Paginya, perempuan itu terlihat menggeliat pelan di atas kasur empuk yang terasa berbeda saat matanya mulai terbuka. Secara perlahan, kerutan di dahinya terlihat jelas saat pemandangan tak biasa ditangkap oleh retina matanya yang indah itu. Sampai detik kemudian, dia memekik pelan namun terputus karena dia juga yang menutup mulutnya sendiri. Sialan, dimana dia?
Perempuan itu juga mengecek tubuhnya yang dilengkapi dengan pakaian yang masih utuh. Baiklah, kalau begitu mari kita mengingat apa yang terjadi padanya sebelum ini. Euh.. mabuk! Iya, dia mabuk. Lalu?
"Sudah bangun?" deg..
Belum selesai berpikir apa yang terjadi padanya, sosok itu terkejut saat pria yang dia kenal sebagai tetangganya membuka pintu dan menyembulkan kepalanya dari luar.
"Aku sudah membuat sarapan untukmu. Ayo makan bersama!"
Seketika, pertanyaan demi pertanyaan mulai terdaftar di otaknya; apa yang telah dia lakukan, kenapa dia bisa ada di sini, dan mengapa pria itu? Oh.. masih banyak lagi sebenarnya, tapi cukup itu saja dulu.
Masih belum menemukan jawabannya, Jung Eun Ji keluar dari ruangan yang biasa disebut kamar tidur itu dan berjalan menghampiri meja makan yang terlihat menggoda perut dengan berbagai macam makanan di sana. Oh.. apakah pria ini yang membuat semua itu?
"Aku tidak yakin apa semua ini masuk ke seleramu, tapi aku bisa yakin bahwa aku takkan mengecewakanmu." hmm.. sedikit terlalu percaya diri.
"Eiy~ tidak, kupikir ini sudah lebih dari cukup." ujarnya yang kemudian meringis karena pening di kepala. Ya Tuhan.. "Tapi, sebelum itu, bolehkah aku bertanya?"
"Tentu.. "
"Apa yang terjadi padaku? Dan bagaimana bisa aku ada di sini?"
Byun Baek Hyun, pria itu tersenyum tipis dan mulai menyantap makanannya. Sedikit mengabaikan pertanyaan Eun Ji barusan.
Eun Ji yang melihat sikap acuh tak acuh sosok itu seketika kesal dibuatnya. Apa ini? Dia serius tapi pria ini mengabaikannya. Ish.. lihat saja nanti!
"Kau mabuk setelah diputuskan oleh kekasihmu, Chan Yeol. Kemudian kau mengajakku untuk berkencan dan berakhir aku membawamu ke mari karena tidak tahu kode apartemenmu. Seperti itu.. "
Uhuk.. "A-aku? Aku.. me-melakukannya kemarin?" ya ampun! Sesuap nasi tadi belum dia kunyah sepenuhnya. Akh!
"Iya.. "
Matanya terpejam. Kepalanya sedikit menunduk. Seakan menutupi rasa malu akibat tuturan sosok itu yang sangat jujur. Oh.. dia tidak mempermasalahkan betapa jujurnya sosok di sampingnya itu, tapi dia mempermasalahkan.. KENAPA DIA BARU MENGINGATNYA SEKARANG? MEMALUKAN..
"Malu ya?"
"Kau pikir?"
Pria itu malah terkekeh yang tidak Eun Ji pahami. Apakah ada yang lucu?
"Sudahlah, tidak perlu malu seperti itu. Aku paham bagaimana perasaanmu semalam."
"Tapi tetap saja. Aish.. " sekarang Eun Ji mengacak rambutnya pelan. Rambut yang sebelumnya memang sudah berantakan semakin berantakan. Sekarang Eun Ji terlihat seperti singa.
Baek Hyun tak berhenti tertawa sampai akhirnya dia kembali bersuara. Sebuah kalimat yang tak Eun Ji duga akan terucap oleh tetangganya itu.
"Tapi kalau kau memang ingin aku menjadi pengganti si Chan Yeol itu, aku tak mempermasalahkanya."
to be continue..
aku suka sama konsepnya, jadi bucin sama diri sendiri 😂😂😂 canda, canda
정키키 - 감사합니다
KAMU SEDANG MEMBACA
What If Love [BaekJi Fanfiction]
FanfictionMereka sudah lama bertetangga. Hanya beberapa kali menyapa, tanpa ada percakapan panjang yang terjadi. Sampai di suatu hari, perempuan itu datang dengan kelemahannya dan membuat pria itu tak bisa berbuat apa-apa. ✔2019's Jung Ki Ki Fanfiction✔ Cas...