Disebuah hotel mewah sedang berlangsung sebuah acara pernikahan yang mewah putra dan putri dari pengusaha-pengusaha kaya
Tamu-tamu undangan yang datang pun mengenakan pakaian-pakaian mewah yang mencerminkan seberapa suksesnya mereka
konsep dekorasi ruangan terkesan begitu romantis membuat siapa saja akan terbawa suasana dan menyangka bahwa pasangan yang menikah itu adalah pasangan yang sangat romantis.
di seluruh lantai pesta bertaburan kelopak-kelopak mawar merah yang membuat ruangan pesta itu terasa seperti taman bunga
dinding ruangan dihiasi rangkaian bunga mawar berwarna putih, bagian atap ruangan dihiasi lampu-lampu mungil berbentuk kristal-kristal yang indah
semua jenis makanan tersedia dan tertata rapi di pojok ruangan sebelah kananSemua orang tampak sangat berbahagia, kecuali si mempelai wanita yang sedari tadi menampilkan wajah yang terkesan murung
mempelai wanita yang terlihat begitu cantik dan elegan dengan gaun malamnya yang simple bewarna tosca, tatanan rambut yang digulung rapi menambah kesan manis diwajah cantiknya
disamping mempelai wanita berdiri seorang wanita yang memiliki wajah yang nyaris mirip dengan si pengantin wanita, hanya dandanan wanita yang wajahnya mirip dengan pengantin wanita sedikit lebih dewasa
"tersenyumlah Syahila" tegur si wanita yang wajahnya mirip dengan si pengantin wanita
Si pengantin wanita hanya bisa mendengus pelan saat mendengar kalimat itu
"kamu bisa berbicara seperti itu karena bukan kamu yang di posisi aku sekarang" gerutu si pengantin wanita yang ternyata bernama Syahila
"wah, jika saja seandainya aku yang berada di posisi kamu saat ini, aku pasti akan merasa menjadi wanita yang paling bahagia di dunia ini" ujar si wanita yang mirip dengan Syahila, Syahila menatap wanita di sampingnya kesal
"kenapa dia harus menyukai aku sih? kenapa tidak kamu saja? wajah kita kan sama Shafa" ujar Syahila tidak mengerti kenapa justru dirinya lah yang dipilih
"Syahila, meskipun wajah kita ini nyaris sama, tapi suami kamu itu bisa membedakan kita berdua" jelas Shafa
"tapi kan kita berdua kembar identik, bagaimana mungkin dia bisa mengenali kita semudah itu? Padahal mama dan papa saja terkadang bingung" gerutu Syahila pada Shafa saudara kembarnya
"itulah yang dinamakan kekuatan cinta Sya, sekarang aku malah heran ya sama kamu, kenapa kamu seolah-olah sangat terpaksa menikah dengan dia? jika kamu tidak menyukai dia, kenapa kamu malah menikah dengannya?" tanya Shafa heran dengan keputusan saudara kembarnya untuk menikah
Syahila menghela nafas berat dan lelah
"panjang ceritanya Fa, lagi pula kamu pasti sudah tau dengan jelas kenapa aku menerima lamaran pria itu" jelas Syahila membuat Shafa tertawa pelan
"Dasar pasangan yang aneh" ujar Shafa tidak habis pikir dengan pasangan yang memutuskan untuk menikah itu
"eh itu suami kamu sedang menuju kemari, aku pergi dulu ya" pamit Shafa sedikit tergesa-gesa berjalan menjauhi Syahila
Syahila menghembuskan nafas jengkel melihat tingkah Shafa yang pergi begitu saja karena kedatangan pria yang menjadi topik pembicaraan mereka tadi
Syahila merasakan sebuah tangan melingkar dipinggangnya, memeluk pinggangnya dengan begitu posesifTannpa perlu Syahila menolehpun Syahila sudah tau siapa pemilik tangan itu, siapa lagi kalau bukan suami sahnya
pria yang kini telah sah menjadi suami Syahila, telah berdiri dengan gagahnya di samping Syahila dengan sebuah senyuman manis yang bagi Syahila sangatlah menyeramkanSyahila akui, pria yang sudah sah menjadi suaminya ini bisa dikategorikan ke dalam pria idaman banyak wanita, tampan, manis, tinggi, berkharisma, kaya, apa lagi yang kurang, semua wanita pasti mengantri untuk mendapatkan pria yang seperti ini, tapi sayang sebenarnya Syahila bukan termasuk ke dalam antrian itu
bagi Syahila pria di sampingnya ini adalah pria yang sangat mengerikan, karena mampu membuat Syahila tidak berkutik saat berasa di dekat pria itu
Syahila berniat pergi dari samping pria itu, tapi rangkulan di pinggangnya sangat erat, membuat Syahila kesulitan bergerak, membuat Syahila menoleh jengkel ke arah suaminyasementara suaminya balik menatap Syahila sambil memamerkan senyuman manisnya
Senyuman yang sebenarnya sedikit membuat Syahila terpesona, tapi mengingat bagaimana tidak akurnya hubungan mereka membuat Syahila tidak begitu tertarik dengan suaminya itu
"Tersenyumlah sayang, jangan membuat kesan seolah-olah kamu terpaksa menikah dengan ku" pinta suaminya membuat Syahila mendengus kesal
"Faktanya memang aku terpaksa menikah dengan kamu" ujar Syahila pelan membuat suaminya tersenyum pelan
"Oh ya? Kamu yakin? Aku ragu jika kamu terpaksa menikah denganku, karena orang yang terpaksa menikah tidak akan membalas ciuman orang yang menikahinya" ujar suaminya membuat Syahila kehilangan kata-kata untuk menyangkal kalimat yang diucapkan suaminya
"Tersenyumlah yang manis atau kamu memilih aku memberikan ciuman pada bibirmu?" ujar suaminya membuat Syahila mendelik jengkel sebelum tersenyum selebar mungkin
"Sudah puas?" tanya Syahila masih sambil tersenyum membuat Suaminya terkekeh
"Jika itu menyangkut kamu, aku tidak akan pernah puas" ujar suaminya membuat Syahila melotot jengkel
Dari kejauhan Rani menyaksikan pasangan itu dengan tatapan tidak suka membuat Rizki terkekeh dan melingkarkan lengannya di pinggan Rani
"Sudahlah sayang, terima keputusan Radit, ini hidup nya Radit, jadi biarkan saja dia menentukan sendiri wanita seperti apa yang akan dia nikahi" ujar Rizki berusaha menghibur Rani yang masih belum terima jika putra sulung mereka menikah dengan wanita yang tidak begitu Rani sukai
"Tapi kenapa harus dengan wanita itu sih? Wanita itu kan membuat aku teringat dengan cinta pertama kamu yang keganjenan itu" ujar Rani membuat Rizki terkekeh
"Jangan mengingat masa lalu di hari bahagia ini sayang, bagaimana kalau kita bernostalgia" ajak Rizki membuat Rani menoleh ke arah suaminya dengan tatapan bingung
"Tentang apa?" tanya Rani membuat Rizki mengerling nakal
"Sekarang?" tanya Rani tidak percaya, Rizki mengangguk mantap membuat Rani tersenyum
Rani menarik tangan Rizki meninggalkan pesta itu tanpa di sadari oleh yang lain
Pesta resepsi pernikahan Radit dan Syahila pun terus berlanjut, para tamu undangan makin lama makin berkurang, dan pesta pun berakhir tepat jam 10 malamsetelah acara benar-benar berakhir
Syahila dan Radit menuju kamar hotel yang telah disediakan di lantai 12, khusus VIP"akhirnya selesai juga acara yang membosankan itu, ya ampun melelahkan sekali" keluh Syahila sambil melepas high heels nya dan lebih memilih berjalan tanpa menggunakan alas kaki yang membuat Radit terkekeh
"mau aku gendong" tanya Radit sambil mengerling nakal, membuat Syahila menatapnya ngeri
"Tidak perlu!" tolak Syahila tegas membuat Radit terkekeh pelan.
"Dasar keras kepala" ujar Radit membuat Syahila mendelik jengkel
"Jika kamu tidak suka kenapa harus menikahi ku" ujar Syahila jengkel membuat Radit tersenyum senang
"Justru karena itu aku menyukai mu, mendapatkan wanita yang penurut tidak begitu seru" ujar Radit santai membuat Syahila menatap Radit jengkel
"Jadi alasan kamu menikahiku karena hanya menginginkan sebuah keseruan?" tanya Syahila tidak percaya membuat Radit tersenyum tipis
"Kamu tau dengan jelas alasan aku menikahi kamu" jawab Radit sambil mengedipkan matanya membuat Syahila mendengus jengkel
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Girl (Hot Wedding 4)
RomanceTipe wanita idaman seorang Raditya Zidan adalah wanita yang lemah lembut, anggun dan sopan. Terlahir dari pasangan hot Rizki dan Rani tidak membuat Radit ikut menjadi pribadi yang hot. Justru Radit malah menjadi pribadi yang dingin dan mandiri. Hidu...