"ya ampun indahnya, wah kalau Syahila kesini, pasti dia akan sangat senang sekali, dia juga penggila bunga mawar ma" jelas Shafa riang membuat Rani mendengus pelan
"oh ya" ujar Rani tidak terlalu tertarik tentang pembahasan mengenai Syahila, karena memang dari awal Rani tidak menyukai Syahila, terutama penampilan Syahila dalam berpakaian yang selalu terbuka
"iya ma, mama bisa membayangkan, setiap kali Syahila ingin tidur , di kasurnya itu harus ada taburan kelopak bunga mawar baru dia bisa tidur nyenyak" jelas Shafa semangat membuat Rani mendengus pelan
"wah repot sekali ya hidupnya" ujar Rani makin tidak begitu menyukai Syahila, bayangkan saja jika ingin tidur harus menaburkan kelopak mawar di atas ranjang terlebih dahulu, sangat aneh
"Kalau kamu juga seperti itu?" tanya Rani penuh harap, semoga Shafa tidak seaneh saudara kembarnya Syahila
"kalau saya malah alergi terhadap serbuk bunga mawar ma, jadi maaf ya ma, kalau kebun mama berisi bunga mawar seperti ini, Shafa tidak bisa membantu, kalau Shafa terlalu dekat dengan bunga mawar, Shafa bisa bersin terus-terusan" jelas Shafa lagi-lagi membuat Rani kembali sedih, sedih karena calon menantu idamannya tidak sesuai harapan, Shafa melirik jam ditangannya
"Aduh ma maaf ya, sekali lagi Shafa minta maaf, Shafa ada pemotretan sebentar lagi, jadi Shafa harus segera pergi sekarang, mama tidak apa-apa kan?" Tanya Shafa merasa tidak enak hati terhadap wanita paruh baya di sampingnya, Rani menghembuskan nafas berat tanda kecewa
"ya sudah tidak apa-apa, mama akan meminta Radit untuk mengantar kamu" ujar Rani membuat Shafa mengangguk
Rani dan Shafa pun menghampiri Radit yang sedang membaca buku di perpustakaan pribadi rumah itu“Radit kamu mengantar Shafa dulu ya" pinta Rani yang pastinya merupakan sebuah perintah, bukannya sebuah permintaan
Radit meletakan bukunya dan mengangguk pelan
"ayo" ajak Radit sambil berjalan mendahului Shafa dan ibunya
Rani dan Shafa mengikuti dari belakang
Sesampainya di depan rumah Radit terlebih dahulu masuk ke dalam mobil
"Kapan-kapan, kalau kamu tidak ada kesibukan lagi, mampir lagi ya sayang" pinta Rani penuh harap membuat Shafa mengangguk mantap
"Pasti ma" jawab Shafa sambil berpelukan dengan Rani sebentar, setelah itu Shafa menghampiri mobil, masuk mobil
mobilpun kemudian meluncur, selama perjalanan hanya keheningan yang terjadi
"mau kemana?" Tanya Radit akhirnya karena tidak ada yang bersuara
"ehm ke studio ARIZZ" jawab Shafa gugup, kembali hening sampai ditempat tujuan, Shafa beranjak keluar dari mobil Radit
"Thanks ya" pinta Shafa, Radit mengangguk pelan, dengan berat hati Shafa pun keluar dari mobil, setelah itu Radit melajukan mobilnya meninggalkan tempat kerja Shafa
Shafa menghela nafas berat
"Bagaimana cara menarik perhatian pria dingin itu" guman Shafa bingung
Tidak memungkiri jika Shafa tertarik pada sosok tampan Radit sejak pertemuan pertama mereka malam itu
"Apa penampilan ku kurang menarik sehingga dia tidak tertarik?" tanya Shafa sambil berusaha memikirkan kembali bagaimana cara menarik perhatian Radit
Shafa memasuki gedung tempat pemotretan dengan langkah lesu
***
Bel rumah kediaman keluarga Rizki berbunyi nyaring, Rani terlihat sangat tidak bersemangat dengan suara bel yang terdengar
![](https://img.wattpad.com/cover/184383638-288-k806494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Girl (Hot Wedding 4)
RomanceTipe wanita idaman seorang Raditya Zidan adalah wanita yang lemah lembut, anggun dan sopan. Terlahir dari pasangan hot Rizki dan Rani tidak membuat Radit ikut menjadi pribadi yang hot. Justru Radit malah menjadi pribadi yang dingin dan mandiri. Hidu...