2. MENGAGUMI

125 5 0
                                    

"Cepet naik, mau sampai kapan lo berdiri disitu ". ajak orang itu.

"Ngak usah Ar lo duluan aja". tolak Acha.

"Beneran ngak mau? yaudah biasanya jam segini banyak preman berkeliaran mencari mangsa ". Arka mencoba menakuti Acha sambil menyalakan motornya.

" iyadeh gue nebeng ya ". jawab Acha sebenarnya Acha senang karna Arka mengajaknya pulang bareng tapi Acha malu.

"Ka motor lo kegedhean, gue ngak bisa naik ".keluh Acha

" Pegangan pundak gue cha!". suruh Arka, Acha mencoba menaiki kembali mencoba menaiki motor Arka sambil memegang pundak Arka. Setelah duduk di belakang Acha terlihat kesusahan memegangi rok nya yang sangat pendek. Arka yang menyadari itu langsung melepaskan jaket yang ia pakai lalu memberikan jaketnya pada Acha.

"Pake cha, gue tau lo ngak nyaman kan". suruh Arka , Acha mengambil Jaket . Arka pun melajukan motornya menuju Rumah Acha.

"Kenapa sendiri!?". ucap Arka membuka suara.

"Apanya yang sendiri?". binggung Acha, Arka sangat irit kalo ngomong jadi Acha tidak bisa memahaminya.

"Lo kok sendiri di pinggir jalan, kenapa nga pulang bareng temen lo? ". tanya Arka

"Tadinya gue nunggu jemputan Ayah, trus pas gue nunggu ayah ngabarin kalau dia ngak bisa jemput, trus gue nunggu taksi tapi nga ada yang lewat". jawab Acha. Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

***

Motor besar itupun berhenti di depan rumah besar. Arka dan Acha sudah sampai di rumah Acha.

"Makasih ya Ar ngak tau deh kalau ngak ada elo".ucap Acha setelah turun dari motor.

"Mampir dulu Ar". ajak Acha

"lain kali aja ya cha, udah sore  gue pulang aja ".pamit Arka

"yaudah, hati hati Ar ". kata Acha. Arka tersenyum dan menganggukkan kepalanya lalu melajukan motornya. Acha masuk kerumahnya sambil tersenyum, tanpa dia sadari ada sepasang mata yang sedari tadi melihatnya sambil tersenyum.

"Anak bunda kok senyam-senyum, hayo kenapa? ". gurau bunda Acha

"ih apasih bund, jangan ngeledek".kata Acha sambil cemberut.

"jangan manyun gitu dong sayang, tadi pacar Acha ya kok ngak di ajak masuk? ". tanya bunda

" Bukan bun dia teman Acha, udah sore jadi dia pulang".jelas Acha

" Temen apa temen?kapan-kapan kenalin sama bunda. Ganteng anaknya cocok sama anak bunda yang cantik ". gurau bunda.

"Apasih bunda ". ucap Acha.

"Yaudah, Acha mandi dulu!bunda udah masakin makanan kesukaan Acha nih, bunda tunggu di meja makan, kita makan bareng ya sayang". ajak bunda

"Siap bun".jawab Acha. Acha pergi ke kamarnya lalu dia mandi. Selesai mandi Acha menyusul bundanya di meja makan.

"Ayah belum pulang ya bun? ".tanya Acha. Bunda Acha sibuk mengambilkan lauk untuk Acha.

"Tadi ayah telepon katanya dia lembur sayang". jelas bunda. Acha hanya ber'oh, mereka melanjutkan makan malamnya. Setelah selesai makan, Acha membantu bunda mencuci piring kemudian Acha ke kamarnya. Acha masuk kamarnya dan merebahkan badannya di kasur, sebenarnya dia masih memikirkan kejadian tadi siang ketika dia tidak sengaja menabrak pria yang notabetnya adalah kakak kelas, sampai kuah bakso tumpah mengenai tangannya dan ketika dia berjalan di koridor menuju Aula saat Acha dengan cerobohnya menginjak tali sepatunya dengan sigap seseorang menangkapnya dari belakang .

PILIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang