"Langsung to the point aja deh, mau mu sebenarnya apa?" setelah sekian lama upaya Jungkook mengajak Rose bicara, baru pertama kali Rose yang mengeluarkan suara lebih dulu. bahkan Jungkook baru duduk dihadapan Rose dan perempuan itu langsung mengeluarkan suara.
Meskipun sempat kaget dengan perubahan Rose yang tiba-tiba, Jungkook masih bisa mengendalikan raut wajahnya dan langsung memasang senyum termanisnya.
"Seperti yang aku bilang diawal, aku harap kita berteman." Rose langsung tersenyum remeh mendengar jawaban Jungkook.
"Berteman? kamu pikir aku bakal percaya? Semua orang tau kalo kamu bukan orang yang suka berteman." Jawaban Rose memang benar, Jungkook mungkin salah satu siswa yang lebih banyak menghabiskan kesehariannya di sekolah sendirian, karena itu dia tidak punya sahabat dekat atau gang di sekolah ini.
"kenapa tidak? dulu aku memang lebih banyak menghabiskan waktu sendiri. Tapi bukan berarti aku gak tertarik untuk punya teman. Iya kan?"
"Jungkook-sii, aku yakin tujuan utamamu bukan untuk berteman. Lebih baik kau langsung bilang dan kita selesaikan urusan kita."
"Waw, ternyata dibalik wajah ketidak tahuan mu ini kau cukup jenius chaeyoung-ah..."
"...kau benar, tujuan awal ku dulu memang bukan sekedar berteman. Tapi aku serius waktu ngajak kamu berteman. Aku harap kita benar-benar bisa berteman kali ini."
Rose mencoba menahan emosinya mendengar jawaban Jungkook.
"Bukankah lebih baik kita selesaikan urusan ini lebih cepat. Aku rasa teman buka kata yang cocok untuk kita berdua.""Jadi apa sepasang kekasih kata yang lebih tepat untuk kita berdua?" Jawaban Jungkook masih sambil memasang senyum menggoda dan berhasil membuat Rose kaget sekaligus jengkel.
Merasa di tantang Rose langsung memasang senyumnya.
"Oke, aku harap kita bisa jadi teman yang akut."
"Aku lebih suka bila kau memilih opsi kedua."
"Kau gila."
"karena itu kita berteman."
"What?" Rose kaget, karena secara tidak langsung Jungkook mengatainya gila.
Rose menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya, berharap dia tidak akan menyesali keputusannya lagi.
Setelah menghabiskan waktu dengan teman-temannya waktu itu, Rose mendapat beberapa masukan dari teman-temanya untuk memulai hari baru, mencari teman baru di sekolah baru, bersosialisasi sebisanya, dan melupakan yang lalu. Meskipun Rose tidak mungkin melupakan masa lalunya dan rasa bencinya tidak pernah terhapus, bahkan mungkin penyebab depresinya tidak akan hilang, setidaknya Rose tidak akan berdiam diri dan terjebak di jurang yang sama tampa berusaha untuk keluar, kalo cara pertama untuk terbebas dia gagal, Rose harus mencari jalan lain bukan?
Masukan bermutu seperti ini hanya dapat Rose dengar dari kedua temannya yang pemikirannya paling waras diantar mereka, Mark dan Tzuyu. Karena itu Rose mencoba melakukan saran dari keduanya.
Sedangkan saran yang diberi ketiga temannya yang lain malah menurut Rose sama sekali tidak membantu. Lisa menyarankan Rose untuk kabur dari rumah, menurut Rose itu sama saja seperti membiarkan ayahnya mengurungnya di penjara bak istana itu untuk kedua kalinya, karena Rose yakin kemanapun dia pergi ayahnya akan menemukannya.
dan saran yang diberi Bambam dan Bobby lebih tidak masuk akal, mereka menyarankan agar mereka pindah ke sekolah yang sama dengan Rose, katanya biar Rose ada temannya.
Karena itu Rose lebih memilih mendengar kedua temannya yang bijak sebelum dia menemukan kedua temannya menggunakan seragam yang sama dengannya, seragam GHS (Glob High School).
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAD-END (Rose x Baekhyun)
RandomSebagai seorang chaebol Park Chae Young benar-benar memanfaatkan kekuasaannya sebagai balas dendam terhatap perlakuan ayahnya terhadap dirinya, memberontak adalah hal yang terbaik dan kebebasan adalah jalan keluarnya. Chaeyoung akan melakukan apapun...