Tatapan menyeramkan apa? Apa maksudnya? Batin Eun Chan heran.
"Maksud Roui bagaimana?" Tanya Eun Chan sembari mengelus wajah halus Roui. Roui nampak sangat menikmati elusan tangan halus itu di wajahnya, terlihat dari mata gadis itu yang terpejam dan senyum lebar di bibirnya.
"Eung, mereka seperti melihat makanan yang sangat enak sedang berjalan kalau melihat Roui. Dan itu menyeramkan menurut Roui. Jadi Roui tidak suka." Kata Roui
Sambil berbincang mereka berjalan memasuki ruangan milik Max dan mendudukkan diri di sofa. Sedangkan max beralih ke kursi kebesarannya dan memulai pekerjaan mendadaknya di hari Minggu ini."Oh, itu artinya Roui sangat istimewa, hingga mereka menatap Roui seperti itu. Roui tidak perlu takut, kalau ada yang bertindak aneh terhadap Roui, Roui harus teriak atau lari dan juga melapor kepada ayah, understand?" Kata Eun Chan.
"Understand bibi!!" Jawab Roui antusias. Entah Roui memang mengerti atau hanya antusias karena bibinya yang cantik itu.Max yang menyimak percakapan kedua wanita beda generasi itu, tersenyum lembut. Max senang karena banyak yang menyayangi putrinya.
Max kembali melanjutkan pekerjaannya begitu juga dengan Eun Chan. Wanita itu beralih keruangan miliknya sendiri dan melanjutkan pekerjaannya. Sedangkan Roui?
Err... Entahlah gadis itu bagaimana, sudah terlihat bosan karena tidak ada lagi yang menemaninya.
Tadi gadis itu sudah mengajak ibunya untuk ikut ke kantor ayahnya, namun ibunya tidak bisa karena harus pergi menemui neneknya yang sedang sakit."Ayah..." Panggil Roui
"Hum?.." sahut Max hanya berupa gumaman.
"Ayah..."
"Hum..?"
"Ishh ayahh," kesal Roui dan menghentakkan kakinya ke lantai.
"Ayah lihat Roui ishhh!! Ayah sangat sibuk!" Kata Roui kesal.Max mengentikan pekerjaannya dan menghela napas. Dia sudah tau Roui pasti akan merasa bosan. Namun entah kenapa hari ini, gadis itu tidak berbuat aneh. Saat gadis itu berbuat aneh, Max suka karena akan menjadi hiburan tersendiri baginya.
Roui itu ajaib. Perlu di catat. Roui itu ajaib."Baiklah baiklah sayang, kenapa? Apa Roui bosan?" Tanya Max dan beranjak menuju sofa yang diduduki Roui sambil melepas kacamata bacanya.
Roui mengerucutkan bibirnya dengan menggemaskan dan menganggukkan kepalanya.
"Biasanya Roui akan berbuat sesuatu kalau mulai bosan, kenapa hari ini hanya duduk sayang?" Tanya Max lagi.
Roui menoleh ke ayahnya dengan pandangan serius untuk beberapa detik. Dan itu agak menakutkan menurut Max karena pasti putrinya akan berbuat aneh.Krauk
Benar bukan?
Roui sudah menggigit bahu ayahnya yang terbalut jas Armani itu.
"Rhoouuii happarr yahh" gumam gadis itu sambil menempelkan giginya di bahu pria itu.
Sudah dikatakan bukan, bahwa gadis itu ajaib?Max tertawa dengan kencang. Sungguh putrinya sangat sulit di tebak. "Baiklah, kalau begitu ayo kita ke kafetaria dan pesan apapun yang Roui mau, Ok?" Dan Roui mengangguk dengan antusias.
Max beranjak diikuti Roui keluar dari ruangan milik Max dan melangkah menuju lift. Tangan gadis itu tenggelam dalam genggaman telapak tangan besar milik ayahnya.*******
"Roui ingin makan ini, ini, ini, ini juga, ini lagi, ini juga sepertinya enak, whoah semuanya kelihatan enak!!" Pekik gadis itu sambil menunjuk berbagai macam makanan di menu makanan. "pesan dua yang Roui inginkan dan pesan minuman yang Roui inginkan, kalau kurang nanti Roui pesan lagi. Mengerti?" Tanya Max dan Roui mengangguk mengerti.Setelah memesan mereka berdua menunggu makanan mereka siap. Mereka sedikit bercanda dan membuat tawa lepas dari keduanya.
"Ayah, mengapa ayah harus berkumis? Mengapa harus memiliki jenggot? Ayah seperti kambing." Cetus gadis itu tiba-tiba.
Max speach less. Wajahnya di buat sedatar mungkin. Dan Roui hanya memandang ayahnya dengan polos.
Max menghela napas lelah, mungkin sehabis ini dia akan bercukur dan membersihkan bagian wajahnya dari rambut rambut itu.
Padahal istrinya sangat menyukai wajah tampannya itu, karena terlihat manly kata istrinya.Baru saja ingin menjawab Roui makanan mereka sampai dan tanpa basa basi langsung saja Roui melahap makannya dengan semangat.
Max senang dengan nafsu makan putrinya itu. Namun yang membuatnya heran, kenapa dia harus sama seperti istrinya? Begitu banyak makanan yang dikonsumsi, namun tidak membuat mereka gemuk.
Kalau Rene ukuran tubuhnya memang pas, dengan tonjolan dada dan bokong yang pas membuat tubuh wanita itu terlihat indah.
Roui? Bahkan tubuh gadis itu terlalu mungil untuk gadis yang beranjak dewasa.Max mengangkat bahu dan mulai menikmati makannya juga.
********
Setelah makan, mereka kembali keruangan Max dan Roui mulai menidurkan tubuhnya di sofa empuk di ruangan itu. Max yang melihatnya hanya mengangkat bahu dan mulai melanjtkyan pekerjaannya.
Roui tertidur dengan nyenyak di sofa ituLarut dalam pekerjaannya, max sampai tidak menyadari bahwa tubuh gadis itu hampir saja terjatuh dari sofa, dan Brukk!! Roui terjatuh dari sofa. Max yang mendengar suara jatuh tersywbut begitu terkejut dan langsung beranjak untuk melihat keadaan Roui. Namun harus mengenal nafas lega, karena gadis itu bukannya terkejut malah tertidur lebih pulas lagi.
"Ku pikir putriku sedikit tidak normal." Gumamnya setengah tertawa sambil masih mengantuk tidur Roui yang begitu pulas.
Namun segera membatin,
Apa yang kupikirkan? Astaga! Roui putriku sendiri!
Mungkin sifat aneh Roui juga turun dari max yang juga aneh.
******Sementara di kediaman keluarga Hillton, Rene yang sedang membuat cookies harus menunda kegiatannya karena bel rumah yang berbunyi.
Rene membersihkan tangannya dan beranjak untuk membuka pintu utama mansion tersebut. Karena asisten rumah tangga mereka sedang berada di ruang anggur."Hi" sapa tamu tersebut yang ternyata adalah seorang pria. Adam Smith lebih tepatnya.
"Um, hi.." balas Rene sedikit bingung.
"Ada perlu apa kemari Mr. Smith?ax sedang di kantor, dan mungkin sekitar setengah jam lagi baru kembali." Tanya Rene.
"Ah, tidak. Aku hanya ingin bertamu dan bertemu dengan gadis mungil itu." Jawab Adam.
Rene sedikit tidak menyukai Asam memanggil Roui seperti itu.
"Dan gadis mungil yang kau maksud itu memiliki nama tuan." Balasnya sedikit tajam.Max hanya mengangkat bahu "Baiklah, aku ingin bertemu Roui."
Rene sedikit memiringkan tubuhnya, isyarat mempersilahkan Adam masuk. Asam yang mengerti segera masuk dan mendudukkan dirinya di sofa ruang tengah mansion itu.
Rene hanya merasa tidak sopan jika mengusir Adam, hingga mempersilahkan pria itu masuk."Kau ingin minum sesuatu? Kopi mungkin?" Tawar Rene sopan.
"Kopi saja, terimakasih." Balas Adam sopan.
Rene mengangguk dan beranjak ke dapur, sembari menghubungi Max menggunakan ponsel pintarnya.Adam merasa bosan karena keadaan mansion itu yang sepi. Hingga matanya tidak sengaja menangkap beberapa foto yang dipajang di sekitar ruang itu.
Foto bayi mungil yang tertawa dengan riangnya, menunjukkan dua gigi atas dan dua gigi bawahnya yang baru tumbuh. Tertawa hingga matanya tinggal segaris saja.
Bercampur liur uang menetes di dagunya. Adam tersenyum tipis, merasa gemas melihat foto itu.
Lalu beralih ke foto selanjutnya, melihat foto gadis kecil yang tertawa dengan riangnya, memegang selang uang menyemburkan air, foto yang sangat manis.
Adam menyukainya. Menyukai Roui lebih tepatnya.
****TBC
Luv Dee
KAMU SEDANG MEMBACA
BADMAN
Romance"Aku tidak mengerti" kata gadis itu polos "kau akan segera mengerti, Caramia" sahut pria itu dengan seringai sexy namun menakutkan miliknya. ---- Roui Hillton, seorang gadis polos dan suci yang bertemu dengan seorang pria arogan dan ambisius. Adam S...