Di perjalanan menuju tempat mereka pergi, Yeosang menghentikan sepedanya di sebuah toko.
Perempuan itu turun dari sepeda dengan bantuan tangan Yeosang yang menahan tubuh mungilnya.
Disusul dengan Yeosang yang melepas helmnya dan turun dari motornya. Ia menyuruh gadis itu masuk ke dalam toko.
Gadis itu terlihat bingung, mengapa Yeosang membawanya memasuki toko itu?.
"Silahkan, ada yang bisa saya bantu?"
Tanya seorang laki laki, yang sepertinya pegawai toko.Yeosang mengangguk kecil, lalu melihat ke arah kanan dan kiri toko.
"Tolong, carikan helm dengan ukuran kepalanya" ucapnya seraya menunjuk perempuan yang berdiri di sampingnya.
Gadis itu tampak protes kepada Yeosang dengan tatapannya.
"Ada apa?" tanya Yeosang
"Kau kan tidak memakai helm, maka dari itu aku membelikanmu helm"
Lanjut Yeosang dengan santai"Pilihlah helm yang kau suka"
Namun, benar juga perkataan Yeosang. Ia tidak mau terkena tilang karena dia tidak memakai helm.
Akhirnya, gadis itu mengangguk dan berjalan mencari helm yang di ikuti Yeosang di belakangnya.

Setelah 15 menit berlalu, Yeosang telah membayar helm dari toko itu. Lalu, mereka melanjutkan perjalanannya.
Gadis itu tersenyum kecil dengan helm yang sedang ia pakai. Ah, dia sangat baik. batin gadis itu.

Sesampainya mereka di parkiran mall, mereka berdua turun dari motor dan menaruh helm di atas sepeda.
Yeosang menoleh ke arah perempuan itu dengan tawa kecil. Ia mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut gadis itu yang berantakan.
Gerakan spontan yang dilakukan Yeosang, sukses membuat gadis itu terdiam dan tak bisa menahan senyum malunya.
Akhirnya mereka berjalan memasuki mall bersama.

Jam menunjukkan pukul 11.00, dan Yeosang merasa sangat lapar. Namun, ia malu untuk bilang ke temannya.
Gadis itu tersenyum lebar saat ia memasuki mall itu, sudah lama sekali ia tidak pergi untuk berjalan jalan di mall.
Di tengah tengah perjalanan di mall, secara tidak sengaja perut Yeosang mengeluarkan suara niat memprotes.
Gadis itu sontak tertawa melihat Yeosang yang merasa lapar itu, Yeosang menggaruk tengkuknya malu.
"Heheh, aku lapar" ucap Yeosang
Gadis itu tersenyum, lalu menggandeng tangan Yeosang menuju restoran dengan menu Burger.

Di sepanjang jalan, Yeosang melihat ke arah genggaman tangan gadisnya, ah maksudku gadis itu yang menariknya.
Saat mereka memasuki restoran itu, mereka mencari duduk terlebih dahulu. Disaat gadis itu akan berdiri menuju kasir, Yeosang menahannya.
"Biar aku saja. Kau mau memesan apa?"
Namun, ia melihat gadis itu sedang bermain ponsel. Huh, sungguh ia sedang fokus dengan ponselnya. Sampai sampai ia melupakan keberadaanku. Batin Yeosang
Kemudian, ponselnya berbunyi menandakan adanya pesan yang masuk.
( 1 notification from Valencejul)
(2) Valencejul
Aku Cheese burger
Dan juga fanta. ThanksIa melihat pop up notifikasi dan membacanya. Ternyata dari gadis itu.
Ia mendongak ke arah gadis itu, yang sedang tersenyum ke arahnya.
Yeosang mengantri di kasir, tak lama kemudian ia telah memesan makanan mereka dan membawa nampan itu ke meja yang mereka duduki.
"Ini dia, makanan telah datang" Ucap Yeosang yang dibalas senyuman manis oleh gadis itu.
Gadis itu bangkit dari duduknya menuju tempat pengambilan saus. Ia mengambil 2 saus tomat dan 2 saus sambal.
Lalu, ia kembali ke tempat duduknya dan menaruh saus saus itu di atas meja.
"Kau suka pedas?" Tanya Yeosang sambil membuka bungkus burgernya.
Gadis itu mengangguk dan membuka burgernya, dan mulai memakan burgernya.
Sebenarnya Yeosang suka pedas, namun ia tidak terlalu menyukai karna takut perutnya akan sakit.
Mereka mulai memakan burger masing masing. Di saat gadis itu memakan burgernya, Yeosang dengan sengaja memfotonya diam diam.
"Hai" Sapa seseorang.

Perempuan itu membayar ongkos ojek online yang ia pesan, lalu memasuki rumahnya. Jam masih menujukan pukul 13.22
"Sayang, kok sudah pulang? " Tanya mamanya
Namun, ia tak mengimdahkan pertanyaan mamanya. Ia tetap saja berjalan menuju kamarnya.
"Dia kenapa ma? " tanya papanya yang sedang meminum teh.
"Mama juga tidak tahu"
Dia berbaring di kasurnya, tak kuat menahan rasa sakitnya yang dulu telah hilang.
Ia menangis, menangis lagi setelah sekian lama tak pernah di perlakukan seperti ini.
Dia merutuki apa yang telah ia perbuat, apa yang ia dapat, apa yang ia rindukan.
Bodoh, pikirnya berkali kali.
Andai ia bisa teriak sekeras mungkin. Namun itu hanyalah Andai. Ia tak kuat melakukan itu semua.
Sungguh dunia sangat jahat kepadanya.
~ FLOWER ~
A/N : Aciaaa aku apdet lagiihh. Pada strest mikirin UN. Kurang berapa hari again ini
KAMU SEDANG MEMBACA
FLOWER 🌺 ~ Kang Yeosang
Fiksi PenggemarKeindahan bunga sangatlah dikagumi oleh sebagian orang. Indah, namun menyakitkan. Seperti bunga mawar yang memiliki duri. Pertemuan menyedihkan berubah menjadi menyenangkan