24

7.4K 1.7K 94
                                    

Biasanya di sore hari mereka akan berkumpul di ruang tengah walaupun hanya sekadar saling berbincang sambil menyantap snack.




Tapi sore ini semuanya tampak sibuk dengan ponselnya.

Mereka semua kompak berusaha untuk terus meminta kepada penggemar mereka agar tidak lupa untuk menonton videonya.





Kecuali Yeji.

































"Waktu lo diadopsi... mereka janjiin apa aja?" ujar Yeji yang sedang duduk di hadapan Noa sembari mengunyah permen karet. "Rumah bagus? Makanan? Sekolah? Uang?"

"Semuanya," ucap Noa.




Dan Yeji pun segera tertawa kecil. "Gue jijik."

"H-Ha?"




"Gue jijik sama lo, sama mereka semua, sama gue sendiri juga" jelas Yeji. "Digoda pakai uang aja udah langsung setuju diajak pergi sampai ke sini. Gue nyesel."

"Tapi.. mereka engga seburuk itu" ucap Noa. "Kalau nanti yang kenal sama kita udah banyak, pasti semuanya bakalan jadi lebih gampang. Sekarang berasa susah soalnya masih awal aja."




"Lo kok naif banget sih?" seru Yeji. "Lo tau engga yang kita lakuin sekarang ini apa? Youtuber? Selebgram? Duh, lo salah."

"M-Maksud lo... apa?"




Yeji segera mendesah kesal.




"Sekarang, coba lo cek satu-satu akun instagram yang sering komentar atau like di foto-foto lo" ucap Yeji.

Dan Noa pun dengan cepat segera beralih mengikuti perintah Yeji.



1 akun.




2 akun.




Hingga.. 20 akun.













Dan, nyatanya semua akun-akun itu kompak tidak memasang foto apapun.















































































Semenjak itu, Noa jadi sering mengecek akun-akun penggemarnya.

Namun.. kenapa semuanya tidak memakai foto wajah mereka?



Sebenarnya siapa orang-orang itu?

Survive | Noa Yeji + 00line ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang