Part 9

24 7 2
                                    

Semoga kalian suka
Happy reading 😘😘😘

***

Sial!

Hari ini adalah hari dimana Carmen harus berangkat sekolah lebih pagi dari biasanya dan mengharuskan untuk semua peserta didik baru sudah ada di sekolah jam 06.00 karena hari ini sekolahnya akan mengadakan kegiatan Camping sebagai kegiatan akhir sekaligus penutupan kegiatan MOS. Tapi Carmen malah terbangun tepat pada jam 06.00.

Andai saja kalau Zero tidak meminta Carmen untuk menemaninya mengerjakan tugas sekolah milik Zero mungkin ia tidak akan tidur larut malam dan membuat Carmen kesiangan, hal tersebut membuat Carmen menggerutu kesal.

"Bunda kok ga bangunin Carmen sih," kesal Carmen sambil mengambil barang-barang yang sudah ia siapkan tadi malam.

"Hei, Bunda udah bangunin kamu, tapi kamu ngga bangun-bangun," jawab bunda yang tengah membantu Carmen membawakan beberapa perlengkapan camping.

"Pokoknya ini semua gara-gara kembarannya kudanil," gerutu Carmen.

"Siapa Kembarannya kudanil?" tanya sang Ayah yang sedang menyantap sarapan.

"Bang Zero lah pah, emangnya siapa lagi coba," jawab Carmen.

"Kok jadi nyalahin abang sih," ucap Zero yang tiba-tiba muncul dan menyambar satu lembar roti yang sudah diolesi dengan selai coklat kesukaanya.

"Iya emang salah abang yang minta ditemenin kerjain tugas," jawab Carmen dengan kesal

"Ih kok lu malah asik sarapan sih, cepetan anterin gua bang,gua udah kesiangan banget ini. Gimana kalo gua ditinggal coba hah?," lanjut Carmen.

"Yauda iya santai aja kali," Zero masi memakan rotinya dengan santai.

"Paahhh...Buuunn, liat ii Bang Zero malah santai gitu," adu Carmen sambil merengek pada kedua orangtuanya.

"Zero cepetan sarapannya kesian adik kamu," bela sang Ayah.

"Iya pah ini udah selesai kok," ucap Zero sambil menyambar kunci mobilnya yang berada di dekat tv

Tak lupa mereka berdua menyalami kedua orangtuanya terlebih sebelum berangkat.

***

"Bang cepetan dong ngebut sedikit lagi gapapa deh asal selamat sama jangan sampe gua ditinggalin yang lain," pinta Carmen pada Zero.

"Anjirr dh ini udah ngebut dek, kalo ngebut lagi yang ada ntar malah jadi kenapa-kenapa  mau hah?" jawab Zero yang fokus mengendarai mobil.

"Ih amit-amit ya gamau lah siapa coba yang mau kena musibah," Carmen bergidik ngeri membayangkan apa yang diucapkan Zero.

"Nah makanya."

***

"Sampe sini aja ya, gua juga udah kesingan juga soalnya,"ucap Zero pada Carmen dan memberhentikan mobilnya di depan Halte sekolahan Carmen.

"Yang bener aja bang, sejak kapan coba abang peduli soal kesiangan atau ngga," Carmen tidak setuju.

"Yauda kalo ngga mau turun terpaksa lu ikut ke sekolah gua nih," Zero yang hendak menyalakan kembali mobilnya.

"Eh iyaiya ini gua turun," Carmen turun dari mobil Zero dengan jengkel karena ia harus berjalan menuju gerbang sekolah dengan membawa perlengkapan camping yang sangat berat.

Sesampainya di sekolah Carmen langsung menuju Aula sesuai dengan apa yang intruksikan oleh Osis saat pengumuman kemarin.

Melihat aula yang kosong tanpa seorang pun didalamnya membuat Carmen takut dirinya tinggal oleh yang lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KULKASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang