Part 4

66 11 2
                                    

Hallo gaes ((:
Seperti biasa aku bawa part baru 😍
Semoga kalian sukaaa
Happy reading 😚😚

🍒🍒🍒

Sesampai di rumah, Carmen langsung menuju ke kamar miliknya. Carmen menghempaskan tubuh mungilnya ke atas ranjang kesayangan miliknya.
Karena merasa sangat lelah Carmen yg tadinya hanya ingin memejamkan matanya sebentar, tanpa disadari ia pun terlelap begitu lama dan waktu sudah menunjukan pukul 5 sore

"Dek bangun," panggil Zero di balik pintu kamar Carmen. Karena merasa tidak mendapat respon dari Carmen, Zero memanggil lagi.

"Bangun dek," karena masih saja tidak mendapatkan respon dari Carmen, akhirnya Zero memutuskan untuk masuk kedalam kamar.

Saat Zero berhasil membuka knop pintu yang tidak terkunci, Zero langsung masuk dan mendapatkan Carmen yang masih tertidur tanpa mengganti seragam sekolahnya. Zero mendekati Carmen dan mendapatkan wajah Carmen yang terlihat begitu sangat lelah. Tapi hal itu tidak mengurungkan sedikitpun niatnya untuk membangunkan Carmen karena bagaimana pun ini sudah sangat sore dan Carmen harus segera bangun untuk bersiap-siap makan malam.

Zero sudah melakukan berbagai cara untuk membangunkan Carmen seperti menepuk pipi Carmen pelan, memberikan nafas naga miliknya namun Carmen tidak terbangun hanya sedikit menggeliat kemudian tertidur lagi.

"Ni anak kebo bener dah," ucap Zero pada dirinya sendiri. Namun bukan Zero namanya jika tidak memiliki banyak ide.
Zero terdiam sebentar untuk mencari cara bagaimana cara membangunkan adiknya yang seperti orang mati saja jika sudah tidur. Zero melirik ke arah gelas yang berada di atas nakas samping ranjang Carmen dan langsung Zero tersenyum.

Bruuurrrrr

Carmen langsung terbangun dan mendapati wajahnya yang sudah basah. Siapa lagi jika bukan Zero yang menyeburkan air ke wajah Carmen.

Zero hanya terdiam memasang ekspresi seolah-olah bukan dia yang menyemburkan air ke wajah Carmen.

"Bang kenapa sih ganggu orang tidur aja, segala pake acara sembur-semburan lagi," ucap Carmen dengan nada kesal, karena merasa jengkel pada abangnya yang sudah menggangu tidur cantiknya.

"Lagian sih lu susah di bangunin nya dek, udah kaya orang mati aja," jawab Zero dengan santai.

"Tapi kan kaga usah nyembur juga kali, liat nih jigong lu pada nempel di wajah gue bang," ucap Carmen

"Dih lebay lu, lagian jigong gue itu barokah dek," jawab Zero sambil berdiri dari tempat duduknya.

"Barokah dari mananya coba yang ada kulit gue gatel-gatel," ucap Carmen sambil menggaruk-garuk wajahnya agar dramanya semakin sempurna.

"Udah mending sekarang lu bersih-bersih terus kebawah buat makan malam," ucap Zero sambil melenggang pergi meninggalkan Carmen.

"Bunda pas hamil bang Zero ngidam apaansi, kok bisa-bisanya makin hari sikapnya makin nyebelin, untung abang dah kalo bukan udah gue cincang-cincang badannya terus jadiin makanan singa," gerutu Carmen sambil beranjak dari ranjang kesayangannya menuju kamar mandi.

🍒🍒🍒

"Ehh anak gadis bunda yang cantik udah bangun," ucap Tania bundanya Carmen.

"Cantik sih bun tapi sayang, kalo tidur udah kaya orang mati bun susah dibangunin," ucap Zero dengan santai.

"Lagian salah lu bang kaga jemput gue, hampir 2 jam nungguin lu dateng tapi kaga dateng-dateng, mana sekolahan udah pada sepi, cuacanya mendung, dompet gue ketinggalan di rumah pula. Gimana coba kalo tiba-tiba ada orang yang nyulik gue," ucap Carmen dengan nada yang di drama-dramakan sambil menarik kursi di samping Zero untuk ia duduki.

KULKASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang