Before Story : Gadis Seksi yang Menggoda Iman

98.9K 2.2K 21
                                    

Ruangan kantor terasa tegang atmosfirnya

sudah ada 2 orang pria muda yang tampan dan 2 orang pria paruh baya yang telah duduk dikursi masing-masing
mereka tengah menanti seseorang yang belum-belum juga datang padahal jadwal rapat yang di sepakati adalah pukul 9 pagi, tapi sampai jam menunjukan pukul 10 pagi rapat itu belum juga di mulai karena salah satu dari anggota rapat belum muncul

2 pria muda yang tampan itu adalah Radit dan Swan, dua-duanya adalah pengusaha muda yang sukses dan menjadi incaran para wanita single
keduanya berbeda perusahaan

Raditya Zidan atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan Radit, pria yang wajahnya terkesan begitu dingin tapi kharisma dinginnya itu mampu membuat setiap wanita seakan meleleh

sedangkan Swan Gabriel seorang Casanova yang digilai kaum hawa karena begitu ramah dan manis pada setiap wanita, Swan juga sudah banyak membuat para wanita patah hati karena seolah memberi harapan palsu pada setiap wanita yang pernah didekatinya

Sedangkan 2 pria paruh baya yang masih tampak gagah itu yaitu Bram dan Mahesa

Kedua pria paruh baya ini adalah pebisinis sukses yang telah banyak makan asam garam perbisnisan, sehingga perusahaannya tetap berjaya

Bram adalah pemilik gedung bertingkat yang akan mereka gunakan untuk kerja sama bisnis mereka

sedangkan Mahesa adalah seorang pengacara senior yang akan menangani masalah perizinan untuk usaha mereka

Rizki mengetuk tangannya pelan ke atas meja berkali-kali, tanda bahwa pria muda itu sudah mulai muak menunggu kemunculan salah satu partner perusahaan mereka yang belum juga muncul

"jadi berapa lama lagi kita harus menunggu? Sebenarnya orang seperti apa yang kita tunggu sekarang? Apakah orang itu sangat penting sehingga kita harus menunggu seperti ini?" tanya Radit sudah mulai sangat jengkel jika harus menunggu seperti itu

Radit memang dikenal sebagai tipe pria yang dingin dan mandiri, selain itu Radit juga dikenal sebagai sosok yang banyak berbicara

Mungkin jika pria dingin lainnya dikenal dengan iritnya mereka bicara, tapi Radit salah satu pria dingin yang unik, karena hanya sikapnya saja yang dingin pada orang lain, tapi kalau masalah bicara, Radit mampu berbicara panjang sepanjang rel kereta api

"Kita bisa menunggu sebentar lagi pak Radit, saya yakin sebentar lagi orang yang kita tunggu pasti akan muncul, saya kenal dengan pak Rahmad dengan baik, jadi saya tau watak beliau yang tidak pernah ingkar janji" pinta Bram berusaha menenangkan, Radit hanya mendengus kesal karena terpaksa harus menunggu lagi

"kalau bukan karena permintaan ayah, saya untuk terjun langsung mengelola bisnis ini, saya sebenarnya tidak akan sudi menunggu seperti ini" gerutu Radit masih berusaha menumpahkan semua kekesalannya

"hey sabar bro, mungkin saja partner kita ini memeliki beberapa masalah selama diperjalan menuju kemari" jelas Swan berusaha menenangkan kejengkelan rekan sekaligus sahabatnya itu

pintu ruangan itu terbuka lebar
semua yang berada di dalam ruangan itu langsung menoleh ke arah pintu
seorang gadis muda melangkah masuk ke ruangan itu dengan langkah yang tergesa-gesa

Ke empat pria tadi tampak kaget melihat siapa yang datang, tidak menyangka jika orang yang mereka tunggu dari tadi adalah seorang gadis

"maaf terlambat" ucap wanita manis itu sambil melangkah cepat memasuki ruangan

Ke empat pria tadi masih terpaku kaget melihat kemunculan gadis itu

Ke empat pria itu kaget bukan karena wanita ini masih muda, tapi lebih ke  karena pakaia yang dikenakan gadis itu lumayan cukup terbuka

Gadis itu mengenakan baju kemeja bewarna cream tanpa lengan, yang bagian kerah lehernya terbuka sebatas dada, dan celana kerja bewarna hitam yang sangat pendek, yang hanya mampu menutupi setengah paha gadis itu, high heels bewarna hitam yang bisa dikategorikan tinggi, 10 cm, rambut terurai sedikit ikal sebahu, dandanan yang lumayan cukup tebal dengan lipstik bewarna merah menyala yang terlihat sangat pas di wajah cantik wanita itu

wanita tersebut duduk dengan manisnya di kursi yang berada di samping Radit, sama sekali tidak merasa terganggu dengan tatapan kaget dari ke empat pria yang menatapnya

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan saya Syahila Rohali, saya yang akan mewakili ayah saya untuk bekerja sama dengan bapak-bapak sekalian" jelas Syahila sambil tersenyum ramah membuat ke empat pria itu seolah tersadar dari keterpakuan mereka

"sejak kapan perusahaan kita bekerja sama dengan wanita malam?" tanya Radit menatap Syahila sinis, tidak suka melihat penampilan Syahila yang Radit anggap sangat tidak sopan dan merusak pemandangan

Syahila yang tidak menyadari bahwa yang dimaksud adalah dirinya, menolehkan kepala ke kiri dan ke kanan, mencari orang yang dimaksud oleh Radit, membuat ketiga pria yang ada di ruangan itu kecuali Radit tersenyum geli melihat tingkah Syahila yang tidak begitu peka jika Radit tengah menyinggung dirinya

"memangnya kita ada kerja sama dengan wanita malam ya pak? Kenapa saya tidak melihat wanita itu? Di mana wanita itu sekarang? Orangnya sudah pulang ya?" Tanya Syahila bertubi-tubi dengan cara berbisik-bisik pada Mahesa yang kebetulan duduk di dekat Syahila

nyaris saja Mahesa tertawa terbahak-bahak kalau saja tidak dengan segera Bram mengambil alih pembicaraan untuk memulai diskusi

"baiklah karena semua orang sudah hadir, jadi saya akan memulai rapat ini, tapi sebelum itu karena ibu Syahila baru saja bergabung, saya akan memperkenalkan satu persatu partner kerja kita" ujar Bram memulai rapat dengan begitu mahir

"Perkenalkan saya Brama Bajuari, pemilik gedung yang akan kita fungsikan untuk bangunan multi fungsi" jelas Bram sambil memperkenalkan diri

"Dan ini pak Mahesa, beliau adalah pengacara yang bertugas mengurus semua surat menyurat dan pembagian keuntungan dari bisnis yang akan kita kelola" jelas Bram sambil menunjuk ke arah Mahesa, membuat Mahesa tersenyum manis

"Dan ini pak Raditya Zidan, pengelola perusahaan properti yang akan menyediakan fasilitas apa saja yang akan di perlukan dalam pembangunan gedung ini" jelas Brm sambil memperkenalkan Radit

Radit hanya memamerkan wajah dinginnya sambil tersenyum tipis

"Dan ini adalah Swan, arsitek design interior bangunan yang bertugas merancang penampilan bagian dalam gedung kita agar menarik minat semua orang" ujar Bram sambil memperkenalkan Swan

Swan langsung memamerkan senyuman manis dan mengedipkan sebelah matanya ke arah Syahila, yang hanya di balas senyuman tipis dari Syahila

"Dan terakhir ibu Syahila, arsitek design eksterior yang bertugas merancang seperti apa halaman gedung yang luas itu agar tidak hanya berfungsi sebagai taman yang hanya bisa di pandang" ujar Bram sambil memperkenalkan Syahila

Syahila tersenyum manis sambil menatap satu persatu pria-pria yang ada di ruangan itu, tatapannya berakhir pada Radit yang menatapnya tajam

Syahila hanya bisa mengerutkan keningnya bingung ketika bertatapan dengan Radit

"Ada apa dengan pria itu? Kenapa menatapku sampai setajam itu? Apa karena aku terlalu cantik? Ck! Beginilah repotnya menjadi orang cantik selalui di sukai banyak pria" guman Syahila pelan dengan penuh percaya diri

"Jadi bagaimana? Bisa kita mulai rapat kita sekarang?" tanya Bram meminta persetujuan rekan-rekannya

Yang ada di ruangan itu mengangguk mantap

Tbc

My Sexy Girl (Hot Wedding 4)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang