Cerita keempat yang aku publish di sini. Mudah2an bisa menghibur kalian seperti cerita lainnya. Jangan lupa follow, vote dan komentnya ya sebagai bentuk penghargaan kalian. Kritik yang membangun juga akan aku terima asal jangan kritik menjatuhkan ya ^^. Thx
Happy reading
_________________________________________Lalu lintas terdengar sangat ramai, suara klakson saling bersahutan, gedung-gedung tampak begitu tinggi dan semua orang terlihat sibuk dengan aktivitasnya masing-masing, seakan begitu terburu-buru.
Rosalie Estelle Westley begitu terkejut melihat semua ini saat keluar dari ruang bawah tanah kereta api. Dia baru saja tiba di kota New York yang sangat ramai ini. Ia datang dari sebuah kota yang bernama Westchester, kota di mana dirinya lahir dan dibesarkan. Kedua orang tuanya juga masih tinggal di sana.
Awalnya kedua orang tuanya keberatan saat dia mengatakan ingin pergi ke kota besar untuk mengadu nasib tapi kemudian Rosalie memohon pada mereka hingga mereka dengan berat hati mengizinkan dirinya pergi ke New York untuk mencari pekerjaan yang lebih baik.
Keinginan Rosalie untuk pergi ke kota di sebabkan oleh kepulangan salah seorang sahabatnya yang menggoda dirinya dengan cerita-cerita betapa hebat dan menyenangkannya bekerja dan tinggal di kota New York ini hingga membuat dia ingin mencoba nasibnya di sini.
Jassie Arabel, nama sahabat Rosalie tersebut. Sudah empat tahun Jassie pergi ke New York dan bekerja di sini. Jassie berbaik hati membantu Rosalie mencari tempat tinggal, juga mencoba membantunya melamar pekerjaan di perusahaan real estate tempat Jassie bekerja.
Jassie menawarkan pada Rosalie, untuk tinggal bersama di apartemen miliknya, tapi Rosalie tidak ingin menyusahkan Jassie terus-menerus.
Jassie mengatakan saat ini bagian sekretaris general manajer di perusahaan tempat dirinya bekerja sedang kosong karena sekretaris yang lama menikah.
Besok Rosalie harus pergi ke perusahaan itu untuk melamar pekerjaan. Rosalie berharap dan berdoa semoga saja dirinya bisa di terima di sana.
Setelah sejenak tadi dirinya sempat terpaku dengan gemerlap kota New York ini. Rosalie kemudian mengembalikan fokusnya untuk mencari taksi.
Tujuan Rosalie selanjutnya adalah, menuju ke rumah susun, tempat untuk ia tinggal yang Jassie carikan. Ia beruntung dengan mudah mendapatkan kamar di rumah itu, walaupun berada di lantai tiga.
Saat tiba di sana Rosalie bergegas menekan bel, seorang wanita paruh baya membuka pintu dengan raut wajah tanpa senyum sehingga terlihat agak menakutkan.
"Cari siapa, Miss?"
"Sa...saya...Rosalie Estelle Westley, saya teman Jassie Arabel yang menyewa kamar nomor 29 di lantai 3."
"Oh...masuklah."
"Terima kasih."
"Apa kamu sudah tahu aturan di sini, Miss?" Tanya wanita itu sambil terus berjalan ke dalam dan naik tangga hingga mau tidak mau Rosalie mengikutinya.
"Belum."
"Pertama : tidak boleh pulang lewat jam sepuluh malam,
Kedua : tidak boleh membawa pria ke dalam kamar,
Ketiga : tidak boleh minum minuman keras atau merokok di dalam kamar,
Keempat : tidak boleh menyetel musik,
Kelima : tidak boleh berpesta di dalam kamar. Apa kamu mengerti, Miss?"
Rosalie terperangah di buatnya, ini sesungguhnya asrama putri atau rumah dengan kamar yang di sewakan? Karena peraturannya tampak seperti asrama putri saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosalie, Replacement Wife by Yessy Lie (TERSEDIA VERSI CETAK)
RomanceBisa via WA 081398520888 Shopee : Angelvin Tokopedia : Angelvin Onlineshop Bukalapak : Angelvin "Berjumpa denganmu adalah takdir, menjadi istrimu adalah pilihan, tetapi jatuh cinta kepadamu itu di luar kendaliku." --- Rosalie Estelle Westley Takdir...