Cemburu

42.1K 2K 18
                                    

Pada lama nunggu up ya

Sorry, authornya baru sembuh dari sakit

😂😂😂😂

***

"ini daftar belanjaannya, uangnya bisa kan menggunakan uang kamu dulu ya, kamu kan kaya, tante sedang dalam masa pengiritan, jadi sedang berhemat"  jelas Rani dengan paksa meletakan secarik kertas itu ke telapak tangan Syahila

Syahila menatap kertas itu bingung, masih begitu kaget dengan permintaan Rani yang lumayan keterlaluan

Rani kemudian menoleh ke arah putra sulungnya, Radit

"Radit, kamu bisa kan meminjamkan kunci mobil kamu kepada Syahila? Syahila kamu bisa berangkat sendiri kan?" Tanya Rani makin iseng membuat Rizki hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan, terlalu heran dengan tingkah istrinya

Mendadak wajah Syahila sedikit panik
"ehm supermarketnya jauh ya tan? Kalau dekat saya jalan kaki saja ya, masalahnya saya tidak bisa menyetir" jawab Syahila takut-takut membuat Rani, Rizki dan Radit kaget

"Kamu tidak bisa menyetir?" tanya Rani tidak percaya membuat Syahila mengangguk mantap

"Yakin? Ini bujan trik kamu agar bisa di antar oleh Radit kan?" tuduh Rani membuat Syahila sedikit jengkel dengan tuduhan Rani

Belum sempat Syahila merespon tuduhan Rani, Rizki sudah mengambil alih pembicaraan agar istrinya tidak bertindak semakin jauh

"Ya sudah, begini saja, Radit kamu bisa kan menemani Syahila berbelanja" saran Rizki menengahi, membuat Rani menatap suaminya kesal, Radit mengangguk pelan

"Ayo" ajak Radit singkat

Radit mendahului langkah Syahila keluar rumah membuat Syahila jengkel
pergi dulu ya om, tan pamit Syahila mengikuti langkah Radit keluar dari rumah itu

keduanya pun keluar dari rumah dan menghampiri mobil, keduanya masuk mobil, mobil pun melaju dengan kecepatan sedang

"mama kamu itu sangat tidak menyukai saya ya" tanya Syahila penasaran, meskipun sudah tau jawaban dari pertanyaannya

"Mungkin" jawab Radit dingin

"aduh, seharusnya mama kamu itu tidak perlu merasa khawatir, saya sama sekali tidak punya niat untuk menarik perhatian kamu, saya malah sangat enggan dijodohkan dengan kamu, dari pertama juga saya sudah sangat berharap kalau Shafa lah yang akan kamu pilih" jelas Syahila membuat Radit terkekeh dengan senyuman meremehkan

"saya juga sama sekali tidak tertarik dengan wanita malam" jawab Radit santai membuat Syahila mendelik jengkel ke arah Radit

" kalau kamu tidak tertarik, kenapa harus melibatkan saya dalam perjodohan ini?" tanya Syahila kesal dengan kalimat yang diucapkan oleh Radit

"Saya memang tidak tertarik, tapi saya penasaran" jelas Radit membuat Syahila mengerutkan kening bingung

"Penasaran dengan apa?" tanya Syahila membuat Radit tersenyum tipis

"Saya hanya penasaran apakah setelah mengenal kamu saya akan berubah pikiran" ujar Radit membuat Syahila mengerutkan kening bingung

"Maksud kamu apa sih?" tanya Syahila yang tidak mengerti arah pembicaraan Radit yang tidak terlalu jelas

"Shafa itu tipe wanita idaman saya, dia cantik, pintar, berpenampilan sopan dan juga ramah" jelas Radit tegas

"Oke, lalu?" tanya Syahila membenarkan perkataan Radit terhadap saudara kembarnya Syahila

"Saya hanya ingin menguji kemantapan hati saya apakah saya akan berpaling dari Shafa ke kamu setelah mengenal kamu nantinya, dan saya rasa itu tidak akan pernah terjadi, logika saya tetap memilih Shafa, karena dilihat dari manapun Shafa 1000 kali jauh lebih sempurna dari kamu" jelas Radit membuat Syahila sedikit terpaku

Syahila terpaku bukan tentang penjelasan Radit yang intinya lebih memilih Shafa

Tapi Syahila terpaku karena itu kalimat terpanjang yang pernah Syahila dengar keluar dari mulut Radit

"Kamu bisa berbicara panjang lebar juga ya" ujar Syahila membuat Radit terdiam seketika karena baru menyadari dirinya kehilangan pengendalian diri terhadap ucapannya

mereka pun tiba di tempat tujuan membuat Radit menghentikan mobilnya

"Kamu bisa pergi berbelanja sekarang, saya tunggu kamu di mobil" ujar Radit dingin membuat Syahila kaget

"Hah?" tanya Syahila tidak percaya jika Radit membiarkan Syahila berbelanja sendirian

"cepatlah, saya orang yang sibuk jadi saya tidak bisa berlama-lama ditempat ini" pinta Radit membuat Syahila mendengus kesal

"Maaf, saya bisa kembali ke rumah kamu denggan menggunakan taxi" jawab Syahila jengkel membuat Radit langsung membuka pintu mobilnya

"Silakan keluar" ujar Radit dingin membuat Syahila mendengus kesal

Syahila keluar dengan cepat dari mobil Radit

Dan 5 detik setelah Syahila keluar dari mobil Radit, Radit langsung melajukan mobilnya pergi meninggalkan Syahila, membuat Syahila menganga kaget

"Wow! Dasar pria yang tidak punya sopan santun!" gerutu Syahila jengkel
dengan perasaan jengkel Syahila masuk ke dalam supermarket, kemudian berbelanja sesuai daftar yang sudah di tulis oleh Rani

"Sekalian saja mereka mengambil saya sebagai pembantu, kan lebih jelas status saya sekarang" gerutu Syahila jengkel karena harus berbelanja keperluan rumah tangga orang lain

Syahila mulai mengambil troli belanjaan dan mencari benda-benda yang harus di beli sesuai dengan daftar yang sudah ditulis oleh Rani

“Syahila" panggil sebuah suara membuat Syahila menoleh dan mendapati Swan yang sudah berdiri di sampingnya

"Hai" sapa Syahila seadanya karena suasana hatinya yang tidak begitu bagus saat itu, Swan melirik isi troli Syahila yang berisi banyak barang belanjaan

"Mau ada pesta ya, undang saya ya" pinta Swan sambil mengedipkan matanya membuat Syahila terkekeh

"Keperluan majikan" jawab Syahila seadanya membuat Swan tertawa pelan

"Saya bantu ya, kebetulan saya tidak terburu-buru" pinta Swan sambil merangkul mesra pundak Syahila

"dasar Casanova, tapi boleh saja, dari pada si batu es itu yang pergi begitu saja seenaknya, dasar tidak punya perasaan" gerutu  Syahila jengkel membuat Swan menaikkan sebelah alisnya

"siapa?" Tanya Swan penasaran

"majikan" jawab Syahila seadanya membuat Swan kembali terkekeh

Swan pun membantu Syahila berbelanja

Keduanya terlihat seperti pasangan pengantin baru yang tengah berbelanja bersama

setelah selesai berbelanja, Swan membantu mengangkat barang belanjaan Syahila sampai keluar dari supermarket

Dan Syahila harus membelalakkan matanya lebar karena melihat Radit yang berdiri di samping mobilnya

"Kenapa pria aneh itu kembali lagi ke sink" tanya Syahila tidak percaya

Radit berdiri bersandar di pintu mobil sambil menatap curiga pada Syahila dan Swan yang datang bersama-sama

"Mobil kamu mana?" tanya Swan sambil mengedarkan pandangannya mencari keberadaan mobil Syahila, tapi tatapan mata Swan malah beradu pandang dengan Radit

"oh, jadi majikan kamu itu si Radit, kalian pacaran ya" tuduh Swan sambil menghampiri mobil Radit, Syahila mengikuti Swan dengan lesu

"tentu saja tidak!" bantah Syahila jengkel

"Sudah berbelanjanya? Kita pulang sekarang" ajak Radit sambil masuk ke dalam mobil, tidak memperdulikan keberadaan Swan

"Ck! Begitu saja langsung cemburu" goda Swan terhadap Radit membuat Radit mendengus jengkel

Tbc

My Sexy Girl (Hot Wedding 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang