ngampus kan?iya dong hehe
lo bawa mobil kan? nebeng dong.lho? tumben ga sama Adim—oh.
gue capek, del.
capek kenapa emang?
capek hidup.
-fairysun diary-
sedih sedihan dulu yok hehe~
![](https://img.wattpad.com/cover/183978233-288-k945395.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
fairysun diary • chaewon sunwoo
Fanfictionpeople fall in love in mysterious way, and so do i. ©️ jwevouz, 2019