┊• • • • ✧ ˎˊ ㅡ
"min, aku duluan!"
Tangan mungil Seungmin cuma bisa melambai waktu Hwall pamit duluan, udah dijemput sama Papinya. Seungmin sendirian di kelas, abis piket, dia sebenarnya males pulang, kelasnya ada di lantai 3 dan dia terlalu malas buat sekedar jalan, tapi makin lama lantai 3 makin seram kalau sepi.
Nguap sebentar, Seungmin angkat tasnya lalu beranjak dari bangku. Kakinya melangkah santai di lorong, sengaja, lambatin langkah kakinya sambil nonton anak-anak tingkat bawah lagi latihan untuk turnamen basket.
Jangan bilang siapa-siapa, ada satu orang yang bikin mata Seungmin tertuju.
Seungmin berhenti di penyanggah, perhatiin satu sosok yang dia kagumin dua tahun terakhir ini. Yang Jeongin, ketua basket yang baru aja diangkat beberapa bulan yang lalu, pentolan angkatan dibawahnya.
Entah gimana, Jeongin mendongak, senyum kearah Seungmin bikin si manis buang muka dan buru-buru pergi dari peredaran Jeongin, malu.
Well, Seungmin punya alasan kenapa dia selalu berusaha ngejauhin Jeongin. Jeongin itu terkenal banget, satu sekolah kenal dia. Udah gitu, nggak cuma Seungmin yang suka sama Jeongin, kalo ketauan fansnya bisa-bisa diapain. Seungmin memang suka Jeongin, tapi kenapa harus memiliki kalau melihat dari jauh aja udah senang?
Lagipula, Seungmin juga udah punya kak Hyunjin.
"harus lupain, kak Hyunjin nungguin aku." gumamnya sambil tersenyum. Dering ponselnya menginterupsi, layarnya menampilkan sebuah nomer asing pada section panggilan.
"ini siapa?"
"ini kak Hyunjin, kamu udah keluar belum?"
Senyuman cerah langsung menghiasi wajah Seungmin, sebelumnya dia emang nggak pernah minta nomer Hyunjin. Dia ngangguk walau tau Hyunjin nggak lihat, "iya, udah."
"kakak jemput, ini udah deket, tunggu sebentar ya?"
"iya."
Panggilan terputus, Seungmin kembaliin ponselnya ke kantong celana. Kakinya berbelok ke pos satpam, niat menunggu Hyunjin menjemputnya disana. Biasanya Mama akan nyuruh dia tunggu disana, biar lebih aman
"hai pak Jungkook." sapa Seungmin disertai lambaian tangan pada satpam sekolahnya.
"eh, dek Seungmin, dijemput sama siapa sekarang dek?" tanya si satpam dengan logat medok Jawa, Seungmin duduk di kursi tunggu.
"dijemput.. eung.. suam一Papaku."
Pak Jungkook ketawa, "oh, yowis lah. aku jaga didepan dulu yo?"
Seungmin mengangguk, sambil menunggu dia cuma bisa liat ramainya jalanan dengan kendaraan lalu lintas, kakinya mengayun-ayun, diam-diam dia menggumam lagu intro dari film kartun yang biasa dia tonton jam 5 sore, Cloud Bread.
Setiap ada yang lewat, pasti memekik gemas sambil bergumam "itu anak tk mana yatuhan"
termasuk Jeongin yang mau mengambil helmnya di pos satpam. Seungmin langsung berhenti nunduk waktu Jeongin ngelewatin dia dan duduk disebelahnya.
Disebelahnya.
"belum pulang?" tanyanya, interupsi keheningan yang berhenti sejak Seungmin diam. Seungmin tambah menunduk, mengangguk kecil.
"kayaknya setiap saya mau nyapa, kamu kabur duluan deh kak." Jeongin meneguk coca cola-nya, kemudian beralih pada Seungmin disebelahnya. "bahkan setiap mau papasan, kamu selalu ngehindar."
Seungmin terpaksa menggeser tempat duduknya, lebih menjauh sedikit dari oknum yang bikin jantungnya bekerja dua kali lebih cepat. Remas ujung seragamnya, berdoa biar Hyunjin cepat sampai disana.
"hey, kenapa?" tanya Jeongin, ikut nunduk dan deketin wajahnya biar bisa liat wajah Seungmin yang memerah.
"hng? ng-nggakpapa."
Jeongin ketawa setelah dapat respon dari Seungmin, kemudian tatap intens si manis yang ada disebelahnya.
"kak, kayaknya saya tertarik sama kamu." ucapnya.
rip jantung Seungmin kalau aja mobil Hyunjin nggak berhenti didepannya.
"a-aku duluan." ucapnya lalu bangkit dan lari kearah mobil Hyunjin. Buka pintu, curi pandang kearah Jeongin yang melambai padanya, Seungmin ikut melambai pelan lalu masuk kedalam Mobil.
"gimana sekolahnya tadi?" tanya Hyunjin waktu Seungmin duduk disebelahnya dan mencium tangannya.
"ngga tau, pusing, mau es krim." Jawaban spontan Seungmin membuat Hyunjin tertawa, polosnya.
"yaudah, kita beli es krim." ucapnya sembari tancap gas menjauhi sekolah. Seungmin ngangguk sambil peluk tas sekolahnya, sesekali nengok kebelakang lihat Jeongin.
Oh, masih ganteng.
Selama perjalanan, Hyunjin diam, membiarkan yang lebih muda bersenandung lagu kesukaannya, iya, lagunya cloud bread tanpa lirik, dia nggak hapal.
Kata Mamanya Seungmin, Seungmin itu beda dari anak lainnya, dia cenderung diam dirumah, nonton kartun, dan belajar, dia terlalu pemalu dan kurang bersosialisasi, itu bikin dia terjebak sama zona nyamannya dan nggak siap dewasa. Dia masih polos.
Ngga tau kalo nanti malem.
"Seungmin suka nonton cloud bread ya?" tanya Hyunjin disela-sela nyanyian Seungmin, dibalas anggukan semangat oleh yang lebih muda.
"sama dong, kak Hyunjin juga suka." dusta Hyunjin. Well, dia emang hafal lagunya karena jika keponakannya main ke rumah, pasti film itu yang diputar dan Hyunjin terpaksa harus dengar lagunya setiap saat karena keponakannya juga suka lagu itu.
"yang bener?"
Melihat mata Seungmin yang berbinar, Hyunjin mengangguk.
"mau nyanyi bareng-bareng?"
two crackheads, singing together, holds hands, thats it.
┊DETERMINED ✧ ˎˊ ㅡ
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] determined 一 seungjin
Fanfic[ON REVISION] Hyunjin pasrah kalau dijodohin, tapi kalau calonnya masih SMA, gimana? [bxb, non-baku, fluff, some chapter has different language features, please understand this is under revision!] ©2019 ECLIPSEUUU