KAPTEN BASKET

Chapter 6

Warning typo(s)

Taehyung kembali dengan aktivitasnya menjadi murid di SKY High School. Inginnya dia masih di Rumah Sakit karena berada di tempat ini sungguh membosankan. Tapi, Taehyung mempunyai satu dan lain hal berada disini. Seperti yang ia lihat sekarang.

Bagaimana sepupunya itu begitu dekat dengan musuhnya.

Asik bercanda satu sama lain, sungguh mengganggunya. Rahangnya mengeras karena emosi. Dengan langkah cepat Taehyung berjalan mendekat Jungkook dan Christian. Menyadari kehadiran sosok lain, Christian hanya menatap datar pada Taehyung.

"Apa?" 

"Biar ku pikirkan kembali—sepertinya aku lebih senang melihatmu menetap di Amerika saja."  Taehyung dan Christian saling melempar tatapan sengit. Jungkook merasa jengah juga dan memisahkan mereka. Taehyung berdecih.

"Oi Jung, apa sekarang kau gay dengan sepupuku ini?"

Jungkook menatap Taehyung, "Jaga ucapanmu."

"Kau marah? Berarti benar sekarang kau jadi gay dengan—"

BUGH!

Padahal sudah jam pelajaran kedua dengan guru yang terkesan galak. Namun, Jimin harus terjebak di UKS sekarang. Menatap miris ke arah Taehyung yang terlalu malu untuk memindahkan lengan yang menutup matanya sengaja.

"Sepertinya kelinci berotot itu memberimu hadiah yang bagus." Jimin menyinggung.

"Dia hanya beruntung karena aku tidak membalas pukulannya itu." ujar Taehyung sembari mengambil posisi duduk di ranjang UKS. Menatap kedepan dan menghela nafas. Tiba-tiba, keduanya berhenti dengan kegiatan dan menatap kenop pintu yang berputar pelan. Seseorang masuk di ruangan itu dan mendadak mood Taehyung semakin buruk.

Itu Eunha—dengan senyuman ular manisnya.

"Tae-ah, maaf kemarin aku tidak sempat menjengukmu. Ada kerja kelompok di rumah Yerin. Kau tidak marah kan?"  Bergelanyut manja di lengan Taehyung. Jimin memasang tampang jijiknya hanya saja Eunha tidak melihat itu.

"Hm,"  Taehyung menjawab seadanya. Terlalu malas untuk meladeni Eunha yang sekarang malah mengupas buah untuknya. Hingga detik kemudian Eunha menyadari kehadiran Jimin disana. Eunha tahu arti tatapan itu, yah memang dari dulu Jimin tidak menyukai Eunha.

"Oh? Hai Jimin!"  Sekali lagi dengan senyuman manis yang membuat Jimin rasanya ingin muntah. Jimin memilih untuk keluar dari ruangan itu. Meninggalkan Taehyung dengan ular-nya. Di luar ruangan itu Jimin kembali beradu dengan pikirannya. Bayangan masa lalu terus menghantuinya. Ia bingung harus menjelaskan masa lalu itu dengan Taehyung dan Jungkook atau membiarkannya saja.

Saat pemuda itu berkutat dengan pikirannya. Telinganya menangkap suara yang tak asing baginya. Bahkan ketika mencari darimana sumber suara itu—ia semakin terkejut.

"Itu kan si kasir galak. Kenapa dia berpakaian seperti guru?"