HALLO GAES, KEMBALI LAGI SAMA AZAYABIAN SETELAH HIATUS BERABAD2 WKWKWK MAAFKAN YA HARUS DIREPOST DAN REVISI SEMOGA INI BIKIN KALIAN INGET DAN ENJOY LAGI SAMA CERITANYA❤❤❤
HAPPY READING❤
Sore ini Zaya masih bergelung di dalam selimut, sudah 2 hari ia tidak masuk praktik dan menghabiskan waktunya di kamar kos. Kondisinya drop sejak malam di mana ia diperkosa oleh pasien rumah sakit jiwa yang bernama Abian. Pasien khusus yang ia tangani bersama dokter-dokter senior rumah sakit jiwa. Paginyasetelah kejadian tersebut Zaya mengalami demam tinggi ditambah kewanitaannya sangat sakit sehingga temannya mengizinkan Zaya untuk beristirahat ke Dosen pembimbing serta pihak rumah sakit.
Terkait kejadian itu, tidak ada yang mengetahui kejadian tersebut, hanya dirinya dan pria gila itu! Zaya sendiri sanksi jika Abian sadar saat melakukannya. Zaya tidak menyangka jika orang yang ia rawat dengan tulus berani melakukan hal sekeji ini. Zaya sendiri berusaha tidak jijik pada tubuhnya sendiri karena sudah di jamah oleh pria gila.
Tiba-tiba pintu kamar Zaya dibuka lalu seorang gadis menengokkan kepalanya ke dalam dan tersenyum menghampiri Zaya.
"Za, lu masih belum mendingan?" tanya Bella sambil menyentuh dahi Zaya dengan lembut. Bella adalah sahabat sekaligus teman kos Zaya. Gadis itu baru sampai kos karena shiftnya dari rumah sakit jiwa baru selesai.
"Udah mendingan kok besok paling udah bisa praktik lagi." jawab Zaya menyerupai gumaman.
"Eh gue bawa kabar loh." ucap Bella bersemangat sedangkan Zaya hanya membuka pelan matanya malas.
"Itu, pasien lo si Abian udah keluar rumah sakit kemarin lusa. Gue baru tau tadi pagi sih, kan dapet shift malem mulu jadi ketinggalan update kan." cerita Bella. Mata Zaya seketika terbuka lebar.
"Sumpah lo?! Dia udah keluar? Kok bisa?!" tanya Zaya beruntun tak percaya dan dibalas anggukan mantap oleh Bella.
"He'em. Kata dokter Hadi perkembangan mental sama emosi Abian membaik cukup pesat dan akhirnya dibolehin balik deh, oh iya besok lo suruh nemuin dokter Hadi di ruangannya." ujar Bella sedangkan Zaya menyengit.
"Buat apa?"
"Ya gak tau," jawab Bella malas lalu matanya menangkap obat-obatan Zaya di nakas samping ranjang.
"Eh udah minun obat belum?" tanya Bella dan Zaya mengangguk.
"Udah kok. Tadi gue makan sama roti." jawab Zaya.
"Bagus deh kalo gitu gue mau mandi dulu luo tidur aja, nanti gue cari makan buat makan malam." ucap Bella lalu meninggalkan Zaya yang diam sambil menatap flafon kamarnya.
Kini pikiran Zaya berkecambuk. Emosi dan mental Abian sudah membaik? Kenapa ia tak mengetahuinya? Padahal Abian salah satu pasien yang ia handle. Tunggu, bukankah selama ia membantu para dokter menangani Abian sudah sangat jelas jika Abian layaknya pria normal? Dan kejadian malam itu.. Apa benar Abian melakukannya dengan sengaja? Tapi Kenapa? Apa salahnya pada Abian? Apa dia pernah menyinggung Abian? Apa salahnya?!
Zaya memejamkan matanya kini pikirannya berkecambuk pada akibat kelakuan Abian padanya, lalu tangannya menyentuh perut. Zaya sudah mengkonsumsi pil pencegah kehamilan, semoga benih Abian tidak berkembang disana.
Demi apapun Zaya tak akan siap! Pada siapa Zaya meminta pertanggung jawaban? Ia tak mengetahui siapa sebenarnya Abian. Ia juga tak mengetahui darimana asal Abian, bahkan ia hanya mengetahui nama depan Abian dan penyebab Abian depresi. Ia tak mau hamil dengan konyol di saat selangkah lagi ia akan menyelsaikan studinya dan segera lulus membanggakan kedua orang tuanya.
🎈🎈🎈
"Sudah merasa baik, Za?" tanya Dokter Hadi yang baru memasuki ruangannya dan menemukan Zaya sudah di ruanganya.
"Alhamdhulillah sudah dok hehe" jawab Zaya sambil tersenyum lebar.
"Emm dok, Mas Abian kok udah keluar? Apa keadaannya sudah benar-benar membaik?" tanya Zaya. Pria berumur setengah abad itu tersenyum.
"Sebenernya emosi sama mental Abian udah membaik beberapa minggu yang lalu, yah semenjak kalian praktik di sini. Orang tuanya pas tau Abian udah membaik langsung minta Abian dipulangkan. Apalagi Abian udah mau respon pembicaraan orang." jawab Dokter Hadi. Sedangkan Zaya hanya memangut pelan.
"Oh iya lupa. Ada titipan buat kamu, itu alasan saya memanggil ke sini." ucap dokter Hadi. Pria itu memutari mejanya lalu membuka laci mejanya dan mengambil sebuah kotak kecil.
Dokter Hadi menghampiri Zaya dan menyerahkan kotak tersebut ke Zaya. Perempuan itu menatap kotak pemberian dokter Hadi dengan bingung.
"Sebelum Abian pergi dia menitipkan ini ke saya. Katanya suruh kasih ke Azaya dan meminta saya menyampaikan maafnya ke kamu. Kayaknya maaf karena gak pamit langsung." ucap Dokter Hadi.
Zaya menerima kotak tersebut dan membukanya. Zaya terkejut ternyata isinya gelang perak simple namun elegant. Apa maksud Mas Abian ngasih ini?! Batin Zaya
"Kamu simpan itu kalo bisa langsung pake. Anggap aja kenang-kenangan Abian buat kamu. Selama ini yang baik secara tulus ke Abian cuma kamu. Tentunya setelah saya." gurau dokter Hadi sambil tertawa renyah. Zaya tersenyum pelan.
"Hehe iya dok, terima kasih banyak." ucap Zaya lalu menyimpan gelang tersebut ke dalam sakunya.
TBC
AYOKKKKKKK VOTE DAN KOMENTAR !!!!
50 VOTE 20 KOMENTAR NEXT NEH :'V
KAMU SEDANG MEMBACA
AzayAbian
RomanceKisah calon perawat yang harus menunda impiannya karena ia mengandung anak dari salah satu pasien rumah sakit jiwa. #wattys2019