48

6.1K 1.4K 67
                                    

Bohong kalau mereka tidak panik memikirkan susu tersebut. Kini wajah Heejin bahkan sudah tampak pucat.

"Harusnya tadi kalian cepet balik ngasih tau ke kita! G-Gimana kalau nanti gue jadi kayak mereka?" ujar Heejin cemas. "Lo liat mereka 'kan? Mereka aneh! Gimana kalau ternyata bukan cuma karena susu doang? Gimana kalau semua makanan yang udah kita makan itu bahaya juga? Kita bakalan jadi kayak mereka!"




tok tok tok




Suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar dan dengan cepat Noa pun segera menumpah habis susu pada gelasnya dan gelas milik Yeji itu ke dalam kantong plastik.

.
























"Udah diminum?" ujar Lisa yang muncul tepat setelah membuka pintu.

Keenam remaja itu pun mengangguk-angguk, sebelum akhirnya enam gelas kosong tersebut dibawa keluar oleh Lisa. "Ohiya, usahakan tidur sebelum jam 10. Besok kumpul di lapangan jam 8 pagi."

"Iya.."

.














































Namun nyatanya empat dari mereka tidak dapat tidur dengan nyenyak.

Heejin tampak semakin pucat dan lemas, Siyeon mulai merasa pusing, sementara Hyunjin dan Jinyoung juga sudah keringat dingin.

.











































Keesokan paginya, entah kenapa semua rasa sakit tersebut malah hilang begitu saja. Tiba-tiba mereka jadi merasa begitu segar dan tubuh mereka terasa begitu ringan.

.



































Setelah berkumpul di lapangan bersama remaja lainnya, mereka pun diminta untuk duduk pada rerumputan itu.

Jennie, Lisa, Jisoo, serta Rose lalu mulai berjalan dan mengecek jam tangan mereka satu per satu. Awalnya jarum pada jam tangan mereka masih belum bergerak seperti jam tangan yang lainnya, namun tepat setelah keempat wanita itu memasangkan baterai pada jam tangan mereka, jarum tersebut pun kini sudah mulai bergerak.

Para remaja yang ada di sana lalu tampak kompak menoleh menatapi mereka berenam dengan tatapan yang sangat sulit untuk ditebak.

Suasananya jadi terasa semakin aneh.




















Ahra yang duduk tidak jauh dari Yeji itu lalu mulai menggelengkan kepalanya saat pandangan kedua gadis itu tak sengaja bertemu.

Ahra terlihat seperti ingin memberi tahu Yeji sesuatu.. namun kini entah kenapa Ahra dan lima remaja lainnya tiba-tiba malah diajak berjalan keluar dari gerbang bersama Jennie.

.
































"Kalian sadar engga... mereka selalu berenam?" bisik Hyunjin. "Kemarin yang pergi naik ambulans juga enam orang 'kan? Ini kita juga berenam 'kan?"




Ah... percuma saja mereka terus memikirkan hal ini. Pada akhirnya mereka tidak akan berhasil menebak apapun.

Survive | Noa Yeji + 00line ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang