-05-

6K 1.1K 108
                                    

"Jimin awas!"

TINNNNN!!!

"Tae..."

"Taehyung!!"

Aku terbangun dengan keringat membanjiri tubuhku, aku bermimpi, mimpi yang buruk, sangat buruk, tapi kenapa seperti nyata? kenapa Taehyung...

Tunggu!

"Taehyung?" aku memanggilnya, menelisik sekeliling kamarku yang temaram. Tapi dia tidak menyahut, berarti Taehyung tak ada di kamarku.

Aku bangun dari tempat tidur, kepalaku masih terasa berdenyut namun aku paksa kan untuk berjalan keluar dari kamarku menuju kamar Taehyung di pojok lorong. Mendorong kenop pintunya, aku mendapati kamarnya kosong, "Taehyung? kau di dalam?" aku melihat tempat tidur yang masih rapi seperti terakhir kali aku masuk ke kamarnya.

Mendadak aku panik, aku tidak menemukan Taehyung dimana pun. Aku bergegas turun ke bawah tanpa alas kaki, "Taehyung!" aku berteriak memanggil namanya, namun dia tak menyahut membuatku semakin takut. Rasa takut yang entah munculnya dari mana, "Taehyung, kau dimana?!" aku berteriak semakin keras.

"Jimin? apa yang terjadi? kenapa kau berteriak-teriak?" Yoongi hyung  keluar dari ruang kerjanya tergesa menghampiri ku.

Aku meraih bahu nya, meremasnya tanpa sadar. "Hyung, lihat Taehyung dimana? aku rasa dia tidak pulang sejak kemarin, dia tidak ke kamarku, kamarnya juga masih rapi."

"Jimin..."

"Apa Taehyung menghubungimu, hyung?" aku bertanya lagi. "Tidak biasanya dia tidak memberi kabar kalau dia tidak pulang."

"Jimin..."

"Apa dia marah padaku, hyung? kemarin aku meninggalkan nya di taman karena kepalaku sakit sekali. Aku..."

"Park Jimin!"

Aku tersentak karena bentakan Yoongi hyung, aku kaget, aku tidak pernah melihatnya berteriak sefrustasi itu menatapku dengan wajahnya yang sedih juga mata nya yang memancarkan kesedihan di sana. Kenapa? kenapa Yoongi hyung membuat raut wajah seperti itu?

"Taehyung sudah tidak ada, Jim."

"Apa maksud, hyung? tidak ada bagaimana? aku masih bersama nya kemarin, hyung."

Yoongi hyung menutup matanya sebelum menatapku kembali dengan mata yang berkaca-kaca. Tidak, kenapa Yoongi hyung menangis?

"Taehyung sudah meninggal, Jimin." Aku melihat setetes air mata mengalir di pipi Yoongi hyung. "Dia tidak selamat saat mengalami kecelakaan bersamamu delapan bulan yang lalu." katanya memberitahu ku dengan bibir yang gemetar.

Aku mundur selangkah, kaki ku terasa lemas, sakit kepala itu kembali menyerangku membawa sekelebatan memori yang terhapus dari ingatanku selama ini. "Tidak! hyung  pasti bercanda! hyung mau membohongiku, kan? Taehyung masih hidup! aku bicara padanya setiap hari, aku bertemu dengan nya setiap hari, hyung!" aku menolak semua kebenaran itu.

"Aku tidak bercanda, Jimin!" Yoongi hyung balas berteriak, "Selama ini kau hanya berhalusinasi tentang Taehyung! sadarlah, Jimin! Taehyung hanya hidup di dalam pikiranmu saja." Yoongi ku meraih bahuku, mengguncangnya kuat-kuat.

Tiba-tiba saja semua memori ketika hari itu terjadi beputar di pikiranku, tentang kami berdua yang berkendara menuju laut, tentang pertengkaranku dan Taehyung ketika itu, kemudian mobil kami yang menabrak pembatas dan terguling. Semua nya terasa jelas untuk ku sekarang, tiba-tiba saja aku tak bisa menahan tangis. Kenapa air mata ini tidak mau berhenti mengalir? Kenapa dadaku terasa sangat sakit?

"Tidak, hyung! Taehyung belum meninggal! Ini semua bohong! Kau membohongiku!" aku berteriak tak karuan, semakin menjauh dari Yoongi hyung.

"Taehyung! Taehyung kau dimana?!" aku berteriak memanggilnya, berharap dia masuk dari pintu depan dengan senyum kotak nya.

"Taehyung aku minta maaf! Ini kesalahanku, aku minta maaf, Tae!" aku berlutut, kaki ku seperti tak bisa menopang tubuhku lagi. "Maafkan aku."

Mendadak semuanya seperti berputar, tubuhku terasa lemas dan yang aku lihat selanjutnya hanyalah kegelapan yang menelan cahayaku.


🌱🌱🌱

Cie... Yg tebakan nya bener, sebenernya ini udah semi end sih tinggal epilogue. Jangan lupa besok nggak boleh GolPut

REMEDY ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang