Sorry Typo
.
.
.
.
."sudah 3 hari jennie tidak masuk sekolah."
"Apa itu karena anak baru itu?"
"Kau lihat kelakuannya, dia berlagak seakan tidak terjadi apa-apa."
"Siafatnya benar-benar sombong."
"Aku rasa ucapan jennie mengatai perempuan itu perempuan jahat memang benar."
"Dia memang tidak punya hati."
"Bahkan dia tidak merasa bersalah dengan absenya jennie."
Rose berusaha menulikan pendengarannya, mengacuhkan semua ucapan orang-orang disekitarnya.
Tiba-tiba seseorang menarik kursi dan di tempatkan tepat di samping kursi rose.
"Kau memang memiliki bakat menjadi artis." Ucap laki-laki itu
Rose tidak menanggapi ucapan laki-laki itu dan memandang laki-laki itu tidak suka. Tanpa aba-aba rose langsung menggeser kursinya agar tidak terlalu dekat dengan laki-laki itu.
Setelah sedikit menjauh, rose kaget karena kursinya kembali ditarik sehingga dia kembali ke posisi seperti semula.
"Kurasa kau sedikit kurang ajar." Ucap rose tidak suka.
"Aku hanya ingin berteman." Balas laki-laki itu sambil tersenyum.
"Aku tidak tertarik. Lebih baik kau pergi."
"Aku yakin yang lain pasti juga akan tertarik berteman dengan mu setelah tau kau putri dari siapa." Ucapan pria itu berhasil menarik perhatian rose.
"Benarkan PARK Chaeyoung." Kali ini pria itu sengaja menekan nama marga rose.
Rose masih tidak menjawab perkataan laki-laki itu, berharap bahwa laki-laki itu hanya berusaha menakutinya. Dan mengenai nama marganya, rose benar-benar berharap laki-laki itu tidak tau mengenai keluarganya.
"Jungkook, Miss Cheon memanggil mu." Teriak salah seorang teman kelas rose di ambang pintu.
"Mulai detik ini kita resmi berteman. Titip salam ku untuk tuan Park Sungha." Ucap Jungkook sambil mengedipkan sebelah matanya kemudian pergi meninggal kan Rose.
Rose hanya bisa memperhatikan kepergian Jungkook sambil mengepal kedua tangannya. Dia tidak menyangka rahasianya dapat terbongkar secepat ini.
Rose masih terdiam di tempatnya memandang pintu tempat Jungkook menghilang, dia masih tidak menyangka dengan ucapan laki-laki itu, Rose masih berharap itu hanyalah sebuah kebetulan. Yaa.. kebetulan yang sangat mustahil.
"Anak baru, Pak. Choi menyuruhmu ke kolam." Ucap seseorang membuyarkan pikiran Rose.
Rose beranjak dari tempatnya dan pergi menemui guru olahraganya itu. Mencoba menghilangkan ucapan Jungkook yang terus berputar di kepalanya.
Semenjak kejadian di kantin terakhir kali, kini popularitas Rose melonjak sangat tinggi, tapi bukan sebagai siswi berprestasi melainkan sebagai siswi yang membuat gara-gara dengan cucu pemilik yayasan sekolahnya. Hal itu dapat dibuktikan saat dia lewat semua pandangan dan pembicaraan orang yang ada disekitarnya berpusat kearahnya.
***
PARIS
Setelah mendengar cerita Gayoung, tak lama Jennie langsung mencari tiket penerbangan ke Paris. Berjam-jam waktu yang di tempuh untuk menemui sosok wanita yang pernah mengandungnya selama 9 bulan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAD-END (Rose x Baekhyun)
AcakSebagai seorang chaebol Park Chae Young benar-benar memanfaatkan kekuasaannya sebagai balas dendam terhatap perlakuan ayahnya terhadap dirinya, memberontak adalah hal yang terbaik dan kebebasan adalah jalan keluarnya. Chaeyoung akan melakukan apapun...