JKLM.07

5.1K 199 5
                                    

2 bulan sejak kejadian itu ...

Hari ini Lisa akan ke rumah suaminya. Rose
sedih, sekarang dia harus sendirian.

Lisa memberitahu Rose untuk main ke rumahnya kapan-kapan, bukankah dia mau tahu privacy-nya Jungkook.

"Thanks. Tapi kau baru keluar dari rumah sakit hari ini, dan dia tidak muncul. Hubungan kalian sepertinya..."

"Tadi dia ada meeting. Lagian selama 2 bulan aku dirawat di rumah sakit, dia mengunjungiku setiap hari. Dia memberiku makanan setiap hari, aku jadi malu harus diurus olehnya."

"Aduh, kau belum tinggal bersamanya tapi sudah mulai baik padanya, yah."

"Bukan begitu, keluar dari rumah sakit kan tidak terlalu penting, jadi tidak perlu lah meminta bantuan Jungkook. Lagian ada Jimin kok yang membantunya"

×××××

"Asisten Jimin? Dia pasti punya tujuan tersendiri."

Rose yakin kalau Jimin itu berusaha merusak hubungan Jungkook dan Sehun. Saat dia bersama Jungkook, apa Lisa tidak melihat ada yang mencurigakan dari Bos Jeon itu?

"Hmmm..., Mengingat bagaimana sikap Jungkook padanya selama ini, Lisa merasa suaminya itu kadang dingin. Tapi kadang pula dia sangat perhatian dan lembut. Yang pasti, Jungkook membuatnya merasa aman bersamanya"

"Kalau begitu, kau harus sangat berhati-hati. Dia mungkin beneran gay. Lalu bagaimana kalau kau beneran jatuh cinta padanya."

"Mana mungkin. Aku kan bukan budaknya, aku tidak mau tersiksa."

×××××

Baguslah. Walaupun Bos Jeon tidak bisa memberinya cinta, tapi mereka tetap bisa menjadi sebuah keluarga. Hubungan keluarga jauh lebih bisa dipercaya daripada hubungan cinta.

Ditambah lagi sekarang Bos Jeon adalah suami palsunya Lisa, jadi dia bisa melakukan apapun yang dia mau kepadamu.

"Yang benar saja. Dia terlalu berkuasa, aku sangat takut padanya."

"Hei, suara seksi Bos Jeon sangat sesuai dengan penampilannya. Dan penampilannya sangat sesuai dengan tubuhnya yang fit. Dan tubuhnya yang fit sesuai dengan kekayaannya. Dia satu-satunya di kota kita ini. Kau itu untung banyak. Tahu, nggak?"

×××××

Apalagi Lisa tinggal di rumahnya, dia jadi bisa sering-sering ketemu Sehun Rose iri.

Ngomong-ngomong tentang Sehun, Lisa merasa kalau Sehun itu sangat posesif dan menganggap Bos Jeon adalah miliknya seorang. Sehun bahkan menargetkannya tanpa alasan.

"OMG! Hatiku! Lisa! Kau berani merebut cowokku! Ayo kita duel!" Lebay-nya Rose niruin Sehun.

"Astaga. Aku tidak bisa menoleransimu."

×××××

Di tempat lain, Sehun menjemput Jisso bahkan sok-sokan menggodainya bak playboy.

"Kakak Sehun, berhentilah bercanda."

"Selamat pulang kembali, tuan putri kecil."

Anran memberinya plukan hangat

" tapi di mana Jungkook? Sibuk lagi?" Sehun tidak bisa menjawabnya.

" sebaiknya Jisso masuk mobil saja dulu daripada dilihatin banyak orang dan takutnya kamu bakalan jadi bahan gosip di tabloid"

×××××

Jimin datang menjemput Lisa dan Rose memanfaatkan saat itu untuk beramah tamah dengan Jimin dan Rose berusaha menginterogasinya.

"Apa kamu punya pacar (cewek)?"

"Tidak."

"Kenapa tidak cari? Kau pasti sangat populer, kan?"

Jimin canggung beralasan kalau dia hanya ingin fokus pada pekerjaannya.

"sekarang ini saya belum memikirkan masalah mencari pacar"

"Oh, maksudmu kalau kau jatuh cinta maka kau tidak akan bisa fokus bekerja di Group Jeon, begitu?"

×××××

"Maksudku..."

"Tidak usah gugup, aku cuma bercanda kok. Sini kasih aku kartu namamu, nanti akan kukenalkan kau pada beberapa gadis yang baik."

Jimin tampak agak ragu, tapi akhirnya dia berikan juga kartu namanya.

Sementara itu, Lisa menelepon pihak agensinya yang menyuruhnya untuk datang ke kantor besok.

Mendengar itu, Rose langsung mengomelinya untuk jaga kesehatannya. Kalau tidak, dia sendiri yang akan merawat Lisa.

"Aku mengerti, Kakak Rose. Ayo, berangkat."

"Kalau begitu, sampai jumpa lagi, Asisten Jimin. Aku masih punya banyak sekali pertanyaan yang menunggu jawaban darimu. Dadah!"

×××××

Sehun mengajak Jisso makan siang, tapi Jisso gelisah karena teleponnya tidak angkat oleh Jungkook. Sehun menyarankannya untuk menyerah saja, dia sendiri juga belum bertemu Jungkook selama 2 bulan.

"Apa dia punya pacar?"

"Maksudmu si tua Jungkook? Mana mungkin. Apa kau masih yakin kalau si tua Jungkook masih menunggumu?"

"Tentu saja. Selama bertahun-tahun cuma ada satu wanita yang berada di dekatnya."

"Tuan putri kecil, jika seorang pria sungguh-sungguh tertarik padamu maka dia tidak mungkin diam saja. Jadi, jangan terlalu banyak berpikir dan makan saja."

Tapi Jisso sudah tidak berselera makan lagi. Wah, Sehun tersinggung. Apa Jisso tidak tahu berapa banyak orang yang ingin makan bersama Sehun? Apa dia kebanyakan tinggal di luar negeri sampai dia tidak tahu hal itu?

"Baiklah, Kakak Sehun yang hebat. Tapi setelah makan, antarkanku menemuinya, yah? Aku janji akan memuji-mujimu di hadapan Paman Jungkook".

" Bagaimana?" Bujuk Jisso. Sehun setuju walaupun sebenarnya dia gelisah akan sesuatu.

×××××

.
.
.
.

Next di part selanjutnya

Makasih

Like and vote ya

Husband ' liskook ♨ Complete ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang