Badman | 7

5.6K 236 19
                                    

Mereka bertiga-Roui, ayah dan ibunya- akhirnya bangun pukul 9 pagi.
Roui terbangun terlebih dulu dan mengulet sambil menguap. Meregangkan otot tubuhnya yang kaku.
Kemudian mengucek matanya dan melihat ke arah orang tuanya.
Ayahnya masih tertidur dengan pulas begitu juga ibunya.
Roui berpikir sejenak.
Dimana Tedy bearku? Batinnya.

Matanya jatuh pada Tedy bear nya yang terjatuh mengenaskan di lantai. Roui menatap ayahnya yang masih tertidur dan mengernyitkan dahinya.
Ini pasti ulah ayah. Ishh Roui tidak suka Tedy di buang. Batinnya dan berpikir untuk menganggu ayahnya.

Tiba-tiba gadis itu menyeringai dan mulai mendekatkan wajahnya ke wajah ayahnya.
Rene-ibunya- yang baru saja terbangun terkejut melihat tingkah putrinya.
Ingin menegur namun sudah terlambat.

"Ahhkkk!! What the hell!!" Pekik Max tiba-tiba.
Kemudian mengusap hidung mancungnya yang memerah yang bercampur liur. Sedangkan Roui sudah tertawa puas.
Gadis itu baru saja menggigit hidung mancung ayahnya dengan keras.

"Hahahaha Roui is the best!" Pekik Roui senang.
Sedangkan Rene hanya menatap prihatin ke arah suaminya yang sedang memegangi hidungnya sambil meringis kesakitan.
"Mengapa Roui melakukan itu sayang?" Tanya Rene lembut.
Roui menoleh dan memeluk ibunya.

"Emmuaachh!! Selamat pagi ibu." Seru Roui ceria dan mencium pipi ibunya dengan kecupan basah khas Roui. Sang ibu hanya tertawa kecil dan beranjak bangun. Roui kemudian beranjak dari ranjang dan berlari keluar dari kamar kedua orang tuanya.

"Aku tidak menyangka gigitannya akan sesakit ini." Kata Adam sambil mengusap hidung mancungnya yang memerah. Rene hanya tertawa kecil dan mengecup kening suaminya.
"Aku belum pernah digigit oleh gadis kecil kita jadi aku tidak tahu rasanya sayang." Kata Rene dan membuat Max memasang wajah datar.

"Ayo, sebaiknya kita bersiap sekarang. Aku akan mandi terlebih dulu, sayang." Ucap Rene dan pergi menuju bathroom di kamar mereka. Max kemudian keluar menuju balkon kamar mereka dan meregangkan tubuhnya sambil menikmati udara pagi.
Mata Pria paruh baya itu tiba-tiba tertuju pada seorang gadis, tepatnya Roui yang berada di taman tepat di bawah balkon kamar mereka.
Roui sedang menunduk dan kostum kelincinya masih melekat di tubuhnya.
Dengan telinga kelinci yang terlihat sangat lucu dan menggemaskan.

Max bersiul dari balkon bermaksud menggoda Roui.

Roui yang mendengar siulan itu tersentak dan mencari ke sekelilingnya dengan wajah bingungnya.
Max tertawa kecil dan kembali bersiul membuat gadis itu berputar untuk memastikan sekelilingnya.
Max tidak tahan dan akhirnya tertawa sambil memegangi perutnya.

"Hahaha what the hell!!" Serunya masih dengan tawanya yang keras.
Roui yang mendengar tawa keras dari arah balkon kamar orangtuanya mendongak dan menatap ayahnya.

"Ayah!! Roui mendengar siulan tadi!! Tapi Roui tidak tahu dimana!!" Seru Roui dengan wajah polosnya.

"Oh ya? Itu sangat menakutkan sayang, kalau begitu segera masuk kerumah dan mandi ok?" Suruh Max setelah tertawa. "OK!! Nanti ayah bantu Roui mencari suara siulan tadi, ok?" Seru Roui dan berlari memasuki rumahnya kembali setelah melihat tanda Ok dari Max.

Max kembali tertawa dan beranjak menuju bathroom. Berpapasan dengan istrinya yang baru saja selesai mandi. Rene hanya mengernyitkan keningnya heran dan menuju walk in closet untuk berpakaian.

******

"Roui suka masakan bibi Mia, bibi Mia the best hehehe" Seru Roui sambil mengunyah makanannya.
Sang koki, Mia hanya tersenyum gemas melihat tingkah putri majikannya itu. Mereka semua saksi pertumbuhan gadis itu. Mereka tahu apa kekurangan gadis itu. Dan mereka tidak jijik atau risih melainkan semakin menyayangi gadis kecil itu.

BADMANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang