03. Rutinitas

284 21 1
                                    

Sebulan sudah chaeyoung menjalani kehidupan barunya. Dengan rutinitas yang seakan sudah di jadwal dia selalu melakukan kegiatan yang sama setiap hari.

Tidak ada yang berubah selama sebulan belakangan ini. Dia selalu bertengkar dengan ayahnya bila bertemu, menagis diam-diam dimalam hari, tidak memiliki teman disekolah, hanya berbicara dengan Chanyeol, Gayoung, Joy sepupunya, dan bibi Shin yang mengurus segala kebutuhan chaeyoung di penjara mewah ini.

Bahkan chaeyoung tidak pernah melakukan komunikasi dengan chanyeol dan gayoung disekolah agar yang lain tidak tau bahwa dia adalah putri dari seorang menteri, Park Sung Ha.

Setelah Gayoung melihat chaeyoung di hari pertama sekolah, malam harinya gayoung langsung mendatangi rumah Park bersaudara itu dan meminta penjelasan.

Sedangkan Joy adalah satu-satunya sepupu Park bersaudara yang memang masih menjalin hubungan baik dengan mereka meski waktu itu orang tua mereka sudah bercerai.

Disekolah pun seperti itu, rose (chaeyoung) tidak tertarik berkomunikasi dengan siapapun, bahkan tidak berniat mencari seorang teman disana. Dia hanya berbicara jika memang perlu, bahkan dia tidak menanggapi teman-teman kelasnya yang selalu mengajaknya berbicara dan mencari tau asal-usulnya, sehingga mereka sudah mulai tidak ingin tau tentang kehidupannya. Itu membuat chaeyoung berfikir bahwa dia akan melewati masa sekolah dengan mudah.

Dan seperti itulah keseharian yang dilakukan rose selama satu bulan belakangan ini.

***

"Bagaimana rencana debut mu?" Tanya Chanyeol memperhatikan sahabat didepannya.

"Itu belum bisa dibilang rencana. Aku masih mempertimbangkannya." Jawab Sehun sambil mencuri makanan yang dipegang Hanbin.

"Itu bukan hal buruk bila kau masih ingin hidup di dunia entertainment. Kau bisa menambah pengalaman mu." Tambah seulgi memberi masukan.

Kelima sahabat itu kini sedang berkumpul di kelas Chanyeol dan Sehun hanya sekedar bercerita menikmati jam istirahat yang baru dimulai.

Kali ini mereka sedang membahas tawaran film yang didapat Oh Sehun 3 hari yang lalu. Mengingat bidang yang sedang digeluti oleh namja itu adalah dunia permodelan. Hal itu jelas masih dipertimbangkan meski dapat dibilang itu adalah kesempatan emas untuk diambil.

"Aku rasa dia tidak punya bakat di bidang akting." Perkataan Hanbin membuat keempat sahabatnya menatap tidak mengerti kearahnya.

"Kau hanya menunjukkan ekspresi normal didepan kita dan keluargamu. Film yang kau dapat bercerita tentang sepasang kekasih. Bila kau yang memainkannya, yang awalnya itu film romantis bisa berubah menjadi film horor." Lanjut Hanbin.

Mendengar ucapan sahabatnya itu gayoung dan seulgi hanya bisa tersenyum menahan tawa sedangkan chaeyoung benar-benar melepas tawanya. Tentu saja hal itu dapat dibenarkan mengingak kepribadian Oh Sehun yang terlihat lebih dingin dan menyeramkan meskipun memiliki wajah bak dewa olympus.

Sedangkan Sehun yang menjadi topik pembicaraan segera menendang kaki Hanbin dan membuat namja itu kesakitan.

"Yaa... Aku kan hanya memberi masukan." Jawab Hanbin jengkel sambil mengusap kaki yang ditendang Sehun.

"Aisss.. kau benar-benar." Hanbin membuang bungkus makanan yang sudah kosong di hadapannya. Sambil menatap Sehun dengan tatapan membunuh.

"Aku mau kekantin." Hanbin berdiri dan berjalan keluar kelas dengan wajah jengkel meninggalkan keempat sahabatnya.

Tidak lama kemudian wajah Hanbin kembali muncul di ambang pintu.

"Ayok.. Sehun yang terakhir."

DEAD-END (Rose x Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang