#

3 0 0
                                    

Aku meninggalkan Devi dan segera menuju kelas tanpa sengaja aku melewati perpustakaan dan melihat Hanif sedang mengerjakan sesuatu di dalam, iseng aja aku masuk, "hai hanif", sapaku sok akrab padahal kenal aja enggak, " eh anu vania, eh iya ada apa?", jawabnya dengan gugup, " idih santai aja lagi, btw kamu manggil aku kayak bundaku,hhh, oh iya lagi ngapain ni?", "enggak, cuma lagi nyari-nyari rumus","serius amat , oh iya jadi kapan kita belajar bareng? Pulang sekolah bisa nggak?", " i..i..ya bisa kok", " ya udah okay entar pulang sekolah kamu tungguin sini ya,bye".

Hanif pov
Aku seperti berada di awan ketika pak yoga memutuskan agar aku bisa mengikuti lomba olimpiade matematika bersama Vania, wanita yang selalu aku kagumi dari 6 tahun sampai sekarang, waktu itu ketika aku jatuh karna dihina teman-temanku saat 6 tahun Vania lah yang saat itu membantu dan membelaku, sejak saat itu aku mulai kagum padanya dan kita semakin dekat sampai akhirnya kita sahabatan, hal itu berlangsung sampai kita berumur 10 tahun, dan Vania harus ikut pindah orang tuanya ke Jakarta , sejak itulah aku berpisah dengannya, seiring berjalannya waktu aku memperoleh beasiswa pendidikan SMA di Jakarta dan tanpa disengaja itu adalah sekolah Vania, aku selalu memperhatikannya tapi Vania mungkin sudah lupa denganku, hingga kini aku dipertemukan lagi untuk bersama-sama mengikuti lomba olimpiade matematika,vania aku merindukanmu, tiba-tiba "hai hanif", dia menyapaku saat aku di perpustakaan aku gugup karna dia menyapaku dan tanpa aku duga dia mengajak belajar bersama setelah pulang sekolah.

Vania pov

Bel pulang telah berbunyi dan aku bergegas merapikan buku-bukuku saat akan keluar kelas Ryan datang, "sayang jalan-jalan yuk", ajaknya "em Ryan aku ada urusan" ,"
"Urusan apaan sih?, emank ada yang lebih penting dari aku?", "bukan gitu Ryan tapi kamu tau kan kalau aku bakalan jadi perwakilan sekolah buat olimpiade matematika?", "lombanya kapan sih sayang? , kamu jadi sibuk banget tau nggak gara-gara lomba itu", ucapnya dengan garis bibir melengkung ke bawah. "Masih sekitar 1 bulan lagi kok", "Apa?? , jadi kamu bakalan sibuk selama satu bulan ke depan dan nggak ada waktu buat aku?", "Ryan, gak usah lebay deh, ini kan demi sekolah kita, lagian aku kan emank suka matematika", "sekarang kamu mau kemana?", " Aku bakalan belajar bareng partner lomba aku, aku duluan ya, bye Ryan", "Fa!, main pergi aja sih".

Masih TentangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang