Sofia mengemasi baju-baju nya dalam ransel kumuh. Tak banyak baju yang dibawanya. Cuma pakaian-pakaian bekas yang dibeli di tukang loak dan baju-baju sewaktu Mama remaja dulu. Itu pun mesti di cuci bersih-bersih dulu. Sofia takut ada bibit panu, kudis, kurap dan penyakit kulit lainnya. Hiii menjijikkan deh! Nggak bisa bayangin gimana kalau seluruh badannya dijangkiti "monster" Kulit itu.
"Jadi juga kamu berangkat?" Tanya Rajut, sobatnya, sambil memperhatikan kesibukan Sofia.
"He-eh!"
"Sudah kamu pikirkan masak-masak rencana konyolmu itu?"
"Sudah. Sudah lama banget aku pingin cepet-cepet mewujudkannya." Sofia menghentikan kegiatannya mengemasi barang-barang dan memandang sobatnya dengan mata berbinar."Emang kamu bisa, fia?" Tanya rajut tak yakin.
"Mengapa tidak? Mudah kok! Cuma masak dan bersih-bersih rumah." Sofia melanjutkan kegiatannya lagi. Memasukan sendal jepit butut, karet gelang satu plastik kecil penuh, dan sebotol minyak rambut murahan. Dia harus bisa menyesuaikan diri dengan statusnya yang baru. Terpaksa Sofia merelakan rambutnya tumbuh bebas tanpa memotongnya cepat-cepat seperti biasanya.
Pokoknya anak Mama yang tomboy yang bernama Sofia untuk sementara ini lagi pensiun. Yang ada sekarang adalah iyem, si pembantu rumah.
"Bukan cuma masak, bersih-bersih rumah saja. Masih banyak yang lain. Kamu mesti tahan diomelin, ngendon terus dirumah, di dapur dan nggak boleh keluar rumah, apalagi nonton bioskop, JJS atau ke disko. Kamu akan jadi orang yang paling kuper, kurus.... dan Mmm...." Rajut mikir-mikir. Kalimat mengerikan apalagi yang mesti diucapkannya untuk mencegah maksud Sofia yang rada sinting itu.
Tbc
Maaf gaje. Hehehe baru petama kali.~bunga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iyem Cantik Iyem Manis
Teen FictionSeseorang remaja yang masih muda, dan ingin menjadi pembantu Happy Reading❣!