Chapter 4

3.3K 537 108
                                    

Jimin menatap Taehyung dan menggelengkan kepalanya kecil. Kenapa ?

"Pengecut, Jungkook dan sepupumu sudah pulang." Ujar Jimin. Menatap malas Taehyung yang akhirnya membuka matanya dan melepas selang infusnya.

"Akh- sialan. Ada setengah jam lebih aku mendengar celotehan tidak berguna mereka berdua. Sejak kapan mereka kenal ?"

"Entahlah, tapi kelihatannya mereka berdua sudah sangat dekat."

Taehyung mendecih mendengar penuturan Jimin dan pandangannya mengarah pada keranjang buah yang dibawakan oleh Jungkook dan juga sepupunya. Taehyung kembali berbaring dan menutup matanya.

"Buang saja keranjang itu."

Jimin menatap bingung, "Dua-duanya ?, Yah sudah."

Jimin merasa kasihan dengan dua keranjang buah di depannya. Namun, baru saja ia ingin membawanya keluar, perkataan Taehyung selanjutnya membuatnya semakin heran.


"Jangan keranjang Jungkook."

"Kau bilang dua-duanya." Jimin semakin menggoda Taehyung dengan pertanyaannya.

"Keranjang Christian terlalu sedikit buah. A-aku mau keranjang Jungkook saja."

Dan tak ada pertanyaan berikutnya lagi karena Taehyung langsung menutup badannya dengan selimut dan membelakangi Jimin. Jimin kembali menaruh keranjang Jungkook. Ia tersenyum kecil.










"Dasar, kau saja tidak suka buah. Tiba-tiba mau makan buah banyak. Dasar aneh."

Itu perkataan Jimin sebelum keluar dan berhasil menyindir Taehyung. Taehyung menghela nafas dan membatik pada dirinya sendiri kenapa mengatakan ingin keranjang Jungkook tadi.

"Sebenarnya aku kenapa.." gumam Taehyung pada dirinya. Ia mengubah posisinya menjadi duduk dan mengambil keranjang buah dari Jungkook, memangkunya dan mengambil 1 buah apel dan memakannya.

"Manis juga." Dan berlanjut beberapa gigitan hingga satu buah apel habis ditangannya. Tak sadar senyuman tipis terukir pada bibir Taehyung. Ia mengingat hal bodoh yang ia lakukan pada Jungkook sehingga keadaanya seperti sekarang.

"Kau pasti sangat marah padaku. Maaf Jungkook, maaf karena anak di sekolah malah membuatku menderita lagi karena ku." Ujar Taehyung dengan suara kecil. Iya, ia merasa sangat bersalah.

Untuk itu Taehyung mengambil ponselnya yang berada di atas meja, menaruh keranjang buah di dekatnya dan detik berikutnya Taehyung bingung.

"Aku tidak pernah ingat punya sapu tangan kelinci." Taehyung mengambil sapu tangan kelinci yang berada di dekat ponselnya. Menatap sapu tangan itu bingung, mengira-ngira siapa pemiliknya.

"Apa mungkin Eunha ? Tapi, dia tidak pernah kemari."

Pintu terbuka pelan dan pandangan Taehyung langsung bertemu dengan sosok yang membuka pintu itu.

"Aku ingin mengambil barangku yang tertinggal."

"Maksudmu, ini ?" Taehyung mengangkat sapu tangan tadi di depan wajah sepupunya, Christian. Baru saja Christian ingin mengambil dan sapu tangan itu kembali di genggam oleh Taehyung dan menaruh sapu tangan itu di kantongnya.

"Jelas-jelas sapu tangan ini bukan milikmu. Apa kau menjadi pahlawan kesiangan untuk Jungkook sekarang ?"

Dari bagaimana Christian menatapnya Taehyung sudah peka sapu tangan itu adalah milik Jungkook. Christian menatap Taehyung tak suka.

KAPTEN BASKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang