Ch. 8

5.1K 594 84
                                    

Jam belajar berakhir beberapa saat yang lalu. Semua siswa pun nampak satu per satu dengan semangatnya mulai meninggalkan kelas mereka masing-masing. Kecuali satu orang. Kim Taehyung. Yang tengah menunggu 'rekan mainya' dengan begitu tenangnya, Min Yoongi.

Ngomong-ngomong jika sesorang bertanya kenapa dia kini dengan suka rela menunggu Yoongi untuk mereka pulang bersama, pasti jawabannya 'ini semata-mata hanya karena Jungkook sibuk dan dia butuh teman yang sewaktu-waktu bisa menemaninya pergi ke warnet.'

Namun nyatanya jauh di dalam hati Taehyung yang sempit, tentu saja hal itu juga merupakan salah satu dampak dari perasaan yang Taehyung miliki terhadap Yoongi. Perasaan aneh yang jika di rasa semakin hari, semakin mengganggu kestabilan kejiwaannya.

Taehyung merasa sudah benar-benar gila saat dirinya tiba-tiba lemah hanya dengan melihat senyuman Yoongi. Bahkan segala rayuan picisan dan tingkah perilaku Yoongi yang awalnya menjijikan, kini mulai bisa membuatnya tersipu dengan jantung yang bergemuruh aneh.

Walau jujur saja di sisi lain dirinya, tentu Taehyung masih memikirkan apa yang Jungkook katakan padanya tentang Yoongi. Tapi semakin dia berfikir, rasa penasarannya terhadap Yoongi yang terlanjur memasuki hidupnya pun semakin bertambah.

Tentang bagaimana dia, dan kenapa. Kenapa harus dia.

"Kau menungguku yah????!"

Yoongi berucap lantang begitu dia melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelas 3-2 yang telah sepi. Yang tentu saja sukses membuat Taehyung yang duduk di salah satu meja dekat jendela sedikit tersentak kaget sebelum menolehkan kepalanya reflek.

'Ahhhh...., wajah sialannya itu, benar-benar.!' Gerutu Taehyung dalam hati saat melihat Yoongi berjalan mendekat dengan senyuman mengembang di wajah putihnya.

"Ck! Menurutmu saja." Balasnya sembari mencoba menetralkan rasa tidak nyaman pada dirinya.

"Hehehehe.., kau lucu seperti biasa. Tidak bisa berbasa basi." Goda Yoongi yang membuat Taehyung mendengus dan kembali mengalihkan wajahnya menghadap jendela.

Melihat reaksi Taehyung, Yoongi pun kembali terkekeh sebelum mendudukan dirinya di kursi depan Taehyung. Menyangga dagunya, dan menghadapkan wajahnya ke atas untuk menatap pahatan wajah Taehyung yang terlihat begitu sempurna dari sisi ini.

Deg...deg...deg...

'Jantung sialan..' Rutuk Taehyung dalam hati kala matanya tak sengaja melirik Yoongi yang menatapnya dari bawah dengan wajah bersihnya yang terbias cahaya senja dengan cengiran anehnya.

"Oh iya Taehyung-ah, aku lupa memberi tahumu. Hari ini, aku bangun kesiangan dan hampir saja terlambat datang."

"Yoongi-ah, aku juga lupa memberi tahumu kalau aku tidak peduli hal itu." Balas Taehyung datar tanpa menolehkan wajahnya ke arah Yoongi.

"Ck, bisa dengar saja dulu tidak? Dasar cerewet." Kesal Yoongi.

"Hmm.., hmm.."

"Jadi...., aku berfikir jika menunggu bis, aku akan terlambat. Dan kau tahu kan jika terlambat, ketua kedisiplinan kita yang seperti jelmaan iblis itu pasti akan memberikan hukuman keji dengan berlari 10 kali keliling lapangan." Oceh Yoongi dengan intonasi santai bak mendongeng.

"Karena itu, hari ini aku membawa sepeda." Lanjutnya yang seketika membuat Taehyung menolehkan wajahnya dengan sebuah kerutan di dahinya.

"Hehehe. Bukankah itu seru, jika kita pulang berboncengan? Kau mau k-"

Belum sempat Yoongi menyelesaikan kalimatnya, dengan tiba-tiba Taehyung melompat dari mejanya dan beranjak pergi meninggalkan Yoongi yang sedikit terkejut. "Harusnya kau bilang sejak tadi agar aku tak menunggumu seperti orang bodoh, dasar sialan! Aku tak mau." Ucapnya sembari berjalan ke luar kelas.

Dominate Me! [Taegi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang