12.CAMER

46 0 0
                                    

Malam harinya Arka menjemput Acha untuk makan malam di salah satu restoran keluarganya ,makan malam dengan keluarga calon istri dari papanya. Karna Acha ia perlahan menerima semuanya , Acha gadis cantik itu mengubah segalanya di kehidupan Arka .

Arka kini duduk menunggu kekasihnya datang sambil mengobrol dengan orang tua Acha, kebetulan tadi siang orang tua Acha sudah pulang .

"jadi papamu Bramasta Anggara dia rekan kerja ayah. Kau akan menjadi penerus keluarga Anggara ternyata. Ku dengar Bram akan menikah lagi? ". Kekeh Aditya membuat Arka tersenyum kikuk.

"iya om eh yah ,Papa akan menikah sebenarnya saya mengajak Acha untuk menemani saya makan malam dengan calon istri papa saya ".kata Arka.

"baiklah tapi jaga putriku jangan sampai dia kenapa napa Ar ". Kata Aditya.

"siap yah". Balas Arka.

Perempuan paru baya menuruni tangga sesekali mengomel dan berbicara sendiri.
"bagaimana aku bisa mempunyai anak yang sangat manja seperti itu ". Omel Tasya.

"apa sih bun? ". Tanya Aditya pada istrinya.

"putri manjamu itu lah siapa lagi. Maaf ya Arka anak itu sangat lemot, dia sangat rempong " . Kekeh Tasya duduk di samping suaminya menghadap Arka.

"tidak apa apa Bun, lagian Arka datang nya kecepetan harusnya masih satu jam lagi ". Kata Arka.

"buru buru amat, pengen banget ya lihat Acha ". Goda Tasya membuat wajah Arka memerah.

"bunda jangan menggoda nya ". Kata aditya menegur istrinya.

"lucu sekali mereka, bayangkan Arka dia pria yang sangat tampan dengan kulit putih dan postur badan tinggi seperti model bersanding dengan Putriku yang sangat manja itu. Apa kau bisa tahan dengan sifatnya? ". Tanya Tasya pada Arka.

"saya sangat menyayangi Acha bun, jadi soal sifatnya menurut Arka tidak masalah ". Kata Arka.

"Ayah jadi yakin padamu Ar, kamu laki laki yang baik ". Kata Aditya.

Seorang gadis cantik dengan Dress merah muda menuruni tangga,rambutnya terurai indah dan sedikit polesan make up membuatnya sangat cantik dan terlihat imut. Arka sampai tidak berkedip melihatnya menuruni tangga .
"bidadari turun dari kayangan, bener kaga nih pacar gue cantik amat ". Batin Arka terkekeh .

"ehem biasa Aja
a ngelihatnya ". Suara Ayah membuyarkan lamunan Arka membuatnya jadi salah tingkah.

"kok diem tadi aja Acha denger suara kalian Tertawa?".tanya gadis cantik ini sudah berdiri di hadapan mereka.

"berangkat sekarang aja Ar ". Ajak Acha membuat Arka tersadar dari lamunannya.

"oh iya ".
"kami pamit dulu, Yah, Bun ". Pamit Arka kepada Ayah dan Bundanya Acha sambil mencium tangan kedua orang tua pacarnya di susul oleh Acha.

"jangan pulang terlalu malam ya ". Kata Ayah di angguki kedua remaja itu .

"putri manja jangan terlalu merepotkan Arka ingat kamu sudah besar ". Bunda terkekeh.

"apasih bun, iya iya ". Ketus Acha membuat kedua orang tuanya tersenyum. Arka hanya mengeleng geleng kan kepalanya melihat drama keluarga kekasihnya.

Arka menggandeng tangan Acha menuju ke mobilnya yang ada di halaman rumah Acha. Arka membuka kan pintu mobil nya dan mempersilahkan Acha untuk duduk membuat Acha salah tingkah, Arka yang menyadari tingkah Acha pun menatap gemas dan menoel pipi gadis cantik ini.

"Dasar cowo sekarang sukanya colek colek cewek ngak pake permisi dulu". Kesal Acha memegangi kedua pipinya, Arka terkekeh.

"maaf habisnya gemes banget pengen cium ehhh ". Arka keceplosan membuat mata Acha melotot.

PILIHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang