[칠] malam minggu bagian pertama

257 41 1
                                    

  Malam minggu seorang Byun Baek Hyun yang masih berstatus sebagai jomblo tidak ada yang berubah. Terkadang kalau tidak ada ajakan untuk pergi, Baek Hyun akan menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Baek Hyun tipe yang tidak ingin menumpuk pekerjaan. Seperti itu..

  Namun sepertinya malam itu akan sedikit diperbarui saat pintunya terbuka dan menampakkan sosok wanita yang akhir-akhir ini mengisi harinya. Baek Hyun tersenyum sebagai tanda menerima kehadiran sosok itu.

"Sibuk sekali ya?" tanya Eun Ji yang sudah duduk di samping Baek Hyun yang memilih ruang tamu sebagai tempat dia menyelesaikan pekerjaannya.

"Tidak juga. Kau tahu sendiri bahwa aku tidak suka menumpuk pekerjaanku."

"Hmm.. iya, aku tahu." kemudian Eun Ji melihat beberapa berkas si Pengacara Byun itu. "Tapi ini malam minggu, bagaimana jika kita melakukan sesuatu yang berbeda?"

"Seperti apa?"

"Eum.. aku menggambarmu." dan entah darimana asalnya buku sketsa serta pensil itu.

"Hah? Menggambarku? Kau yakin?"

"Kalau aku tidak yakin, untuk apa aku membawa buku sketsa ini dan pensilku?"

  Baek Hyun terkekeh mendengar ujaran kekesalan perempuan itu. Ya Tuhan..

"Baiklah.. lakukan!"

"Tapi kau tetap sibuk dengan pekerjaanmu itu dan aku akan menggambarmu."

"Apa.. tidak masalah?" tanya Baek Hyun ragu.

"Setelah lebih dari 10 tahun menggeluti bidang ini, kau meragukanku, tuan Byun?"

  Dan sekali lagi, Baek Hyun tertawa karena guyonan ringan Eun Ji. Eun Ji ikut tertawa pelan.

  Seperti yang sudah dikatakan oleh Eun Ji; Eun Ji akan melukisnya di saat pria itu tengah sibuk. Sekarang Eun Ji bisa melihat wajah serius sosok itu di atas kertas tersebut. Terlihat tampan juga.

"Selesai.. " seru Eun Ji yang berhasil mengalihkan perhatian Baek Hyun.

"Benarkah? Biar aku lihat!"

  Eun Ji pun segera memberikan sketsanya pada Baek Hyun. Berikutnya, decakan kagum terdengar dari mulut Baek Hyun.

"Bahkan dia lebih tampan dariku."

"Eiy~ tidak kok. Kau lebih tampan darinya." oops.. apa yang baru saja dia katakan?

  Baek Hyun langsung menatap Eun Ji yang menjadi kikuk setelah mengatakan hal tadi. Entah kenapa, Baek Hyun sedikit kecewa karena Eun Ji mengatakan seolah-olah dia hanya asal bicara.

  Berikutnya, hanya ada keheningan yang menghampiri mereka. Entah karena canggung atau bagaimana.

"Ah.. aku lapar." gumam Eun Ji memecahkan keheningan serta kecanggungan itu. Sebenarnya dia hanya tidak tahan dengan suasana itu. "Kau punya ramyun?"

"Iya.. "

  Dan tanpa berlama-lama, Eun Ji pergi menuju dapur untuk membuat ramyun.

"Kau ingin makan juga?"

"Iya.. "

  Baek Hyun kembali menatap sketsa yang menampilkan wajahnya itu. Hanya tersenyum tipis dan kemudian menyimpannya kembali di samping berkas-berkas yang bertumpukan itu.

to be continue..

hmm..

three-shot dalam sehari.. habis itu selesai??

atau, besok lagi dan lusa.. setelah itu selesai??

정키키  -  감사합니다

What If Love [BaekJi Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang