Membuka Lembaran Baru

40 2 0
                                    

Katanya, hidup itu berawal dari mimpi. Tanpa impian yang kita miliki, kita sama dengan mati. Karena tidak punya arah tujuan hidup atau pun cita-cita yang senantiasa membawa arah hidup kita, akan dibawa kemana nantinya. Memang benar, kita sebagai manusia tumbuh dari impian. Tanpa impian, kita sama halnya seperti sebuah boneka yang rela saja dipermainkan dunia. oleh sebab itu, impian hendaklah sebuah hal yang besar, bukankah Tuhan tidak pernah membatasi mimpi-mimpi kita mau sebesar apa? Kita punya impian yang besar, tetapi Tuhan mempunyai cara yang lebih besar untuk mewujudkan impian-impian tersebut. Termasuk membuka lembaran baru dalam hidup. Ini adalah salah satu impian. Karena, sudah pasti setiap orang, yang hendak beranjak dari masa lalunya, pasti menginginkan hal baru yang lebih baik dari sebelumnya. Entah itu cita-citanya, kuliahnya, prestasinya, atau mungkin karir serta kisah hidupnya. Dan semua itu, takkan pernah lepas dari sebuah impian.

Tentunya, kita sebagai manusia, ada baiknya jangan pernah takut untuk bermimpi. Jangan pernah takut untuk membuka lembaran  baru, mendobrak segala zona nyaman yang membuat kita tak kunjung melangkah ke depan. Mungkin, sudah saatnya kita bangun, sudah saatnya kita bangkit. Hidup takkan menunggu kita, dan waktu, terlalu angkuh untuk kita yang masih saja betah dalam lingkaran zona nyaman. Terkadang, perjalanan dalam meraih impian itu sulit, melelahkan, menyakitkan, dan butuh banyak pengorbanan. Tetapi, itu lah hidup, itu lah warna-warni kehidupan. Hidup takkan terasa asyik bila terus-terusan dimanjakan dengan berbagai kebahagiaan. Anggap saja, itu adalah sebuah lompatan, supaya kita bisa melompat lebih tinggi lagi, meraih impian yang lebih tinggi lagi.

Setiap manusia, pasti memiliki jiwa pemberani dalam dirinya. Takut itu wajar, takut merupakan sifat alamiah dari manusia. Selepas kita melewati rasa takut, kita akan tahu siapa diri kita sebenarnya. Perlahan, kita akan menyadari, nyatanya, definisi sebenarnya dari jiwa pemeberani adalah bukanlah orang-orang tangguh yang berani menghadapi apapun, tetapi, jiwa pemberani sejati adalah orang-orang yang dirundung rasa takut, tetapi tetap melakukan, tetap melangkah, tak peduli bagaimana sulitnya. Sehingga, rasa takut yang menghinggapi dirinya, justru hilang dan tergantikan oleh jiwa pemberaninya.

Mungkin, ada baiknya, kita sepatutnya menyadari, bahwa ada banyak hal-hal baru yang menanti kita disana. Karena salah satu kesuksesan dalam hidup adalah, ketika kita berhasil menaklukan rasa ego sendiri. Mungkin, dulu kita pemalas, mungkin dulu ada beberapa impian yang belum tercapai, mungkin dulu kita malu berbicara didepan banyak orang. Sekarang, mari kita membuka lembaran baru dan menjemput mimpi-mimpi baru. Kaki kita diciptakan untuk melangkah. Jadi, melangkahlah. Membuka lembaran baru, dengan cerita yang lebih indah.

*

**

Sinar sang surya masuk melalui sela-sela jendela kamar, membangunkan Juan yang sedang terlelap dengan paksa. Juan bangun dengan tubuh dan perasaan yang lesu. Ada bertumpuk-tumpuk sisa amarah yang masih saja mengisi ruang dalam rongga dada, yang sukses melekat disana, selama satu minggu ini. Amarah yang mungkin saja siap meledak, kapan pun dan dimana pun jika berhasil terusik, walau hanya sedikit.

Segera ia mengambil segelas air mineral, diteguknya perlahan. Entahlah, selama satu minggu ini, selain perasaannya yang tak karuan, rupanya kondisi fisiknya juga sedang tak karuan. Rupanya ia mengalami dehidrasi ringan, karena, selama pergi dari rumah ia sangat jarang sekali minum.

Kemudian, ia segera mengambil handuk, lalu mandi dan bersiap-siap karena hari ini ia harus sekolah.

Dengan rambut basah yang berantakan, baju seragam tanpa atribut, dan sedikit sobekan pada celana abu-abunya, ia siap untuk sekolah. Tak butuh waktu lama untuk bersiap-siap. Seorang Juan hanya butuh sedikit usapan pomade pada rambutnya yang berantakan, serta semprotan parfum khas-nya yang maskulin. Cukup hanya itu, cukup hanya itu untuk membuat hati para gadis terpikat.

Secantik Edelweis (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang