MULAI MENYUKAIMU

539 39 25
                                    

"Yang namanya jatuh itu pasti sakit. Jatuh dari tangga, jatuh dari sepeda, jatuh dari kursi. Tidak ada jatuh yang tidak sakit. Apalagi jatuh cinta. Kita harus siap dengan segala konsekuensinya. Salah satunya sakit hati."

- - - - - - -

Hari Sabtu pagi yang cerah, Jennie terbangun dari tidurnya yang lelap. Sejak tadi malam ia terus saja kepikiran dengan kertas yang semalam ia temukan. Tidak tanggung-tanggung, ia juga menemukan foto masa kecilnya bersama orang tuanya dengan seorang anak laki-laki. Mungkinkah anak yang ada di foto itu adalah saudaranya. Ya Tuhan. Ini sungguh rumit.

Tidak ingin membuang-buang waktu lagi, Jennie segera bersiap-siap untuk pergi ke apartemen Hanbin. Hari ini ia akan membawakan masakan spesial untuk Hanbin. Umm, apa ya namanya.. Oh Sundubu Jjigae! Itu merupakan salah satu makanan favoritnya dengan Hanbin.

"Untung aja bibi udah masakin. Tinggal di angetin deh!" Seru Jennie setibanya di dapur.

Jennie menuangkan sup tahu pedas itu ke dalam panci kemudian menyalakan kompornya dengan api sedang. "Sambil nunggu masakannya anget, gue siap-siap dulu deh." Jennie kembali ke kamarnya.

Telah siap dengan pakaian kasualnya, Jennie kembali lagi ke dapur dan membungkus semua masakan tadi untuk dimakan di apartemen Hanbin.

"Selesai!" Seru Jennie. "Sekarang tinggal 'go' deh!"

Sembari membawa bungkusan makanan di tangannya, Jennie keluar rumahnya dan menuju mobilnya yang berada di pelataran rumahnya. Ia langsung tancap gas dan melajukan mobilnya.

Hanbin POV

"Hmm, udah jam 8? Katanya tuh anak mau dateng? Kok lama banget sih." Ucapku sebelum akhirnya ada suara ketukan pintu disana.

Mungkin saja itu Jennie. Aku segera membukakan pintu, dan benar saja! Jennie dan sebungkus makanan di tangannya. Aku segera mempersilakannya masuk.

"Ayo masuk." Ucapku. Jennie masuk ke dalam apartemen ku seperti yang ku suruh.

Ah, Jennie cantik sekali.

Astaga apasih yang ada di pikiranku sekarang. Aku kan sudah mengatakan padanya kalau aku hanya menyukai Mina. Hah, aku tau aku ini memang brengsek. Aku memacari Jennie namun menyukai orang lain. Bukankah itu 'brengsek' namanya(?)

"Jen."

"Umm?"

Kenapa sekarang malah terasa canggung.

"Lo bawa makanan apa tuh?"

"Oh ini.. Sundubu Jjigae!"

"Wah serius!"

"Ehmm!" Jawabnya dengan senyum manis.

"Kalo gitu ayo kita makan! Gue udah laper banget nih, Jen.." Keluhku.

"Sabar dong gue siapin dulu."

"Okay, gue tunggu." Aku merebahkan tubuhku ke atas sofaku yang sangat empuk dan lembut.

Aku sesekali melirik ke arahnya. Seperti ada rasa sakit yang teramat sangat setiap kali mengingat apa yang telah kuperbuat padanya. Kasihan Jennie. Menyukai lelaki brengsek sepertiku. Apa kucoba saja untuk menyukainya perlahan-lahan. Kurasa itu tidak buruk juga. Lagipula aku telah lama mengenalnya. Dan..

"Oy, Hanbin!"

"E-eh.." Aku terkejut karena tiba-tiba saja Jennie ada di depanku.

"Ngelamun aja lo! Kenapa sih?"

Aku menggaruk tengkuk ku yang sebenarnya tidak gatal. "Nggak kok Jen. Yaudah yuk kita makan!"

Aku melihat Jennie hanya membawa 'semangkuk' sup.

𝙇𝙤𝙫𝙞𝙣𝙜 𝙈𝙮 '𝘽'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang