Chapter 13

2.1K 305 69
                                    

Warning typo(s)























"Jung, kau menyukai Taehyung?"

Bingung harus menjawab apa. Bukan karena masalah menyukai atau apa. Jungkook kembali teringat perkataan Jimin beberapa minggu yang lalu. Dia dan Taehyung sangat dekat sewaktu kecil. Bahkan Jungkook tak menyimpan hadiah pemberian Taehyung pada bagasi mobil. Ia dan Tim-nya sudah berada di Amerika sejak beberapa jam yang lalu. Di mobil ia duduk bersebelahan dengan Wonwoo yang mana merupakan sahabatnya juga.

"Kalau suka akui saja. Memang benar kata para orangtua dulu. Katanya kalau membenci seseorang jangan keterlaluan, nanti jadi jodoh."

"Aku normal! Aku tidak menyukainya!"

"Hm, terserah saja."  Wonwoo kembali sibuk dengan ponselnya. Jungkook mendengus kesal. Seenaknya saja sahabatnya itu bilang ia menyukai si bebal Taehyung. Padahal kan ia menerima hadiah dari si bebal itu saja. Yah, kapan lagi kan dapat hadiah dari si kaya sombong Kim Taehyung. Oke, Jungkook kembali lupa berkaca dengan kata sombong. Sejujurnya Jungkook terganggu dengan perkataan Taehyung sebelum ia pergi.

"Aish! Bagaimana kalau aku kalah dalam pertandingan nanti!?"  gumamnya. Jadi kekasih Kim Taehyung adalah mimpi buruk. Walaupun akhir-akhir ini ia akui, si bebal itu makin tampan dari dirinya. Mendadak Jungkook kembali teringat kejadian di lapangan waktu itu. Jarinya bergerak ke atas menyentuh belah bibirnya.



Ciuman pertama miliknya.

Dicuri oleh rival-nya.









































Yang sebenarnya ciuman itu telah Taehyung curi dua kali. Iya, sewaktu kecil juga. Taehyung yang gemas melihat Koo kecil memakan buah apel dan langsung mencium bibir anak itu. Bahkan Koo kecil tak marah. Justru tertawa, katanya rasanya geli saat Taetae menciumnya. Bahkan si Koo kecil nakal memakan buah apel lagi sampai mulutnya penuh dan meminta untuk dicium lagi. Hanya saja ingatan Jungkook belum sampai disana. Kalau Jungkook ingat mungkin pria manis itu akan merutuki dirinya sendiri.









"Jungkook!?"

Jungkook terhenyak dari lamunannya dan menatap teman-temannya bergantian.

"Apa? Kenapa?"

"Kau menghayal! Ponselmu berdering sejak tadi! Ah, kau memikirkan Taehyung kan?"   Chanyeol menggodanya.

"Aku tidak!"   Jungkook menatap sekeliling dan tidak menemukan Sehun bersama mereka.

"Dimana Sehun?"  tanya Jungkook.

"Dia turun untuk membeli minuman disana."  Yugyeom menunjuk ke arah kanan Jungkook. Karena tidak ingin melamunkan yang aneh-aneh lagi Jungkook lebih memilih untuk memperhatikan Sehun yang sedang asik membelikan mereka minuman. Namun, yang terjadi berikutnya membuat degup jantungnya berpacu cepat. Sehun baru saja ditikam oleh seseorang dari belakang. Tanpa mengatakan apapun Jungkook memberitahukan pada yang lainnya untuk segera turun begitupun dirinya. Bedanya Jungkook lebih memilih mengejar si brengsek yang baru saja menikam temannya.

Bahkan dirinya sudah lupa kalau sekarang ia sedang berada di negara orang lain. Jungkook bahkan tak memedulikan beberapa orang yang ia tabrak saat berlari. Mengejar sosok di depannya lebih penting dari apapun. Dan akhirnya dalam sebuah gang sempit itu Jungkook berhasil menarik jaket yang dikenakan orang itu dan langsung mendoronya hingga jatuh tersungkur. Menarik bagian leher orang itu sehingga membuat tercekik. Jungkook menurunkan penutup wajah yang orang itu kenakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KAPTEN BASKETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang