04. Rahasia

285 19 1
                                    

Sorry banyak TYPO

.
.
.

Jam sudah menunjukkan pukul 1 pagi dan namja itu masih setia duduk menghadap komputer yang menyala didepannya, tanpa melakukan apapun namja itu hanya memperhatikan file di layar komputernya.

Entah apa yang sudah merasukinya, sejak tadi pikirannya hanya terfokus ke perempuan itu, perempuan yang sudah berhasil menyita perhatian dan pikirannya entah sejak kapan.

Jungkook kembali memperhatikan file yang tampil dilayar komputernya. File itu berisi data pribadi pendaftaran chaeyoung saat pindah ke sekolah Glob, data chaeyoung di sekolah lamanya dan beberapa data pribadi chaeyoung yang berhasil namja itu dapat setelah menghabiskan berjam-jam didepan komputernya.

Sehingga Jungkook tau hampir semua informasi yang dimiliki oleh yeoja itu. Mulai dari keluarga hingga orang disekeliling chaeyoung.

"Sebenarnya apa yang menarik dari yeoja ini?" Keluh Jungkook karena tidak mengerti dengan jalan pikirannya sendiri.

"Aisss..." Jungkook kembalih mengeluh karena tidak memiliki jawaban atas pertanyaannya sendiri.

Jungkook tipe orang yang memiliki feeling yang kuat, karena itu sejak dia memiliki perhatian lebih pada seseorang itu tandanya ada sesuatu yang menarik dari orang itu, entah itu baik atau buruk.

"Oke, besok aku harus mencari jawabannya." Pikirannya kemudian beranjak dari tempatnya dan menjatuhkan badany di atas kasur.

***

"Apa ini keajaiban?" Tanya Jennie  dengan nada menyindir saat melihat seorang perempuan yang kini sedang menunggu kehadirannya.

Perempuan itu kini memperhatikan pergerakan Jennie yang berjalan kearahnya.

"Wae?" Tanya Jennie setelah keheningan diantara keduanya.

"Tentang rose, bisakah kau mengerti?" Tanya gayoung, ya perempuan yang datang bertamu adalah Moon Gayoung. Karena itu Jenni sagat kaget melihat kedatangan perempuan itu setelah sekian lama mereka berhenti saling berkomunikasi.

Jennie hanya bisa tersenyum kecut mendengar permintaan perempuan didepannya.

"Pengertian seperti apa yang kau maksud?"

Gayoung menatap Jennie seakan berkata "kau tau apa yang kumaksud."

"Ikuti saja semua permainan rose. Kalau dia memang ingin menjadi jahat, bisakah kau membiarkannya?" Tanya gayoung.

"Sampai kapan kau akan membiarkannya? Dia sudah melewati batas. Kau akan membiarkannya dan membuatnya benar-benar menjadi perempuan jahat?" Tanya Jennie mulai terbawa emosi.

"Tentu saja tidak. Aku juga ingin rose kembali. Aku juga sakit melihat semua ini, penyesalan rose dan kepergian mu, semua itu menyakitkan."

"Tapi kalau dengan membiarkan rose bermain sesuai peran yang dia inginkan bisa membuatnya tinggal, aku akan membiarkannya." Lanjut Gayoung. Perempuan itu juga mulai terbawa emosi.

"Eonni, perselingkuhan appa, perceraian orang tuaku, sifat Jinhwan yang berubah dan kematian Jinhwan. Itu sama sekali bukan kesalahan rose. Tapi kenapa perempuan itu selalu menyalahkan dirinya? Dia selalu berfikir bahwa kehadiran dirinya bisa membuat sesuatu yang indah menjadi rusak. Aku hanya ingin dia berhenti berfikir seperti itu. Kelakuannya yang sekarang benar-benar membuatku selalu merasa bersalah. Dia selalu menyalahkan dirinya karena kerusakan keluarga ku." Kini Jennie tidak dapat menahan kesedihannya.

"Aku tau, tapi ini bukan waktu yang tepat untuk membuatnya sadar. Dia masih terpuruk dengan kepergian ajumoni."

"3 tahun sudah cukup untuk membuatnya menyiksa dirinya sendiri. Sampai kapan kau ingin memberinya waktu? Aku akan membuatnya kembali bagaimanapun caranya."

DEAD-END (Rose x Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang