Rani melotot kaget melihat kemunculan Syahila yang mengenakan pakaian terbuka
Tidak hanya Rani, Rizki dan Radit yang ada di sana pun terbelalak kaget melihat penampilan Syahila
Radit menatap Syahila tajam, tidak suka dengan penampilan Syahila yang benar-benar menggoda iman
"Selamat siang tante, om dan hai sayang" ujar Syahila sengaja bersikap secentil mungkin membuat Radit mendelik tidak suka
Radit langsung menutup mata ayahnya dengan tangannya
"Pa, masuk sekarang!" pinta Radit tegas membuat Rizki terkekeh dengan tingkah putranya yang cemburu pada ayahnya sendiri
"Benar sayang, kamu masuk sekarang, aku masih punya urusan dengan wanita ini" ujar Rani tegas membuat Rizki makin terkekeh
"Oke" jawab Rizki patuh sambil menyingkirkan tangan putranya yang menutupi penglihatannya tadi
Tanpa banyak bicara Radit langsung masuk ke dalam rumah
"Saya tidak di persilakan masuk nih tante?" tanya Syahila seramah mungkin
"Masuk" pinta Rani dingin sambil melangkah masuk ke ruang tamu
Syahila mengikuti langkah Rani sambil tersenyum lebar, tapi baru saja melangkah, Radit sudah menghalang langkah Syahila, membuat Syahila menghentikan langkahnya dan menatap Radit dengan tatapan menantang
"Ada apa?" tanya Syahila yang berusaha tidak takut dengan tatapan tajam yang Radit berikan
"Apa-apaan kamu berpakaian seperti ini? " tanya Radit tidak terima jika wanitanya memamerkan tubuh indahnya pada orang lain
"Memangnya kenapa? Salah? Inikan memang gayaku, kamu tidak suka?!" tanya Syahila membuat Radit menggeram jengkel
"Tidak suka?" tanya Radit geram
"Suka Sya, sangat suka malah, jika saja aku bukan pria baik-baik, sekarang aku pasti sudah menyeret kamu ke kamar dan berbuat yang iya-iya terhadap kamu" ujar Radit berusaha untuk tetap mengontrol diri agar apa yang dikatakannya tadi tidak benar-benar terjadi
Syahila hanya bisa ternganga kaget mendengar kalimat yang Radit ucapkan yang terdengar begitu mengerikan untuk seorang gadis seperti Syahila
Radit melangkah maju sambil terus menatap Syahila dengan tatapan tajam, membuat Syahila tanpa sadar melangkah mundur
Radit meraih tangan Syahila dan menarik tubuh Syahila sehingga menabrak tubuhnya
Radit mendekatkan bibirnya ke telinga Syahila
"Jangan terus menerus mengetes pengendalian diriku sayang, aku bukanlah sepenuhnya pria yang baik, jika kamu tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi sebelum pernikahan kita, maka perbaiki cara berpakaian kamu, karena aku tidak segan-segan berbuat yang iya-iya terhadap kamu jika kamu terus menggodaku seperti ini" bisik Radit penuh kepastian membuat tubuh Syahila langsung bergidik
"Radit!" suara keras dari Rani membuat tubuh Radit menjauh dari tubuh Syahila, tapi tangan Radit tetap mencengkram tangan Syahila
Radit menarik tubuh Syahila menuju ruang tamu, Syahila mengikuti langkah Radit dengan susah payah
Sesampainya di ruang tamu, Radit langsung mengajak Syahila duduk berdampingan di hadapan Rani
Rani menatap keduanya dengan tatapan tajam"Ada apa ini?" tanya Rani penuh selidik
"Begini ma, aku sudah memutuskan siapa wanita yang ingin aku nikahi" jelas Radit membuat Rani langsung waspada
"Siapa?" tanya Rani dengan perasaan yang cemas
"Syahila, aku memilih Syahila, aku akan menikahi Syahila ma" jawab Radit mantap membuat Rani ternganga kaget
"Apa?!" teriak Rani tidak percaya membuat Syahila menahan senyuman gelinya
"Tidak! Tidak boleh! Mama tidak setuju kalau kamu menikahi wanita seperti ini!" ujar Rani tidak terima sambil menatap Syahila tidak suka, sementara Syahila diam-diam merasa bangga karena sudah berhasil membuat mama Radit tidak menyukainya
"Kenapa kamu malah memilih wanita ini bukannya Shafa?" tanya Rani tidak terima membuat Syahila mengangguk mantap
"Memangnya kenapa?" tanya Radit mengerutkan kening bingung
"Kenapa? Lihat penampilan wanita ini lebih mirip wanita malam" ujar Rani berusaha merubah pilihan putranya
"Jika kamu masih nekad ingin menikahi wanita ini mama lebih baik mati saja" ancam Rani membuat Radit menghela nafas berat, sementara Syahila hanya bisa menyembunyikan senyuman penuh kemenangan miliknya
"Baiklah" jawab Radit menyerah membuat Rani tersenyum lebar
"Tapi jangan salahkan aku jika setelah ini aku lebih memilih untuk hidup menyendiri selamanya, karena untuk apa aku menikah jika bukan dengan wanita yang aku cintai" jelas Radit membuat Rani tertegun dan Syahila menatap Radit dengan tatapan tidak percaya
"Pria ini benar-benar gila" batin Syahila tidak percaya dengan pria yang duduk di sampingnya
"Ehm! Kalau begitu saya permisi dulu" pamit Syahila segera berdiri diikuti oleh Radit
"Aku akan mengantar kamu pulang" ujar Radit membuat Syahila menggeleng kencang
"Tidak perlu, aku bisa pulang dengan taksi" tolak Syahila sesopan mungkin membuat Radit menatap Syahila tajam
"Kamu mau pulang dengan pakaian seperti ini? Jangan harap!" ujar Radit tegas membuat Syahila mendelik jengkel
"Jangan keterlaluan Radit, kita tidak punya hubungan apapun, jadi jangan bertingkah seolah-olah aku ini kekasih kamu" ujar Syahila jengkel membuat Radit mengepalkan tangannya erat
"Baik, kamu bisa pulang dengan menggunakan taksi, tapi jika terjadi sesuatu yang buruk pada dirimu sendiri, jangan pernah menyalahkan orang lain" ujar Radit berusaha menahan amarahnya
"Tentu, ini keputusan ku" ujar Syahila mantap
"Saya pulang dulu tan" pamit Syahila sambil tersenyum ramah pada Rani yang masih terdiam
Rani mengangguk pelan membuat Syahila melangkah keluar dari rumah itu dengan begitu santai
Radit hanya bisa menghela nafas jengkel
"Dasar gadis keras kepala" guman Radit tidak habis pikir, andai saja status Syahila adalah kekasihnya, Radit sudah pasti bersikap egois dengan memaksa agar Syahila pulang bersamanya
"Kamu benar-benar mencintai gadis itu?" tanya Rani memastikan membuat Radit menoleh ke arah mamanya, Radit hanya bisa tersenyum kecut
"Selera yang benar-benar mengerikan ya ma" ujar Radit membuat Rani tersenyum tipis
"Kalau kamu memang benar-benar mencintai gadis itu, kejar dia" ujar Rani membuat Radit membelalakan mata kaget
"Maksud mama, mama sudah setuju?" tanya Radit memastikan
"Jika putra mama sudah memilih wanita mana yang dicintainya mama bisa apa" ujar Rani membuat Radit tersenyum lebar
"Terima kasih ma" ujar Radit merasa bahagia karena hubungannya sudah mendapatkan restu
"Ayo cepat kejar gadis itu sebelum mama berubah pikiran" ujar Rani membuat Radit menatap ibunya penuh rasa terima kasih
"Thanks ma!" ujar Radit langsung berlari keluar rumah demi mengejar gadis pujaannya
Rizki keluar dari persembunyiannya dan duduk di samping Rani, menatap Rani penuh cinta
"Keputusan yang bagus my wife" puji Rizki membuat Rani langsung mendelik jengkel ke arah suaminya
"Kamu senang ya jika punya menantu seseksi itu yang bisa kamu pelototi terus-terusan setiap hari" ujar Rani jengkel membuat Rizki tertawa pelan
"Cantiknya istriku kalau sedang marah, apalagi kalau mendesah" ujar Rizki sambil mengerling nakal membuat Rani melotot
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/184383638-288-k806494.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sexy Girl (Hot Wedding 4)
RomansTipe wanita idaman seorang Raditya Zidan adalah wanita yang lemah lembut, anggun dan sopan. Terlahir dari pasangan hot Rizki dan Rani tidak membuat Radit ikut menjadi pribadi yang hot. Justru Radit malah menjadi pribadi yang dingin dan mandiri. Hidu...