BAB 4

31 10 1
                                    

AUTHOR P O V

Hari ini adalah hari terakhir alin dan linda di jakarta.alin terlihat sedang mengemasi barang barangnya dan linda sepertinya masih tidur karna semalam pulang larut sekali,untung saja tidak terjadi apa apa.

Pintu kamar terbuka dan terlihat seseorang keluar dari kamar dengan muka bantalnya.

"Alinn,lo dimana!" Seru linda dengan suara serak

"Apaan sih,astaga linda bikin kaget aja muka kamu serem banget!" Ujar alin kaget

"Namanya juga baru bangun." Ucap linda malas

"oh ya al kemarin lo diantar gibran kan?gimana rasanya!" tanya linda

"B aja tuh emang kenapa?" jawab alin tanpa melihat kearah linda.

"ya ampun alin, masa cuma b aja sih kan gibran tuh ganteng, gak ada something something gimana gitu" ujar linda gemas

"something? maksud kamu" tanya alin bingung.

Linda memutar bola matanya malas, "maksud gue lo gak ada rasa tertarik sama gibran gitu?''

"enggak!'' ketus alin

Linda gemas dengan ucapan alin yang terkesan cuek dan seperti tidak peduli pada dunia percintaan

"ya alin gue tau elo masih belum siap untuk memulai lembaran baru dalam hal cinta,dan hari ini lo bisa bilang nggak tapi suatu saat nanti lo pasti akan berkata iya." tutur linda bijak.

"Tumben kamu bijak banget." Sergah alin

"Entah lah,tapi jangan anggap remeh ucapan gue itu pasti terjadi alin." tutur linda

"Iya percaya, tuh sarapan aku keatas dulu mau siap siap jangan lupa nanti sore kita balik ke bandung." ujar alin mengingatkan

Alin pun meninggalkan linda di ruang makan dan menuju ke kamarnya. Di kamar, Alin kini tengah memikirkan ucapan yang linda katakan tadi. Alin memang belum merasakan apa itu cinta bahkan dulu benyak sekali teman prianya di sekolah mendekatinya karena alin cantik serta baik dan sopan kepada siapa saja. Tetapi alin menolak dengan halus dikarenakan ia masih mementingkan pendidikan dari pada hal hal percintaan.

***********

Kini mereka berdua sudah berada di bandara dan segera melakukan boarding pass seperti yang petugas intruksikan. tak lama kemudian suara salah satu pegawai menginstruksi para penumpangnya untuk segera menuju keruang penerbangan, termasuk juga alin dan linda yang langsung membawa semua barangnya untuk mmenuju ke ruang penerbangan (maaf kalo susunannya salah, karena author gak pernah naik pesawat;v)

alin dan linda kini sudah berada di salah satu kursi didalam pesawat sembari mendengarkan instruksi dari para awak kabin yang memberitahukan hal hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan didalam pesawat demi kenyaman dan keselamatan mereka dan penumpang lainnya.

"nda, aku ketoilet dulu ya" pamit alin

"hmm iya jangan lama lama" jawab linda yang dibalas anggukan kecil dari alin.

Alin segera menuju ke toilet dengan terburu buru,saat hendak membuka pintu toilet tak sengaja alin menabrak seseorang hingga alin terhayung ke belakang.

Brrukkk

"Auhhh aduh!" erang alin menahan sakit.

Sedangkan yang di tabrak hanya diam tanpa berbuat apa apa dan memandang alin dengan alis terangkat.

Alin berusaha berdiri dengan tenaganya tapi sia sia karna pantatnya kesakitan.orang yang tengah memandang alin merasa kasihan dan hendak menolong.

"Apa boleh gue bantu?" tanya orang itu yang terdengar seperti laki laki.

Alin terdiam seperti tak asing dengan suara laki laki itu. Alin yang penasaran mendongakan kepalanya,batapa terkejutnya alin ternyata memang benar dugaanya.

"Gib...gibran!" ucap alin terbata bata.

"Lo mau kemana?" tanya gibra to the poin

Alin mematung,ia hanya terkejut mengapa gibran ada di sini

"Hei, alin are you ok?" tanya gibran setengah khawatir.

"Y...ya aku gak papa." jawab alin menahan kesakitan.

"Boleh gue bantu?" tanya gibran dengan wajah datarnya

Alin menggeleng pelan, Gibran yang frustasi langsung membopong alin menuju kamar toilet dan mendudukannya di toilet duduk.

Pandangan alin dan gibran saling tertuju,detak jantung mereka berpacu dengan cepat tanpa di duga. Alin yang tersadar menjadi gugup dan menunduk sedangkan gibran salah tingkah dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Ma..maaf." ucap gibran datar

"Aku juga minta maaf" ucap alin menunduk malu.

Alin memberanikan diri menatap gibran yang ada di depannya itu,tak sengaja alin melihat wajah terkejut sahabatnya di belakang gibran.

Linda menutup mulutnya tak percaya sampai lupa berkedip saking kagetnya. Gibran yang melihat perubahan raut wajah alin menjadi kebingungan dan berbalik ke balakang,ternyata ada si linda pacar sang kakak alaynya itu.

"Gue pergi dulu dan sekali lagi maaf." ucap gibran dan langsung pergi dari sana

"I..iya." jawab alin gugup

"ALINNNN,OH MAY GOT APA YANG TERJADII!" seru linda dengan suara agak pelan.

"Ih linda tenang dulu napa." omel alin

"Tadi tuh ak..." ucap alin terpotong

"Yaampun alin gue gak bisa bayangain,ak..ak..aku sesek,aku..aku gak sanggup uhhh!" sela linda mendramalisir.

"Linda aku tu.." ucap alin yang kembali dipotong linda

"Cukup lin aku gak kuat,aku..aku gak sanggup!'' sergah linda menagis lebay

"LINNNDDAAA!!!" Geram alin yang sudah sedikit terbawa emosi.

"Wuh,sabar mbak sabar nyelow santai kayak di pantai." suruh linda kepada alin yang tenggah menahan kesal kepadanya.

"Sekarang tarik napas buang gas,ehh maksudnya buang napas sekarang ceritain." lanjut nya.

"Huft,pertama tama kamu keluar dulu karna aku udah KEBELET!" suruh Alin dengan geram.

"Iya iya gue keluar." putus Linda dan meninggalkan Alin.

Linda sedari tadi mondar mandir tak jelas,ia penasan kepada Alin kenapa ia dan gibran ada di toilet berduaan dan sedang apa?mengapa gibran ada di penerbangan yang sama dengan dirinya dan alin? Itulah pertanyaan yang sedari tadi Linda fikirkan.

Tak lama pintu toilet terbuka dan nampak Alin yang tengah kesusahan untuk berjalan,Linda yang melihat nya menjadi khawatir dan segera mendekati Alin.

"Alin,lo kenapa?kok bisa kayak gini?mana yang sakit?" Tanya Linda bertubi tubi

"Yaampun nanya nya satu satu napa!"  pinta alin memutar bola matany malas.

"Hehehh,maaf kok bisa begini?kenapa emang!" tanya Linda sungguh

"Jadi tadi tu.....bla bla bla bla." jelas Alin kepada Linda yang sedari tadi serius mendengarkanya.

"Oo..jadi gitu." ucap Linda manggut manggut tanda mengerti.

"Eh,tapi ya lin kok bisa sih gibran ada di sini? Padahal kita tadi kan gak liat dia kan!" pikir Linda dan Alin mengagguk setuju.

"Hhmm entah lah,yuk balik ngapain juga disini lama lama." ajak Alin.

"Yuk." tangan Linda Segera membantu Alin.

Alin dan linda berjalan beriringan,saling membantu melengkapi,dan pengertian membuat rasa persahabatan mereka menjadi manis.

Sungguh indahnya bersahabatan.

________________

T b c !!!!

Uh akhirnya bisa update juga.maaf ya kalau gak sesuai kriteria,sama tanda bacanya masih acak acakan gak jelas.

Thanks reader semua udah vote cerita aku dan suport aku.

Aku sayang kalian :)

I'm a CHOICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang