Setelah memakan waktu yang lumayan lama dan berputar-putar di jalanan karena tidak tau arah akhirnya Baekhyun, Taemin, Taeyoun dan Ten tiba di tempat tujuan mereka. GHS, tuan rumah pertandingan final basket tahun ini. Baekhyun dan teman-temannya dipaksa datang untuk mendukung tiga teman mereka yang akan bertanding. Temannya Lukas memaksa mereka datang dengan mencuri HP dan dompet mereka ber-empat sebagai jaminan, karena itu mereka terpaksa datang.
"Ten, dimana lapangan basketnya?" tanya Taemin.
"Mana aku tau." Jawab Ten jengkel, karena ini juga baru pertama kalinya laki-laki itu datang kesini.
"Kalau kau tidak tau tanya sama orang yang tau." Kini Taeyong yang membalas.
Karena tau maksud dari teman-temannya itu secara tidak langsung menyuruh Ten yang menayakan arah ke orang lain maka dengan perasaan jengkel akhirnya Ten menanyakan ke seorang siswa GHS yang lewat tidak jauh dari mereka.
Setelah tau letak lapangan basket mereka segera menuju kesana, tetapi Taemin dan Taeyong memisahkan diri karena mereka ingin mampir ke kantin sebentar dan akhirnya Baekhyun dan Ten pergi duluan meninggalkan keduanya.
"Matamu bisa keluar kalo kau tidak mengontrolnya, kau seakan tidak pernah melihat perempuan saja." Komentar Baekhyun karena melihat Ten yang selalu terpanah melihat para siswi GHS yang berlalu lalang.
"Baek, aku tidak menyangka ternyata perempuan korea akan terlihat cantik menggunakan seragam. Kenapa dulu aku memilih bersekolah di sekolah khusus laki-laki ya?" Karena sekolah Baekhyun, Ten dan teman-temanya merupakan sekolah khusus laki-laki dan sekolah asrama sehingga mereka memang jarang bertemu siswi sekolah lain. Mereka hanya diizini keluar dari asrama saat sekolah libur dan saat sekolah mengadakan acara diluar sekolah yang mengizinkan siswanya keluar sekolah seperti sekarang.
"Memang di Thailand muridnya tidak ada yang cantik?"
"Mungkin saja ada, cuma karena aku sudah sering melihat tetangga dan saudariku, mereka terlihat biasa saja."
"Hemm.. kenapa dia disini?" Tiba-tiba Ten berbicara sendiri membuat Baekhyun merasa aneh, Baekhyun juga mengikuti arah pandang Ten yang entah menuju kesiapa.
"Kenapa?"
"Itu benar Bambam, ngapain anak itu disini?" Ten kembali bicara sendiri tanpa menghiraukan Baekhyun disampingnya.
"Apaan sih, Ten kau bicara dengan siapa?" Tanya Baekhyun heran.
"Baek kau duluan saja, nanti aku nyusul oke." Belum sempat Baekhyun menjawab Ten sudah berlalu meninggalkannya sendirian.
"Ten.. Ten.." Baekhyun mencoba memanggil Ten tapi percuma.
Baekhyun masih diam di tempatnya karena bingung mau keman, tadi dia tidak terlalu memperhatika saat seorang siswa memberi tau arah ke lapangan.
Dengan terpaksa Baekhyun jalan tanpa tau arah, meski banyak murid yang berlalu lalang pria itu sama sekali tidak berminat menanyakan arah kesalah satu dari mereka.
Karena terlalu fokus melihat sekeliling Baekhyun tidak sengaja menabrak seorang siswi yang muncul entah dari mana.
Setelah meminta maaf dan pergi, Baekhyun memutuskan kembali mendatangi siswi yang tadi dia tambrak untuk menanyakan letak lapangan basket.
"Permisi apa kau tau pertandingan basket disebelah mana?" Tanya Baekhyun, tapi perempuan yang dia tanya tidak menjawab malahan bengong.
"Permisi." Baekhyun mengibaskan tangannya mencoba menyadari perempuan didapannya.
"Iya?" Tanya perempuan itu bingung.
"arah pertandingan basket?" Ucap Baekhyun.
"Lapangan basket disebelah sana." Jawab perempuan itu sambil menunjuk salah satu pintu yang letaknya diujung.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAD-END (Rose x Baekhyun)
RandomSebagai seorang chaebol Park Chae Young benar-benar memanfaatkan kekuasaannya sebagai balas dendam terhatap perlakuan ayahnya terhadap dirinya, memberontak adalah hal yang terbaik dan kebebasan adalah jalan keluarnya. Chaeyoung akan melakukan apapun...