𝑅𝑎𝑠𝑎

2.2K 331 51
                                    

Seok dan Mika terlihat asyik mengobrol sesuatu yang akupun tidak tau apa itu, mereka begitu asyik dengan dunianya sendiri membuat semua orang termasuk aku terlihat seperti hantu yang tidak nampak dimata mereka.

Aku mulai mendekat. Agak ragu sebenarnya. Tapi biarlah, toh dibanding perempuan berlesung pipi itu aku yang lebih dulu mengenal dan dekat dengan Seok, mereka pun menyadari kehadiranku. Sekilas aku bisa melihat ekspresi Mika berubah, yang awalnya tersenyum kini terlihat datar saat melihatku. Jujur aku sedikit kesal melihatnya.

"Jay!!" panggil Seok.
aku tersenyum melihatnya dan melambaikan tangan, aku tidak terlalu mempedulikan gadis disebelahnya itu, biarlah. pikirku
"Jay. Ayo kita bertiga ke kantin" ajaknya.
aku terdiam dan menatap Seok sebentar.
Yang benar saja? aku tentu senang makan dengannya, tapi bagaimana dengan gadis itu?
sungguh aku tidak mau makan bertiga, apalagi mereka sedang berkencan sekarang, tentu saja ini akan membuatku semakin sedih dan terlihat seperti orang bodoh.

"apa?? tapi kenapa?? baiklah Jay, tidak apa..." ucap Seok agak kecewa.
Aku tersenyum kecil dan pergi menjauh. Menahan rasa kesal didada.

Mika menatap Seok heran.

"hei... bagaimana bisa kau mengerti tanpa Jay mengatakannya??" tanyanya antusias.
Seok tersenyum manis seperti biasanya.
"kau tau... kami ini bertelepati" jawabnya pelan.

"didunia ini terkadang ada hal yang tidak perlu diucapkan namun kita bisa memahaminya, dan... kami salah satunya" ucapnya bangga.

Mika terpana mendengarnya. ia kagum dengan ucapan pemuda itu.

"aku sangat beruntung memilikimu, Seok" ucapnya.

"tentu saja. aku ini sempurna, kan?" ucap pemuda itu kembali bangga sambil menggodanya.

Mika mengangguk menyetujuinya sambil menatap Seok.
"setidaknya.. Jay tidak akan merebutmu dariku kan?" ucapnya yang membuat Seok agak kaget mendengarnya.

"kau tau... Jay itu kesepian. Semua orang menjauhinya dan menganggapnya aneh hanya karena ia pendiam dan terlihat tertutup, padahal dia sangat mengagumkan.. orang orang saja yang tidak menyadarinya" ucap pemuda itu.

"Jay... sahabat sekaligus saudara bagiku. Dan kau itu pacarku, kalian sama pentingnya dan memiliki tempat istimewa tersendiri dalam hatiku" lanjut Seok

Mika tertegun mendengarnya. ia tersenyum dan menyandarkan kepalanya dibahu kokoh nan lebar pemuda itu, Seokpun membalas sandarannya dan mereka saling bergandengan.

🌻🌻

Aku terus memikirkan Seok, mengingat semua kenangan indah saat bersamanya. Sedih rasanya melihat ia bersama orang lain.
Tidak pernah terpikirkan sebelumnya, bagaimana jika Seok menjauh?
bagaimana jika orang lain hadir?
dan inilah yang paling kutakutkan...
apa aku bisa menerima keberadaan orang lain disisinya?
aku pun tidak tahu.
apa aku bisa menahan perasaan ini?
aku tersadar dari lamunan saat bel sekolah berbunyi. Seok masuk kekelas berjalan mendekatiku dan merebahkan tubuhnya tepat disampingku. Ahh... manisnya. pikirku.
Ayolah... kau bisa menahannya Hong Jae Yeol. pikirku lagi.

"belajar dirumahmu?" tanya Seok.
aku mengangguk pelan.

"hmmm. Jay, maaf ya, tapi aku sudah ada janji dengan Mika. Lain kali saja bagaimana? tidak apa kan?" ia berusaha menenangkanku.
aku terdiam lesu mendengarnya. untuk pertama kalinya Seok menolak ajakanku main kerumah. sejak kehadiran gadis itu pastinya.
aku hanya mengangguk pelan padanya dan melihatnya menjauh.
Diluar sana aku lihat dua manusia itu saling tersenyum satu sama lain berjalan bergandengan tangan dengan mesranya, sedangkan aku disini sendirian hanya bisa menatap orang yang kucintai dalam diam.
Aku kesal. Tanganku mengepal. Ingin rasanya aku menghampiri mereka dan menarik Seok pergi bersamaku, tapi aku tidak bisa...

Bagaimana bisa?
Semenyakitkan ini rasanya melihat pujaan hati bersama orang lain?
aku ingin memilikinya.
tapi bagaimana caranya?
semua orang pasti akan mengutukku...
tanpa sadar air mataku mulai menetes dipipi semakin cepat kupacu motor sport ini agar angin menyalami wajahku dan membuat air mata ini mengering.

Menyedihkan.
seperti inilah diriku sekarang.
duduk sendirian di balkon apartemen memandangi langit, membayangkan Seok... ah, sial... kenapa ini terjadi padaku? memangnya apa salahku? apa tidak cukup perlakuan buruk dari ayah dan kakak yang kuterima selama ini?

Apa aku salah jika mencintainya?
padahal inilah hal bahagia pertama yang kurasakan sejak kepergian orang itu.













tbc
vote & comment gaes😉😊😊....

Boys Declare! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang