Semua orang berhak galau
Bayi usia lima tahun
Bocah yang masih make miniset
Remaja baru puber
Anak esema rok sempit
Bahkan...
nenek yang alisnya sudah warna putihSemua berhak galau
Apalagi aku... yang judulnya ditinggal nikah mantan
-Nona Novel-
Aku mengamati diriku di depan cermin toilet di gedung ini.
Sapuan make up tipis yang terkesan natural, rambut ku terurai.
Aku menggunakan dress berwarna peach, high heels berwarna senada, tas mungil hitam untuk menyimpan handphone dan sebuah amplop berisi uang untuk menambah biaya honeymoon mereka.
Iya, Rangga dan wanitanya.Aku sudah rela, aku sudah paham betul bahwa jodohku memang bukan dia.
Aku tidak mengira jika ditinggal nikah mantan akan sesakit ini.
Dulu, setiap kali ada yang terlihat begitu sedih hanya karna sekedar ditinggal nikah, oleh mantan pula. Aku selalu menganggap itu berlebihan, terlalu drama, alay dan menggelikan.
Andai yang menikah adalah pacarnya yang terpaksa menikah karna wanita simpanannya hamil duluan atau karna di jodohkan orangtuanya atau karna harus membayar hutang pada keluarga wanita atau karna lelakinya emang bangsat aja. Itukan wajar karna secara status dia masih milik kita.
Lah ini? Ditinggal nikah mantan?!
Apa hak anda jadi sedih macam hantu kesurupan kuntilanak nyasar?
Sudah bukan siapa-siapa itu mas, mbak. Cuman masa lalu, apa juga yang di ingat dari masa lalu kalian berdua? paling-paling cuman janji manis diajak nikah sesudah kalian khilaf ngewe saat merayakan anniversary hubungannya? Eh? Tidak ya? maaf becanda.
Intinya, norak sih kalian yang sedih, depresi sampai mogok makan hanya karna hal sesepele itu.Eh tau-taunya aku merasakan juga.
Kalo begini kan, aku jadi ingin membuat perkumpulan korban ditinggal nikah mantan.
Sedih coy ternyata, sebenernya dampak ditinggal nikah mantan tergantung mantannya juga sih ya.
Kalau yang nikah itu mantan yang namanya aja kita lupa alias dia sudah terhapus dari relung hati yang terdalam maka kita akan biasa aja, gak akan sesedih itu, kalau datang ke nikahannya, bukannya nyumbang nyanyi lagu Armada - Harusnya aku ditambah mewek-mewek bombay, nyumbang lagu Jupe - Belah duren sambil bawa duren sekebon juga ga masalah.Beda kalau yang nikah adalah mantan yang masih bersarang di hati, liat kucing bernapas aja jadi galau karna keingat mantan juga bernapas. Apa-apa keingat mantan alias gabisa muponnya sudah stadium akut tinggal tunggu tewasnya aja.
Jangankan nyumbang lagu Armada, baru liet souvenir nikahannya bertuliskan nama kedua mempelai aja bawaannya pengen pura-pura kesurupan biar nikahannya berantakan. Tapi, kita percaya karma ada, kan gak lucu kalau kita yang nikahan nanti mantan kita jadi begitu, ya itu kalau kita nikah juga sih.aku memantapkan hati untuk memasuki ruangan tempat diadakannya resepsi pernikahan, menulis buku tamu yang hampir saja kuisi namanya dengan aku mantan Rangga, tapi tidak jadi nanti ketahuan belum bisa move on.
Aku berjalan pelan sambil mencari seseorang yang mungkin kukenal selain mempelai pria yang duduk di depan sana, aku baru tersadar kenapa aku menghadiri acara ini seorang diri, menyedihkan sekali tidak membawa pasangan untuk sekedar pamer kalau aku bisa bahagia tanpa dia. Ternyata bukan hanya cinta yang bikin bego, nikahan mantan juga bikin bego. Kita semua memang bego.Aku ikut mengantri untuk bersalaman mengucapkan selamat pada kedua mempelai, entah kenapa antrian ini terasa begitu lama dan sialnya tidak satupun orang yang kukenal disini. Aku setengah melamun, kakiku memang ikut melangkah maju semakin dekat dengan kedua mempelai tapi pikiranku melayang kemana-mana sampai tiba saatnya aku bersalaman dengan mempelai pria, iya Rangga. Wajahnya terlihat bahagia, matanya berbinar, mulutnya mengucapkan beberapa kalimat namun tidak mengeluarkan suara atau akukah yang mendadak tuli? Aku ingin bersuara tapi suaraku tertahan, mataku mulai memanas sepertinya aku akan menangis lalu cepat-cepat aku berpindah ke mempelai wanita tanpa peduli pada tatapan penuh tanya dari Rangga yang hanya seperkian detik tergantikan dengan senyum kembali saat bersalaman dengan tamu lainnya.
Aku menarik napas pelan, saat berhadapan dengan wanita ini wajahnya sedikit memburam mungkin ini karna mataku mulai berair, tentu aku tidak tahan lebih lama melihat kebahagiaanku bersama kebahagiannya yang ternyata bukan aku. Menyedihkan.
Aku bersalaman dan tersenyum tipis tanpa mengucapkan sepatah kata pun lalu wanita ini membalas senyumku dan berkata dengan kalimat yang anehnya malah terdengar seperti...
KAMU SEDANG MEMBACA
Nona Novel
Teen FictionKetika dengan mudahnya kamu mengabaikan dunia maya yang katanya membuatnya candu hanya untuk tenggelam dalam cerita khayalan milik orang lain. Ketika dengan mudahnya kamu mengabaikan segala bentuk kepedulian dan rasa seorang yang nyata hanya untuk t...